Akhirnya, kesampean juga niat dateng ke pesta blogger di Blizt Megaplek yang meriah
Hari Sabtu, 27 Oktober 2007, Berkat bantuan Sobat, Eno dari Bubu.com hehe. Tks Bek! Penasaran aja kaya apa sih perhelatan blogger, yang mungkin mencetak sejarah pergerakan blog Indonesia. Sampe,Menteri Komunikasi danInformasi Muh Nuh aja dateng bo’ .Sedikit kasih wejangan trs ngasih tugas deh, tugasnya walo gw pikir tuh lebih ke aksesoris ya. Lebih ke pernak pernik, coba simak aja tugasnya :
1. Membuat 'lagu kebangsaan' komunitas blogger.
2. Membuat pertemuan rutin bulanan/tahunan pagi para blogger.
3. Membuat event Penganugerahan Blogger Award.
Hehe…
Acara yg emang heboh ini, mirip kaya kopdar kali ya. Ajang ketemuan para onliner. Aku juga sibuk cari-cari beberapa tokoh yang sering Ta' sambangi blog-nya. Aktifitas tuker2an kartu nama dan link, TETEPP yaw.
Tapi yang paling menarik ada diskusi di Break Out Session. Tadinya aku dateng karena pengen bgt ikut diskusi di Women Issue. Tapi apa daya, pas ngobrol2 sama temen2 dari TDA, ada pak Roni, Pak Hendi Babrafi, mas muslih, pak faif, dll, eh aku malah keseret mereka ikutan di Internet Marketing di moderatori o/ Pak Nukman. Tapi seru juga sih. Seru abis malahan. Yang gw kira tuh di sesi ini kita akan membahas ttg gimana mencari duit di dunia internet aja, eh kecele. Ternyata pembahasan seru bgt. Lebih ke bagaimana mengoptimalkan blog kita. Fyuh.. Aku baru tau kalo ada istilah familarity, trs ada istilah, wah macem2 deh. Dasar gw masih awam kali ya.
Yah, seperti yang kita ketahui, bahwa bisnis internet juga sama saja seperti bisnis konvensional.Kita harus pinter2 juga mendesign toko supaya meanarik dengan isi yang ok juga, trs harus pinter menarik orang datang ke toko kita, gak cuman sampai depan toko, tapi masuk ke toko kita. Trs juga melakukan transaksi. Trus gimana caranya orang mau balik lagi ke toko kita even cuman liat2 doang. Trs gimana kita bisa menselaraskan apa yang kita brandingkan dengan produk/service kita sendiri. Suapaya orang gak kecele. Getooo kata Pak Nukman, yang tentunya diamini oleh para peserta diskusi.
Dan dari dunia internet inilah, banyak bermunculan profesi2 baru. Kaya Web Design, Web Development Konsulting, Sampe Humas Web, malah ada Internet Marketing Communication Consultant *wuih panjang ya bo'* dll deh.
Pada sesi kesimpulan, aku paling tertarik pada kesimpulan diskusi women issue *yang gak aku ikutin sama sekali diskusinya* ternyata kebanyakan blog para perempuan, lebih banyak bicara anak. Resep dan keluarga. Monoton. Sering kali yang diulas adalah aktifitas. Pagi urus anak, trs kepasar trs masak. Gt aja. Gak ada learningnya. Gak ada unsur pembelajarannya. "Oooo IC…" dalam hati. Walau gak bisa dipungkiri ada juga blog yang isinya cuman resep2 doang, malah menggerakkan perekonomian walau dalam skala kecil. Sperti blog dapur bunda yang isinya reseppp semua, tapi justru dari resep2 Alm. Inong ini banyak yang berbisnis seputar makanan. Wuihhhhh!!
Padahal, mengutip mylafaiza *gak tau deh aku selalu susah melafalkan dan menuliskan nama violin cantik ini*, yang mewakili celebrity blog, blog adalah sarana kita to reach out the world. Dengan blog, kita menjangkau dunia. Berarti dengan blog juga kita mengungkapkan pikiran-pikiran kita kepada dunia. Lah, masalahnya, kalo emang dipikiran itu adanya anak, keluarga, dan dapur juga, gak salah dong kalo blog para perempuan isinya gitu aja? Hehehe. Tapi seperti kata bang Enda, pengennya ada pembelajaran yang didapatkan pembaca. Pada saat mengunjungi blog, ada sesuatu yang didapatkan. Kalau cuman isinya kaya agenda harian, apa yang didapat dong. Ya gak Bu, Pak??
Tapi apapun itu, Nge-blog lah dengan Cinta. Hu’huy…ini yang ngomong bang Enda atau Pak Nukman ya? Lupa deh. Dan ditanggapi oleh Bung Wimar denan “ Bercintalah dengan Goblok” hehe.
Trs juga ada pengumuman milis2 terfavorit di setiap kategori. Ttg hal ini bisa cek di pestablogger.com deh.
Jangan takut salah menulis. Mulailah ngeblog. Kita rubah dunia menjadi lebih baik dengan pikiran2 yang kita sampaikan. Walau hanya dengan kata-kata.
Hari jumat kemarin, aku sendiri baru aja diwawancara oleh kantor berita jepang, Kyodo. Menurut wartawannya, yang baru sampe Indo hari Kamis, dia tau aku dari Blog-ku dan tulisan2 lain seputar aku! Search Di Internet. Wow..saat wawancara aku sempat melirik, tulisan2 ttg aku dalam bahasa jepang. Hihi, ada gitu yah yang menterjemahkan. Beliau tertarik dengan konsep MOz5 Salon Muslimah dan Moz5 Aksesoris. Dan dia juga tertarik oleh pikiran-pikiran yang seringkali aku tuangkan di blog. wow. Beneran dengan blog kita bisa menjangkau dunia hehe. Atleast aku udah Go International lah, hehehe.
Ehmmmm Maaf yah, bakat selebritis aku sih udah terbentuk jauh2 hari tuh. Dulu sekitar tahun 98-99 waktu sekolah dijepang, aku udah sering diliput media sana. Wawancara Radio, TV, tabloid, sampe masuk majalah, 8 halaman khusus liputan ttg aku, hihihihi. *Yaiyala, Gw Gt*
Yuukkk Mari'
Yulia-moz5 Salon Muslimah
Semalem, dinner dengan teman2 ku di ShabuTei Kelapa Gading. Ternyata 4 dari kami berlima kemarin itu habis pada luluran di tempat berbeda2. Ada yang di Spa, di salon, dan aku di Moz5. Dasar perempuan ya! Gak heran tuh, moz5 salon kemaren rame bgt bgt. Seperti biasanya di weekend.
When you reach the heart of life you shall find beauty in all things, even in the eyes that are blind to beauty-KG
Sunday, October 28, 2007
Thursday, October 25, 2007
TDA ada Di Nova!
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=15004&no=2
Komunitas Tangan di AtasTULARKAN "VIRUS" JADI PENGUSAHA
Inilah perspektif baru sekumpulan pengusaha. Selain ingin lebih banyak memberi kepada karyawannya, mereka juga saling membagi informasi. Berdiri tahun 2006, jumlah anggota Komunitas Tangan Di Atas (TDA) saat ini mencapai 1.300 anggota. Dengan perspektif baru, komunitas ini berangkat dari ide bahwa tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan di bawah (diberi). "Konsep ini sebetulnya sudah lama dikenal, tapi lebih antara pengemis dan pemberi sedekah. Nah, dengan perspektif baru, yakni dengan menjadi pengusaha, tangan bisa lebih di atas lagi, karena bisa memberi ke lebih banyak orang," kata Roni Yuzirman (34), founder TDA. Jenis usaha yang digeluti anggota TDA beragam, dari garmen, IT, pendidikan, salon, katering, pernak-pernik, sepatu, dan sebagainya.
Semua berawal dari blog milik Roni, http://www.roniyuzirman.blogspot.com. "November 2005 saya mulai nulis blog, isinya sebetulnya sharing pengalaman bisnis saya, terutama waktu hampir bangkrut, dan kemudian bangkit lagi. Ternyata, banyak pembaca blog yang memiliki pengalaman yang sama. Dan ternyata banyak yang butuh teman untuk berbagi, kemudian cari solusi bersama. Akhirnya, berkumpulah para pembaca ini, lalu kami buat talkshow-nya, kopi daratnya-lah," lanjut pemilik Manet Busana Muslim Plus.
Kopi darat berupa talkshow digelar 22 Januari 2006, sekaligus menjadi tanggal berdirinya Komunitas TDA. "Di talkshow, kami mengundang tokoh yang kami anggap berhasil, yaitu H. Ali." Talkshow ternyata tak berhenti sekadar ceramah, tapi langsung take action, elepas acara, "Kami langsung ditawari H. Ali untuk mengisi toko-toko milik beliau yang kosong di Mangga Dua, gratis selama setahun. Nah, 12 di antara 40 peserta talkshow akhirnya menyambut tawaran tersebut dan bergabung. Seminggu setelah talkshow, kami langsung buka toko. Sebagian lainnya buka di Tanah Abang."
JALAN LEBIH CEPAT
Untuk kebutuhan komunikasi 40 orang itu, dibuatlah milis. "Jadi, milis itu awalnya untuk koordinasi antara kami ber-40. Tapi belakangan, orang luar pun tertarik gabung, sampai akhirnya seperti sekarang ini," kata Yulia Astuti (31), founder TDA yang lain. Karena banyaknya member dengan beragam usaha dan minat, akhirnya dibuat divisi-divisi sesuai jenis usaha atau minat anggota, mulai TDA Garmen, TDA Seluler, TDA Edukasi, TDA Food, dan sebagainya.
"Intinya, dengan bersama, bargaining kami jadi lebih bagus. Misalnya dalam hal memilih lokasi usaha. Kami bisa menawar. Kalau sendiri-sendiri, tawar-menawarnya berat, ramainya lokasi juga lama. Kalau langsung 20 orang, kan ramai. Ibaratnya mau narik semut, kami bikin gulanya dulu biar ramai, " lanjut Roni.
Divisi lainnya misalnya TDA Franchise. "Teman-teman yang berminat di franchise kami akomodir. Misalnya dengan mengunjungi pameran franchise," Ada juga TDA Book Club. "Buku dan diskusi sebagai dasar bisnis, bukan semata untuk komsumsi otak, tapi dipraktikkan. Jadi, kalau ada member baru, kami rekomen mereka untuk membaca buku A misalnya, supaya sama persepsinya."
Roni mengakui, tak semua divisi jalan. "Tapi minimal kami akomodir dulu. Kami sebetulnya cuma memberikan spirit, selebihnya terserah anggota masing-masing. Jadi, TDA sebetulnya lebih menebarkan virus kebersamaan. Bahwa dengan bersama-sama, kami bisa lho, lebih mudah, dan sekalgus terjadi akselerasi. Ibarat berjalan di eskalator, tangganya sudah berjalan, kitanya berjalan juga. Jadi lebih cepat," lanjut Roni.
Dan ini terbukti, "Misalnya kalau buka usaha sendiri, ketika susah, teman nggak ada, ya sudah merenung saja. Kalaupun ketemu solusi atau jawabannya, bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Intinya, semua proses untuk menjadi pengusaha tetap harus dijalani, cuma lebih cepat."
Secara moral, begitu masuk menjadi anggota, 3 bulan pertama harus sudah take action bikin usaha. Ada 3 kategori member TDA, yaitu yang belum punya bisnis, yang sudah punya bisnis (full TDA), dan yang sudah berbisnis tapi masih kerja juga (amfibi). "Setiap kategori, kan, punya kebutuhan. Untuk yang baru mulai, kami targetkan 3 bulan sudah harus take action. Di TDA, kami enggak hanya tukar informasi atau diskusi, tapi harus terlibat. Anda belum jadi apa-apa kalau belum berbagi di sini. Macam-macam, kalau yang ahli pajak, ya kasih ilmu tentang pajak, dan seterusnya. Belakangan, kami bikin mastermind-mastermind, yaitu program per divisi."
Roni juga menegaskan, TDA tidak menjamin bisnis seorang anggota bakal berhasil begitu saja. "Bisa juga gagal. Tapi, dengan kebersamaan, permasalahan anggota bisa di-share dan dicarikan solusinya. Kami, sih, berharap, semua anggota TDA bisa jadi pebisnis tangguh. Bukan hanya jumlahnya yang banyak," lanjut Roni yang pernah menerima penghargaan Swa Enterprise 50.
TDA SRIKANDI
Dampak virus TDA teryata memang luar biasa. Paling tidak, itu diakui anggota-anggota TDA yang sudah take action dan berhasil. Yulia, yang juga founder TDA, mengaku memperoleh banyak ilmu dengan bergabung di TDA. "Anggota TDA kan memang pengusaha. Kadang-kadang, kalau sendirian, begitu ada masalah, bingung mau diskusi sama siapa. Nah, di TDA, diskusinya nyambung, dan dapat solusi. Enaknya, orang-orangnya juga suka berbagai, enggak pelit sama ilmu. Jadinya, kami bisa belajar dari pengalaman mereka," kata ibu 2 anak yang juga pemilik Salon Moz5 (baca:muslimah).
Yulia sendiri memilih bisnis salon muslimah, karena potensinya ada. "Salon itu kebutuhan bagi perempuan. Dimana-mana ada salon, sama kayak bisnis makanan. Tapi, dari pengalaman saya, agak susah nyari salon khusus buat muslimah. Saya pikir, pasarnya besar, kenapa enggak bikin salon khusus muslimah saja."Saat bergabung menjadi anggota TDA, bisnis salon Yulia sudah berjalan. "Pas ikut TDA, saya lihat kok banyak anggotanya yang pengusaha retail dan garmen. Awalnya, saya sempat ikut-ikutan bisnis garmen. Apalagi, waktu itu memang lagi ingin nyari usaha lain selain salon." kata Yulia yang selain memiliki 4 cabang Salon Moz5, juga berbisnis aksesoris.
Yulia juga menjadi koordinator divisi TDA Srikandi, yaitu anggota TDA perempuan. "Anggota TDA kan kebanyakan laki-laki. Nah, kami, anggota perempuan, juga ingin punya wadah sendiri, makanya dibikin TDA Srikandi. Kegiatannya sih sama juga, ngumpul, diskusi. Kadang-kadang juga bikin acara bersama. Misalnya, perawatan tubuh. Jadi, selain mikirin bisnis, merawat tubuh juga penting," lanjut sarjana Sastra Jepang UI yang berhenti bekerja dari sebuah perusahaan Jepang tahun 2004.
Salah seorang anggota TDA lain adalah Mutia Nasution (28), yang membuka Tootie Kidz Center dan Senopati Kidz Center, pusat terapi bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Mutia mengaku TDA memiliki kekuatan terutama di jaringan. "Mereka sangat men-support anggotanya, apalagi yang sudah full TDA," kata Mutia. "Meski jenis usahanya beda, tapi secara teknis kan, banyak yang sama. Misalnya soal cashflow atau menajemen kepemimpinan. Saya belajar soal itu di TDA."
Bentuknya kebanyakan sharing. "Misalnya, kalau ada anggota yang down, anggota lain men-support, 'Ayo, bangun lagi mimpinya. Kamu bisa, kok.' Mereka juga ngasih ilmu tanpa syarat. Prinsipnya, kamu kasih dulu, jangan meminta melulu. Makanya disebut TDA. Ilmunya disebarin, pasti nanti dapet hasilnya," kata lulusan D3 Rehabilitasi Medik FKUI yang sempat bekerja di beberapa Klinik Anak sebelum memutuskan membuka usaha sendiri.
KLUB 11 DIGIT
Ingin memiliki profit 11 digit (puluhan miliar) rupiah, sebaiknya bergabung ke Klub 11 Digit TDA. "Kami ingin semua anggota TDA jadi pengusaha kakap. Kalau yang sudah punya bisnis dan jalan, kebutuhannya kan makin meningkat, bukan lagi soal bagaimana memulai usaha. Makanya, kami buat Klub 11 Digit, yang anggotanya adalah mereka yang memiliki profit usaha minimal 9 digit," kata Roni Yuzirman.
Anggota Klub 11 Digit saat ini ada 20 orang. "Tahun depan targetnya 200 anggota-lah. Kami maunya TDA menjadi komunitas yang berperan secara signifikan, enggak sekadar jumlah." Program Klub 11 Digit adalah bagaimana bisa lebih cepat memperoleh profit 11 digit (puluhan miliar) dalam waktu maksimal 5 tahun. "Kegiatannya informal, sharing pengalaman aja. Misalnya, A main saham, B di IT, C di makanan. Nah, kami diskusikan, mana yang lebih cepat menghasilkan profit. Kalau A lebih cepat, bisa saja si B ikut main saham," lanjut Roni.
"Biasanya, untuk mempercepat proses menjadi 11 digit, disinergikan dengan bisnis lain, misalnya bisnis properti. Karena kalau dari bisnis inti saja, nunggu 11 digit bisa lama banget," timpal Yulia, yang juga salah seorang anggota Klub 11 Digit.
Komunitas Tangan di AtasTULARKAN "VIRUS" JADI PENGUSAHA
Inilah perspektif baru sekumpulan pengusaha. Selain ingin lebih banyak memberi kepada karyawannya, mereka juga saling membagi informasi. Berdiri tahun 2006, jumlah anggota Komunitas Tangan Di Atas (TDA) saat ini mencapai 1.300 anggota. Dengan perspektif baru, komunitas ini berangkat dari ide bahwa tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan di bawah (diberi). "Konsep ini sebetulnya sudah lama dikenal, tapi lebih antara pengemis dan pemberi sedekah. Nah, dengan perspektif baru, yakni dengan menjadi pengusaha, tangan bisa lebih di atas lagi, karena bisa memberi ke lebih banyak orang," kata Roni Yuzirman (34), founder TDA. Jenis usaha yang digeluti anggota TDA beragam, dari garmen, IT, pendidikan, salon, katering, pernak-pernik, sepatu, dan sebagainya.
Semua berawal dari blog milik Roni, http://www.roniyuzirman.blogspot.com. "November 2005 saya mulai nulis blog, isinya sebetulnya sharing pengalaman bisnis saya, terutama waktu hampir bangkrut, dan kemudian bangkit lagi. Ternyata, banyak pembaca blog yang memiliki pengalaman yang sama. Dan ternyata banyak yang butuh teman untuk berbagi, kemudian cari solusi bersama. Akhirnya, berkumpulah para pembaca ini, lalu kami buat talkshow-nya, kopi daratnya-lah," lanjut pemilik Manet Busana Muslim Plus.
Kopi darat berupa talkshow digelar 22 Januari 2006, sekaligus menjadi tanggal berdirinya Komunitas TDA. "Di talkshow, kami mengundang tokoh yang kami anggap berhasil, yaitu H. Ali." Talkshow ternyata tak berhenti sekadar ceramah, tapi langsung take action, elepas acara, "Kami langsung ditawari H. Ali untuk mengisi toko-toko milik beliau yang kosong di Mangga Dua, gratis selama setahun. Nah, 12 di antara 40 peserta talkshow akhirnya menyambut tawaran tersebut dan bergabung. Seminggu setelah talkshow, kami langsung buka toko. Sebagian lainnya buka di Tanah Abang."
JALAN LEBIH CEPAT
Untuk kebutuhan komunikasi 40 orang itu, dibuatlah milis. "Jadi, milis itu awalnya untuk koordinasi antara kami ber-40. Tapi belakangan, orang luar pun tertarik gabung, sampai akhirnya seperti sekarang ini," kata Yulia Astuti (31), founder TDA yang lain. Karena banyaknya member dengan beragam usaha dan minat, akhirnya dibuat divisi-divisi sesuai jenis usaha atau minat anggota, mulai TDA Garmen, TDA Seluler, TDA Edukasi, TDA Food, dan sebagainya.
"Intinya, dengan bersama, bargaining kami jadi lebih bagus. Misalnya dalam hal memilih lokasi usaha. Kami bisa menawar. Kalau sendiri-sendiri, tawar-menawarnya berat, ramainya lokasi juga lama. Kalau langsung 20 orang, kan ramai. Ibaratnya mau narik semut, kami bikin gulanya dulu biar ramai, " lanjut Roni.
Divisi lainnya misalnya TDA Franchise. "Teman-teman yang berminat di franchise kami akomodir. Misalnya dengan mengunjungi pameran franchise," Ada juga TDA Book Club. "Buku dan diskusi sebagai dasar bisnis, bukan semata untuk komsumsi otak, tapi dipraktikkan. Jadi, kalau ada member baru, kami rekomen mereka untuk membaca buku A misalnya, supaya sama persepsinya."
Roni mengakui, tak semua divisi jalan. "Tapi minimal kami akomodir dulu. Kami sebetulnya cuma memberikan spirit, selebihnya terserah anggota masing-masing. Jadi, TDA sebetulnya lebih menebarkan virus kebersamaan. Bahwa dengan bersama-sama, kami bisa lho, lebih mudah, dan sekalgus terjadi akselerasi. Ibarat berjalan di eskalator, tangganya sudah berjalan, kitanya berjalan juga. Jadi lebih cepat," lanjut Roni.
Dan ini terbukti, "Misalnya kalau buka usaha sendiri, ketika susah, teman nggak ada, ya sudah merenung saja. Kalaupun ketemu solusi atau jawabannya, bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Intinya, semua proses untuk menjadi pengusaha tetap harus dijalani, cuma lebih cepat."
Secara moral, begitu masuk menjadi anggota, 3 bulan pertama harus sudah take action bikin usaha. Ada 3 kategori member TDA, yaitu yang belum punya bisnis, yang sudah punya bisnis (full TDA), dan yang sudah berbisnis tapi masih kerja juga (amfibi). "Setiap kategori, kan, punya kebutuhan. Untuk yang baru mulai, kami targetkan 3 bulan sudah harus take action. Di TDA, kami enggak hanya tukar informasi atau diskusi, tapi harus terlibat. Anda belum jadi apa-apa kalau belum berbagi di sini. Macam-macam, kalau yang ahli pajak, ya kasih ilmu tentang pajak, dan seterusnya. Belakangan, kami bikin mastermind-mastermind, yaitu program per divisi."
Roni juga menegaskan, TDA tidak menjamin bisnis seorang anggota bakal berhasil begitu saja. "Bisa juga gagal. Tapi, dengan kebersamaan, permasalahan anggota bisa di-share dan dicarikan solusinya. Kami, sih, berharap, semua anggota TDA bisa jadi pebisnis tangguh. Bukan hanya jumlahnya yang banyak," lanjut Roni yang pernah menerima penghargaan Swa Enterprise 50.
TDA SRIKANDI
Dampak virus TDA teryata memang luar biasa. Paling tidak, itu diakui anggota-anggota TDA yang sudah take action dan berhasil. Yulia, yang juga founder TDA, mengaku memperoleh banyak ilmu dengan bergabung di TDA. "Anggota TDA kan memang pengusaha. Kadang-kadang, kalau sendirian, begitu ada masalah, bingung mau diskusi sama siapa. Nah, di TDA, diskusinya nyambung, dan dapat solusi. Enaknya, orang-orangnya juga suka berbagai, enggak pelit sama ilmu. Jadinya, kami bisa belajar dari pengalaman mereka," kata ibu 2 anak yang juga pemilik Salon Moz5 (baca:muslimah).
Yulia sendiri memilih bisnis salon muslimah, karena potensinya ada. "Salon itu kebutuhan bagi perempuan. Dimana-mana ada salon, sama kayak bisnis makanan. Tapi, dari pengalaman saya, agak susah nyari salon khusus buat muslimah. Saya pikir, pasarnya besar, kenapa enggak bikin salon khusus muslimah saja."Saat bergabung menjadi anggota TDA, bisnis salon Yulia sudah berjalan. "Pas ikut TDA, saya lihat kok banyak anggotanya yang pengusaha retail dan garmen. Awalnya, saya sempat ikut-ikutan bisnis garmen. Apalagi, waktu itu memang lagi ingin nyari usaha lain selain salon." kata Yulia yang selain memiliki 4 cabang Salon Moz5, juga berbisnis aksesoris.
Yulia juga menjadi koordinator divisi TDA Srikandi, yaitu anggota TDA perempuan. "Anggota TDA kan kebanyakan laki-laki. Nah, kami, anggota perempuan, juga ingin punya wadah sendiri, makanya dibikin TDA Srikandi. Kegiatannya sih sama juga, ngumpul, diskusi. Kadang-kadang juga bikin acara bersama. Misalnya, perawatan tubuh. Jadi, selain mikirin bisnis, merawat tubuh juga penting," lanjut sarjana Sastra Jepang UI yang berhenti bekerja dari sebuah perusahaan Jepang tahun 2004.
Salah seorang anggota TDA lain adalah Mutia Nasution (28), yang membuka Tootie Kidz Center dan Senopati Kidz Center, pusat terapi bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Mutia mengaku TDA memiliki kekuatan terutama di jaringan. "Mereka sangat men-support anggotanya, apalagi yang sudah full TDA," kata Mutia. "Meski jenis usahanya beda, tapi secara teknis kan, banyak yang sama. Misalnya soal cashflow atau menajemen kepemimpinan. Saya belajar soal itu di TDA."
Bentuknya kebanyakan sharing. "Misalnya, kalau ada anggota yang down, anggota lain men-support, 'Ayo, bangun lagi mimpinya. Kamu bisa, kok.' Mereka juga ngasih ilmu tanpa syarat. Prinsipnya, kamu kasih dulu, jangan meminta melulu. Makanya disebut TDA. Ilmunya disebarin, pasti nanti dapet hasilnya," kata lulusan D3 Rehabilitasi Medik FKUI yang sempat bekerja di beberapa Klinik Anak sebelum memutuskan membuka usaha sendiri.
KLUB 11 DIGIT
Ingin memiliki profit 11 digit (puluhan miliar) rupiah, sebaiknya bergabung ke Klub 11 Digit TDA. "Kami ingin semua anggota TDA jadi pengusaha kakap. Kalau yang sudah punya bisnis dan jalan, kebutuhannya kan makin meningkat, bukan lagi soal bagaimana memulai usaha. Makanya, kami buat Klub 11 Digit, yang anggotanya adalah mereka yang memiliki profit usaha minimal 9 digit," kata Roni Yuzirman.
Anggota Klub 11 Digit saat ini ada 20 orang. "Tahun depan targetnya 200 anggota-lah. Kami maunya TDA menjadi komunitas yang berperan secara signifikan, enggak sekadar jumlah." Program Klub 11 Digit adalah bagaimana bisa lebih cepat memperoleh profit 11 digit (puluhan miliar) dalam waktu maksimal 5 tahun. "Kegiatannya informal, sharing pengalaman aja. Misalnya, A main saham, B di IT, C di makanan. Nah, kami diskusikan, mana yang lebih cepat menghasilkan profit. Kalau A lebih cepat, bisa saja si B ikut main saham," lanjut Roni.
"Biasanya, untuk mempercepat proses menjadi 11 digit, disinergikan dengan bisnis lain, misalnya bisnis properti. Karena kalau dari bisnis inti saja, nunggu 11 digit bisa lama banget," timpal Yulia, yang juga salah seorang anggota Klub 11 Digit.
Wednesday, October 24, 2007
Kenangan Galunggung
Suasana lebaran setiap tahun selalu berkesan, bahkan semakin berkesan. Seperti halnya bulan ramadhan, suasana iedul fitri selalu bikin kangen. Suasana silaturahmi, berkumpul dengan keluarga inti, keluarga besar, sanak saudara, teman-teman. Semua orang bergembira, sepertinya, semua orang berbagi kebahagiaan.
Liburan lebaran kemarin masih terkesan sampai hari ini. Kami berlibur ke Gn Galunggung, Tasikmalaya Jabar. Indah banget. Walau harus ikut2an ngerasain macet total di Nagrek Jawabarat. Jkt-Tasik, yang biasanya 5jam perjalanan mobil, kemarin mencapai 13 jam! Wow..Tapi karena mudik bareng seluruh anggota kel besar, maka saat-saat macet diisi dengan gelak tawa dan canda, sehingga mengurangi kejenuhan. Sesekali bertukar kabar dengan teman-teman via sms. Sempet juga sih ngopi2 di Excelco di Rest Area Cikampek :)
Kami menginap di lereng gn galunggung, kampung Gn Sari. Indah banget. Suasana alam yang asri sangat kental. Hijau dimana-mana. Menariknya hampir semua rumah memiliki empang. Kolam ikan air tawar. Jadi sehari2 kami makan gurame goreng, nila, macem2 deh gak hafal nama2 ikannya Jplus lalapan plus sambal terasi, hwaaa nikmat bgt. Walau sering makan di Saung Resto Sunda, tapi kali ini benar-benar beda nikmatnya bo’ Nyammm belum lagi kita puas bgt makan gurame goreng hasil tangkapan. Gede-gede dan garing pula’ ayyyaaaaaaaahhhhhhh.
Perjalanan ke Cipanas Galunggung dan telaganya juga seru. Suguhan pemandangan indah yang gak habis-habis. Belum lagi berendam di cipanasnya. Wuihhhhhhhh Seru bgt! Anak-anak seneng bgt deh main di kali yang airnya hangat cenderung panas. Aku puas2in aja gosok2 kakiku dengan pasir di kali. Panas sih, tapi setelah mandi2, kulit jadi bersih bgt loh. Aku sendiri puas2in berendan air panas (sumpe deh, airnya panasssss bgt!!!! dari beberapa cipanas yang pernah gw datengin, di sini paling panas!) Di ruangan private yang bersih, aku berendam berduaan sama Mama. Wah kesempatan langka bgt, udah puluhan tahun gak mandi bareng Mama. Tapi bener kok, aku yang saat itu sedang pegal-pegal, dan perutku sedang kram bgt, ajaib setelah berendan kurleb 15 menit langsung sembuh loh. Hm…pengen balik lagi nih.
Btw, Gn Galunggung ini sangat berkesan bagi aku dan keluargaku. Sejak jaman sekolah kami sering main ke sini. Sering kali saat mengalami masalah berat. Terakhir sih ke sana saat mengantar adikku yang saat itu sedang diuji cobaan yang berat. Mungkin karena suasana alamnya yang masih kental, masih tenang bgt. Energi Positif bertebaran dimana-mana. Membuat suasana hati menjadi tenang juga ya. Ingat buku Celestine Phropecy. *Spell?*
Kemungkinan bulan depan kami sekeluarga akan kembali ke sana. Libur kemarin masih kurang, hehe…Buat yang penasaran, nikmati foto2 nya, walaupun tetap tidak seindah warna aslinya…
Kami menginap di lereng gn galunggung, kampung Gn Sari. Indah banget. Suasana alam yang asri sangat kental. Hijau dimana-mana. Menariknya hampir semua rumah memiliki empang. Kolam ikan air tawar. Jadi sehari2 kami makan gurame goreng, nila, macem2 deh gak hafal nama2 ikannya Jplus lalapan plus sambal terasi, hwaaa nikmat bgt. Walau sering makan di Saung Resto Sunda, tapi kali ini benar-benar beda nikmatnya bo’ Nyammm belum lagi kita puas bgt makan gurame goreng hasil tangkapan. Gede-gede dan garing pula’ ayyyaaaaaaaahhhhhhh.
Perjalanan ke Cipanas Galunggung dan telaganya juga seru. Suguhan pemandangan indah yang gak habis-habis. Belum lagi berendam di cipanasnya. Wuihhhhhhhh Seru bgt! Anak-anak seneng bgt deh main di kali yang airnya hangat cenderung panas. Aku puas2in aja gosok2 kakiku dengan pasir di kali. Panas sih, tapi setelah mandi2, kulit jadi bersih bgt loh. Aku sendiri puas2in berendan air panas (sumpe deh, airnya panasssss bgt!!!! dari beberapa cipanas yang pernah gw datengin, di sini paling panas!) Di ruangan private yang bersih, aku berendam berduaan sama Mama. Wah kesempatan langka bgt, udah puluhan tahun gak mandi bareng Mama. Tapi bener kok, aku yang saat itu sedang pegal-pegal, dan perutku sedang kram bgt, ajaib setelah berendan kurleb 15 menit langsung sembuh loh. Hm…pengen balik lagi nih.
Btw, Gn Galunggung ini sangat berkesan bagi aku dan keluargaku. Sejak jaman sekolah kami sering main ke sini. Sering kali saat mengalami masalah berat. Terakhir sih ke sana saat mengantar adikku yang saat itu sedang diuji cobaan yang berat. Mungkin karena suasana alamnya yang masih kental, masih tenang bgt. Energi Positif bertebaran dimana-mana. Membuat suasana hati menjadi tenang juga ya. Ingat buku Celestine Phropecy. *Spell?*
Kemungkinan bulan depan kami sekeluarga akan kembali ke sana. Libur kemarin masih kurang, hehe…Buat yang penasaran, nikmati foto2 nya, walaupun tetap tidak seindah warna aslinya…
Yulia-moz5 Salon Muslimah
Aku lagi ketagihan Kopi Luwak nih. Berawal dari mas ary beli coffee maker dan kopi luwak. sekarang jadi betah ngopi di rumah, hehe lumayan berhemat ketimbang ngafe mulu.
Tuesday, October 23, 2007
Seputar Moz5
Ini ada cuplikan tulisan ttg moz5. Dari sekian banyak, beberapa yang akan disharing.Biar yang baca semakin semangat ngeMoz, hehe...
Salon ini punya-nya Mbak Yulia lulusan Fakultas Ilmu Budaya (Fakultas Sastra) Universitas Indonesia. Jurusannya Jepang kayaknya, coz sahabatnya tetangga saya yang lulusan Jepang UI. Hehehehe gak penting banget siy.Yang penting adalah mampir aja ke Moz5 kalo lagi ke Margonda, Depok...Lumayan koq treatment salon-nya :)Saya senangnya sama aksesoris2x di boutique Moz5, soal-nya kreasi langsung dari mbak Yulia ini, lucu-lucu nan cantik. Creative!
http://jendela-luluk.blogspot.com/
Menyambangi Salon Muslimah
Entah saya yang cuek tidak pernah merawat diri ke salon ataukah keadaan tubuh saya yang oke banget, menyebabkan saya seumur-umur tidak pernah pergi ke salon. Untuk mencoba luluran, ah itu bisa dilakukan di rumah, atau potong rambut dengan potongan yang stylist, mmm… kebetulan ada seorang tante yang lulusan sekolah salon. Lumayan kan gratisan. Padahal banyak teman, rutin menyambangi salon untuk perawatan rambutnya, atau teman lain yang menjalani perawatan tubuh menjelang pernikahannya. Saya, males tuh.
Menyambangi Salon Muslimah
Entah saya yang cuek tidak pernah merawat diri ke salon ataukah keadaan tubuh saya yang oke banget, menyebabkan saya seumur-umur tidak pernah pergi ke salon. Untuk mencoba luluran, ah itu bisa dilakukan di rumah, atau potong rambut dengan potongan yang stylist, mmm… kebetulan ada seorang tante yang lulusan sekolah salon. Lumayan kan gratisan. Padahal banyak teman, rutin menyambangi salon untuk perawatan rambutnya, atau teman lain yang menjalani perawatan tubuh menjelang pernikahannya. Saya, males tuh.
Sampai suatu ketika, saya merasa terganggu dengan masalah rambut yang tidak bisa dimaafkan. Shampo sehebat apapun tidak mampu mengatasinya (jangan percaya bahasa iklan deh!) Kalau dibiarkan terus, saya khawatir investasi saya untuk masa depan jadi rusak (cihiiy..). Jadi, harus ke salon nih! Setelah tanya sana sini, direkomendasikanlah sebuah salon muslimah yang cukup populer di bilangan Margonda Raya.
Di salon muslimah ini, cukup menyenangkan. Kita harus buat janji dulu agar semuanya disiapkan. Ruangannya nyaman dan aman karena laki-laki/non-muhrim dilarang masuk (iyalah!). Alat dan bahannya cukup lengkap. Mbak-mbaknya ramah. Snack dan minum juga ditawarkan. Bacaannya, wah! Dari An-Nida, Tarbawi, aneka majalah wanita, tabloid infotainment, komik manga Jepang, buku-buku Faudzil Adhim, sampai puisi-puisi Khalil Gibran, ada. Musik? Saya terheran-heran tapi juga nyengir-nyengir sendiri mendengar alunan suaranya Glenn Friedly dengan Januari-nya sampai Britney Spears dengan Everytime-nya (salon muslimah kok gini??). Terakhir ditawarkan juga untuk menjadi member, dengan bonus gratis treatment tertentu pada saat kita berulangtahun atau setelah kunjungan ke sekian kali. Ditawarkan pula untuk menjadi anggota mailing list salon tersebut agar kita tahu perkembangan terakhir salon dan agar dapat diingatkan untuk datang pada hari kita berulang tahun. (haa?milis salon?ada-ada aja).
Trus, rambut saya? Hmm.. saya memilih treatment masker rambut. Pertama, saya harus mengenakan kemben jawa agar pakaian saya tidak basah. Kemudian rambut saya dicuci bersih di ruangan tempat cuci rambut. Pindah ke ruangan utama salon, berikutnya rambut saya diberi semacam tonik dan dimasker. Sambil menunggu waktu masker bekerja di kulit kepala, bahu dan kedua tangan saya di-massage dengan minyak + lulur wangi (ah, ini favorit saya!). Terakhir, rambut saya dicuci-bilas lagi. Total waktu yang dihabiskan kira-kira satu setengah jam.
Saya sarankan, untuk muslimah berjilbab yang ingin menjalani treatment rambut, sebaiknya datang pada akhir pekan. Karena sudah pasti, seperti saya, anda akan takjub pada hasilnya dan ingin menikmatinya lebih lama. Saya belum dapat memastikan apakah masalah rambut saya teratasi dengan hanya datang ke salon 1 kali, tetapi setidaknya sepulang dari salon, rambut saya kini wangi, terawat rapih, mudah diatur dan terlihat sehat. Dan yang pasti, sekarang saya jadi sayaaaaang deh, sama rambut! ;D
Anonymous said...
sebetulnya salon muslimah itu banyak. Ada juga di bilangan Pasar Minggu, namanya Anniefa. trus, di margonda juga ada Fafa-Fifi, dulu di deket jalan kober juga ada salon Enes. Sekarang..dah keseringan tutup. apa emang dah tutup? Bella Studio yang masih di jalan Margonda ( tapi jauh dari UI soalnya udah deket ke Mall Depok ) juga nyediain ruangan khusus untuk muslimah. Tapi nggak tahu deh, salon yang satu ini bebas dari non muhrim ato enggak. Tapi..berdasarkan pengalaman pribadi, MOZ5 yang paling enak. Mbaknya ramah, pelayanannya sama untuk semua pelanggan, nyaman deh. Cuma yang nggak nyaman itu harganya..mahal banget nek!
sebetulnya salon muslimah itu banyak. Ada juga di bilangan Pasar Minggu, namanya Anniefa. trus, di margonda juga ada Fafa-Fifi, dulu di deket jalan kober juga ada salon Enes. Sekarang..dah keseringan tutup. apa emang dah tutup? Bella Studio yang masih di jalan Margonda ( tapi jauh dari UI soalnya udah deket ke Mall Depok ) juga nyediain ruangan khusus untuk muslimah. Tapi nggak tahu deh, salon yang satu ini bebas dari non muhrim ato enggak. Tapi..berdasarkan pengalaman pribadi, MOZ5 yang paling enak. Mbaknya ramah, pelayanannya sama untuk semua pelanggan, nyaman deh. Cuma yang nggak nyaman itu harganya..mahal banget nek!
A day in Depok
Hehe akhirnya kesampaian juga hari ini buat ke salon. Hari yang paling ditunggu-tunggu... susah kan cari hari baik seperti ini ;)) setelah kamis siangnya janjian sama Dewi via SMS, booking buat hari Jumatnya, jalan juga pagi ini ke Depok. Punya rumah di Bekasi, kerja di bilangan Thamrin sana, eeh nyalonnya ke Depok :D Jauh amat yakk. Abis mo gmana lagi, nyari salon seperti Moz5 susah banget selain di Depok. Dari jaman kuliah dulu udah kepincut sama ini salon. Mbak-mbaknya ramah dan baik hati..ngertiin banget maunya para pelanggannya. So far aku ngerasa cocok banget sama pelayanan di salon ini dan untuk urusan pembelanjaannya, karena aku dari dulu member disini, jadi dapat diskon 5%. Dan nggak perlu khawatir, pun tanpa jadi member masih tergolong ramah dengan isi dompet :P
Hehe akhirnya kesampaian juga hari ini buat ke salon. Hari yang paling ditunggu-tunggu... susah kan cari hari baik seperti ini ;)) setelah kamis siangnya janjian sama Dewi via SMS, booking buat hari Jumatnya, jalan juga pagi ini ke Depok. Punya rumah di Bekasi, kerja di bilangan Thamrin sana, eeh nyalonnya ke Depok :D Jauh amat yakk. Abis mo gmana lagi, nyari salon seperti Moz5 susah banget selain di Depok. Dari jaman kuliah dulu udah kepincut sama ini salon. Mbak-mbaknya ramah dan baik hati..ngertiin banget maunya para pelanggannya. So far aku ngerasa cocok banget sama pelayanan di salon ini dan untuk urusan pembelanjaannya, karena aku dari dulu member disini, jadi dapat diskon 5%. Dan nggak perlu khawatir, pun tanpa jadi member masih tergolong ramah dengan isi dompet :P
Yulia-Moz5 Salon Muslimah
NgeMoz
Hari ini, Aku beruntung. Dapat bonus spesial di salon lagi hehe. Bonus bisa terlelap 15-20 menit saat perawatan! Senangnya, bisa mencuri2 kesempatan tidur siang. Sambil Hair Spa, sambil Reflexy. Duh, maknyussss bo'
Kembali ke salon. Kembali menikmati suasana salon. Gak sekedar perawatan2nya yang emang aku maniak banget. Maniak ngeMoz *Ya iyalahhhh* Tapi juga menikmati ngobrol2 dengan tamu yang datang. Sering kali malah kita jadi temanan, dan gak sedikit kita malahan jadi sobatan. Berbisnis dan menjalin silaturahmi.
Kadang aku terbirit-birit ke salon saat ada sahabat moz5 yang datang berkunjung dan ingin ngobrol denganku. Sekedar ngobrol. Namanya juga Yulia, hayooooo aja lagi. :)) Kadang malahan kita jalan makan bareng, atau shopping bareng haha. Part of Service, dan gw bangettt :P Kadang2 juga, sesama pelanggan juga jadi temenan. Kadang kita juga saling bertukar cerita, sampai berita hangat. Women Talks!
Itu sebabnya, misi kami salah satunya adalah menjadi sahabat para muslimah! Tentunya, kami masih banyak yang perlu dibenahi, tetapi menjadi sahabat terbaik adalah niat tulus kami, cie..
NgeMoz yuk...*loh kok jadi promosi*
Yulia-Moz5 Salon Muslimah
Perawatan favorit aku di moz : HairSpa Plus Reflexy...hmmm
Tau gak seh?? Kalo perawatan HairSpa, Bayar Refleksi cuman 15 rb aja bo' Normal 35 Rb. Oke bgt dong, rambut jadi wangi dan halus, trs badan enteng pula after Refleksi. Bakal Ketagihan. Gak Ketagihan, Anda Selamat hehe..
Wednesday, October 17, 2007
Just For The Ladies
Pusing ditinggal asisten mudik? Rumah berantakan? Kerjaan gak abis2?? Hehe…hampir sebagian besar mengalaminya ya? Termasuk daku! 8 hari sebelum lebaran udah ditinggal mudik bo’ kejaaaammmm hehehe…Apa boleh buat deh. Asisten kan manusia juga, dia juga punya keluarga. Setahun merantau, wajar dong, mereka kangen berat sama keluarga. Nah yang ditinggalkan ini yang musti bahu membahu mengerjakan tugas mereka, hehe. Tapi aku gak akan banyak bicara ttg menjalankan tugas rumah tangga kok. Aku hanya ingin berbagi resep relaks khusus para super mom. Kalo gak sempet nyalon, tetep bisa kok melakukan perawatan diri di rumah. Beauty by your own! Tinggal pinter2 manfaatin kesempatan aja.
Kaya tadi pagi, sambil nidurin kiya di depan tivi, sambil nonton Oprah ( My Ritual in the morning, LOVE U OPRAH!!!!) aku melakukan perawatan. Message tubuh dengan minyak zaitun. Gak usah minyak zaitun yang untuk kecantikan, beli aja minyak zaitun murni di carefour. Ambil di rak minyak untuk masak. Pilih yang extra virgin! Nah sambil nonton, sambil gosok2 deh. Mulai dari kaki, paha, tangan sampai bahu. Lakukan gosokan selalu mengarah ke arah jantung ya.. Jadi kalo lagi menggosok bagian kaki, lakukan gerakan ke arah atas. Begitu juga di tangan, selalu lakukan gerakan mengarah ke jantung. Untuk punggung, bila perlu minta bantuan suami! Santai kan? Gerakan sok gosok ini fungsinya untuk melancarkan peredaran darah pada tubuh kita, mengangkat kotoran, menghaluskan kulit, dan untuk rilaksasi juga. Hmmmmm…..Setelah kira-kira minyak zaitunnya meresap ke kulit, tinggal kita mandi deh. Sekalian mandi pagi kan.
Nah, di kamar mandi, masih ada yang bisa dikerjain loh. Body Scrub! Nah, ini fungsinya untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran2 (daki maksute’). Tapi scrubnya jangan yang murahan ya, hehe, yang bagusan dong, yang natural. Yang lembut di kulit juga. Walau harganya mahal dikit, tapi memang khasiatnya langsung berasa bo’ Ada Sugar Scrub dengan extra Grapefruit Spa Collectionnya Artistry. Wanginya hmmmmm segerrrrr, bikin kulit langsung halus pula! Tapi kalo mo yang natural dan murah meriah juga, ada kok. Pake gula di dapur aja! Campur dengan si minyak zaitun tadi. Gosok-gosok ke badan. Tapi sebelumnya, kita sudah guyur seluruh tubuh denan air hangat ya. Kemudian lap kering pake handuk, trs mulai deh sok gosokkkkkkk dengan sugar srcubnya. Pelan-pelan aja bo, nyante aja. Nikmati. Enjoy! Bagus kalo pake lilin aromatherapy segala. Asal jangan ketiduran aja hehe. Setelah puas gosok2, lanjut deh dengan guyuran air hangat. Yang kemudian switch ke air dingin. Supaya lebih nyaman. Lebih mantep lagi kalo kita pake body foam yang 1 aroma dengan bodyscrubnya. Jadi wanginya awet. Aku sendiri pake yang grapefruit tadi lengkap sampe ke body lotionnya. Seger! Tapi kalo mo pake bodyfoam yang ada di km mandi kita juga gpp, tinggal tambahin 1-2 sdt madu alami…hmmmm bikin kulit tambah lembut!
Selesai mandi, segera keringkan tubuh dan cepet-cepet lanjut dengan body lotion! Ini fungsinya untuk memberi kelembaban pada tubuh. Hmmm this what I love. The Sensation. Wanginya itu loh. Terus seneng aja, liat kulit kita jadi tambah halus.
Kaya tadi pagi, sambil nidurin kiya di depan tivi, sambil nonton Oprah ( My Ritual in the morning, LOVE U OPRAH!!!!) aku melakukan perawatan. Message tubuh dengan minyak zaitun. Gak usah minyak zaitun yang untuk kecantikan, beli aja minyak zaitun murni di carefour. Ambil di rak minyak untuk masak. Pilih yang extra virgin! Nah sambil nonton, sambil gosok2 deh. Mulai dari kaki, paha, tangan sampai bahu. Lakukan gosokan selalu mengarah ke arah jantung ya.. Jadi kalo lagi menggosok bagian kaki, lakukan gerakan ke arah atas. Begitu juga di tangan, selalu lakukan gerakan mengarah ke jantung. Untuk punggung, bila perlu minta bantuan suami! Santai kan? Gerakan sok gosok ini fungsinya untuk melancarkan peredaran darah pada tubuh kita, mengangkat kotoran, menghaluskan kulit, dan untuk rilaksasi juga. Hmmmmm…..Setelah kira-kira minyak zaitunnya meresap ke kulit, tinggal kita mandi deh. Sekalian mandi pagi kan.
Nah, di kamar mandi, masih ada yang bisa dikerjain loh. Body Scrub! Nah, ini fungsinya untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran2 (daki maksute’). Tapi scrubnya jangan yang murahan ya, hehe, yang bagusan dong, yang natural. Yang lembut di kulit juga. Walau harganya mahal dikit, tapi memang khasiatnya langsung berasa bo’ Ada Sugar Scrub dengan extra Grapefruit Spa Collectionnya Artistry. Wanginya hmmmmm segerrrrr, bikin kulit langsung halus pula! Tapi kalo mo yang natural dan murah meriah juga, ada kok. Pake gula di dapur aja! Campur dengan si minyak zaitun tadi. Gosok-gosok ke badan. Tapi sebelumnya, kita sudah guyur seluruh tubuh denan air hangat ya. Kemudian lap kering pake handuk, trs mulai deh sok gosokkkkkkk dengan sugar srcubnya. Pelan-pelan aja bo, nyante aja. Nikmati. Enjoy! Bagus kalo pake lilin aromatherapy segala. Asal jangan ketiduran aja hehe. Setelah puas gosok2, lanjut deh dengan guyuran air hangat. Yang kemudian switch ke air dingin. Supaya lebih nyaman. Lebih mantep lagi kalo kita pake body foam yang 1 aroma dengan bodyscrubnya. Jadi wanginya awet. Aku sendiri pake yang grapefruit tadi lengkap sampe ke body lotionnya. Seger! Tapi kalo mo pake bodyfoam yang ada di km mandi kita juga gpp, tinggal tambahin 1-2 sdt madu alami…hmmmm bikin kulit tambah lembut!
Selesai mandi, segera keringkan tubuh dan cepet-cepet lanjut dengan body lotion! Ini fungsinya untuk memberi kelembaban pada tubuh. Hmmm this what I love. The Sensation. Wanginya itu loh. Terus seneng aja, liat kulit kita jadi tambah halus.
Bagusnya sih dikerjakan di malam hari, tapi kalo memang waktu terbatas, begitu ada kesempatan segera beraksi aja Mom! Dihitung2 gak terlalu memakan waktu banyak kok. Acara pijat memijatnya paling banter 20 menit, bagus kalo bisa lebih lama lagi. Mandi paling kan 20 menit. Tuh kan, pasti bisa deh disempet2in.
Ok ladies, selamat mencoba.
Treat yourself as a Diva, coz YOU ARE A DIVA!!!!
Btw, di foodcourt pasaraya, ada tempat cozy yah. Namanya Kitchen apaaa gt lupa, hehe. Posisinya deket KFC lurusss lagi. Konsepnya foodcourt juga tapi suasananya cozy. Minimalis. Makananannya juga banyak dari selera nusantara gitu ya. Waktu pas ramadhan kemarin sih aku coba nasi gudeg, sama teh manis dan coffelatte. Lumayan lah. 3 items itu kalo gak salah 50rban. Tempatnya sih tenang, gak hirup pikuk kaya di footcourtnya.
Yulia- Moz5 Salon Muslimah
Tuesday, October 16, 2007
MAAF
" Maaf". Menjelang dan selama hari-hari lebaran Kata ini menjadi sangat popular. Dirangkai dengan 2 kata lagi, lahir batin. Menjadi "Maaf Lahir Batin". Bulan syawal, menjadi moment yang tepat untuk saling bermaafan. Memohon maaf dan memaafkan. Indah sekali.
Walaupun sebenarnya, kata "Maaf" sudah menjadi bagian dalam keseharian kita. Dalam sehari berkali-kali kita mengucapkan kata maaf atau mungkin mendengar kata maaf. Sepertinya, kata Maaf sudah seperti bagian dari kebiasaan kita. Ya toh, kita dikit-dikit bilang “Maaf ya”, “Eh, Sorry” “Gomen Ne” whatever lah.
Namun semoga kita semua masih bisa memaknai kata maaf dengan benar, bukan sekedar rutinitas belaka. Bukan sekedar menjadi Reflek. Saat kita menginjak kaki seseorang, saat menyadarinya, secara reflek kita segera mengeluarkan kata “MAAF” dari bibir kita. Atau saat kita tidak sengaja menyenggol orang lain. Atau di kesempatan lain “Maaf numpang tanya, jam berapa ya?” Atau pada banyak kesempatan. Saat terlambat sampai rumah, hingga janji untuk bermain bersama sang anakpun, lagi-lagi kita berujar “maaf ya sayang..”
Ada kalanya kata "Maaf" juga bisa teramat sakti. Seolah-olah atas kata tsb kita bebas melakukan apapun. Aku pernah mengalami sendiri. Saat sedang jalan di salah satu mal, aku yang sedang berbicara di hp, disenggol seorang wanita. Begitu kencang senggolannya, hp-ku sampai terjatuh, dan berantakan. Batre hp sampe berceceran. Kontan, aku kaget banget. Sambil jongkok aku memungut hp. Karena kaget banget aku ngomong sendiri “Aduh ya ampun…” Tau gak? Itu perempuan cantik yang menabrak aku, yang sudah berjalan 3-4 langkah di depanku, tiba-tiba berbalik badan dan sambil satu tangan berkacak pinggang dia berujar “Heh, mba! Saya kan sudah minta maaf, PLIS DEH!”
Sudah minta maaf so what gitu loh…
Emang dengan berkata maaf, trs rasa kaget aku sontak serta merta hilang?? Walaupun aku yakin dia bilang maaf karena reflek. Baguslah masih ada reflek sopan santun. Walau sepersekian detik setelah berkata maaf, dia tetap melanjutkan jalannya. Mengucapkan kata "Maaf" tanpa menoleh sedikitpun ke arahku. Meninggalkan aku yang masih terkaget-kaget, sambil berusaha memungut HP dan bagian-bagiannya yang tercecer. Aku sendiri tidak mau memperbesar masalah, tapi jadi tergelitik dengan komentarnya. Mungkin kupingnya panas, saat aku berkata “Ya ampun…!!” Padahal, sumpee itu komen karena aku kaget banget.t Tak ada kata lain yang terucap selain, "Ya ampun…!!”. Masa, karena itu, aku harus minta maaf sih?
Btw, apa arti kata maaf yang dia ucapkan?? Sakti sekali ya kata maaf jadinya. Seolah, dengan mengatakan MAAF, kita yang teraniaya*hehe* seolah-olah tidak berhak kecewa, tidak berhak menuntut lagi, bahkan sekedar berekspresi spontan…
Bagaimana pula dengan seorang teman yang selalu saja meminta maaf, tetapi lagi-lagi mengulangi kesalahan? Hingga seolah Kata "Maaf" menjadi seperti tameng? Yah tameng, karena kalimat andalannya adalah “Kan gw udah minta maaf” Dengan kata "Maaf" seolah masalah harus ditutup. Selesai. Memang ajaib yah kata "Maaf" ini. :)
Sejatinya, "Maaf" atau "Sorry", berarti penyesalan. Rasa bersalah. Ini kalau definisi kamus OXFORD-loh. Ini lebih tepat untuk kata meminta maaf ya. Berarti intinya adalah menyesal telah melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan. Atau menyesal telah melakukan kesalahan. Namun begitu, menyesal saja tidak cukup. Maaf baru bermakna setelah disertai perbuatan atau tindakan yang menunjukkan penyesalan tersebut. Tindakan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dikemudian hari. Itulah bukti penyesalan, bukti pertanggung jawaban atas kata Maaf kita.
Berarti, pemberian maaf berarti juga memberikan kesempatan. Kesempatan untuk memperbaiki sikap. Memperbaiki hidup kita untuk menjadi lebih baik lagi. Kesalahan-kesalahan sudah menjadi bagian dari masalalu. Yang penting adalah bagaimana sikap kita. Apakah kita akan melakukan kesalahan yang sama lagi? Apakah kita akan terus menerus menyakiti hati orang lain? Karena seringkali, dalam banyak kasus, kata maaf bukanlah sesuatu yang ingin didapatkan.Bukan sesuatu yang ingin didengar. Sepertinya misalnya saat kita lagi-lagi melanggar janji dengan anak kita. Bukan kata maaf dari bibir kita yang diinginkan mereka. Mereka tidak butuh maaf kita. Mereka hanya ingin, hal yang sama tidak terulang lagi. Mereka ingin, kita menjadi orang yang lebih baik lagi.
Sungguh, Kata "Maaf" adalah kata yang sangat indah. Meminta maaf dan memberi maaf adalah perbuatan yang mulia, yang mengantarkan kita kepada keikhlasan. Membutuhkan keikhlasan untuk menyadari kesalahan-kesalahan. Juga membutuhkan kebesaran hati untuk memaafkan kesalahan. Untuk menyadari, tiada manusia yang sempurna.
Dan dalam keseharian, kita semua senantiasa belajar, belajar menjadi pribadi yang selalu lebih baik dan lebih baik lagi.
Yuk kita pertanggungjawabkan "Maaf" kita.
Tulisan ini tidak untuk menyindir siapapun. Karena aku pribadipun, dengan tulus memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan-kesalahan selama ini. Kepada teman, sahabat, papa-mama, bapak-ibu, adik-adik, caca, kiya, dan my lovely hubby…
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Yulia-Moz5 Salon Muslimah
Walaupun sebenarnya, kata "Maaf" sudah menjadi bagian dalam keseharian kita. Dalam sehari berkali-kali kita mengucapkan kata maaf atau mungkin mendengar kata maaf. Sepertinya, kata Maaf sudah seperti bagian dari kebiasaan kita. Ya toh, kita dikit-dikit bilang “Maaf ya”, “Eh, Sorry” “Gomen Ne” whatever lah.
Namun semoga kita semua masih bisa memaknai kata maaf dengan benar, bukan sekedar rutinitas belaka. Bukan sekedar menjadi Reflek. Saat kita menginjak kaki seseorang, saat menyadarinya, secara reflek kita segera mengeluarkan kata “MAAF” dari bibir kita. Atau saat kita tidak sengaja menyenggol orang lain. Atau di kesempatan lain “Maaf numpang tanya, jam berapa ya?” Atau pada banyak kesempatan. Saat terlambat sampai rumah, hingga janji untuk bermain bersama sang anakpun, lagi-lagi kita berujar “maaf ya sayang..”
Ada kalanya kata "Maaf" juga bisa teramat sakti. Seolah-olah atas kata tsb kita bebas melakukan apapun. Aku pernah mengalami sendiri. Saat sedang jalan di salah satu mal, aku yang sedang berbicara di hp, disenggol seorang wanita. Begitu kencang senggolannya, hp-ku sampai terjatuh, dan berantakan. Batre hp sampe berceceran. Kontan, aku kaget banget. Sambil jongkok aku memungut hp. Karena kaget banget aku ngomong sendiri “Aduh ya ampun…” Tau gak? Itu perempuan cantik yang menabrak aku, yang sudah berjalan 3-4 langkah di depanku, tiba-tiba berbalik badan dan sambil satu tangan berkacak pinggang dia berujar “Heh, mba! Saya kan sudah minta maaf, PLIS DEH!”
Sudah minta maaf so what gitu loh…
Emang dengan berkata maaf, trs rasa kaget aku sontak serta merta hilang?? Walaupun aku yakin dia bilang maaf karena reflek. Baguslah masih ada reflek sopan santun. Walau sepersekian detik setelah berkata maaf, dia tetap melanjutkan jalannya. Mengucapkan kata "Maaf" tanpa menoleh sedikitpun ke arahku. Meninggalkan aku yang masih terkaget-kaget, sambil berusaha memungut HP dan bagian-bagiannya yang tercecer. Aku sendiri tidak mau memperbesar masalah, tapi jadi tergelitik dengan komentarnya. Mungkin kupingnya panas, saat aku berkata “Ya ampun…!!” Padahal, sumpee itu komen karena aku kaget banget.t Tak ada kata lain yang terucap selain, "Ya ampun…!!”. Masa, karena itu, aku harus minta maaf sih?
Btw, apa arti kata maaf yang dia ucapkan?? Sakti sekali ya kata maaf jadinya. Seolah, dengan mengatakan MAAF, kita yang teraniaya*hehe* seolah-olah tidak berhak kecewa, tidak berhak menuntut lagi, bahkan sekedar berekspresi spontan…
Bagaimana pula dengan seorang teman yang selalu saja meminta maaf, tetapi lagi-lagi mengulangi kesalahan? Hingga seolah Kata "Maaf" menjadi seperti tameng? Yah tameng, karena kalimat andalannya adalah “Kan gw udah minta maaf” Dengan kata "Maaf" seolah masalah harus ditutup. Selesai. Memang ajaib yah kata "Maaf" ini. :)
Sejatinya, "Maaf" atau "Sorry", berarti penyesalan. Rasa bersalah. Ini kalau definisi kamus OXFORD-loh. Ini lebih tepat untuk kata meminta maaf ya. Berarti intinya adalah menyesal telah melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan. Atau menyesal telah melakukan kesalahan. Namun begitu, menyesal saja tidak cukup. Maaf baru bermakna setelah disertai perbuatan atau tindakan yang menunjukkan penyesalan tersebut. Tindakan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dikemudian hari. Itulah bukti penyesalan, bukti pertanggung jawaban atas kata Maaf kita.
Berarti, pemberian maaf berarti juga memberikan kesempatan. Kesempatan untuk memperbaiki sikap. Memperbaiki hidup kita untuk menjadi lebih baik lagi. Kesalahan-kesalahan sudah menjadi bagian dari masalalu. Yang penting adalah bagaimana sikap kita. Apakah kita akan melakukan kesalahan yang sama lagi? Apakah kita akan terus menerus menyakiti hati orang lain? Karena seringkali, dalam banyak kasus, kata maaf bukanlah sesuatu yang ingin didapatkan.Bukan sesuatu yang ingin didengar. Sepertinya misalnya saat kita lagi-lagi melanggar janji dengan anak kita. Bukan kata maaf dari bibir kita yang diinginkan mereka. Mereka tidak butuh maaf kita. Mereka hanya ingin, hal yang sama tidak terulang lagi. Mereka ingin, kita menjadi orang yang lebih baik lagi.
Sungguh, Kata "Maaf" adalah kata yang sangat indah. Meminta maaf dan memberi maaf adalah perbuatan yang mulia, yang mengantarkan kita kepada keikhlasan. Membutuhkan keikhlasan untuk menyadari kesalahan-kesalahan. Juga membutuhkan kebesaran hati untuk memaafkan kesalahan. Untuk menyadari, tiada manusia yang sempurna.
Dan dalam keseharian, kita semua senantiasa belajar, belajar menjadi pribadi yang selalu lebih baik dan lebih baik lagi.
Yuk kita pertanggungjawabkan "Maaf" kita.
Tulisan ini tidak untuk menyindir siapapun. Karena aku pribadipun, dengan tulus memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan-kesalahan selama ini. Kepada teman, sahabat, papa-mama, bapak-ibu, adik-adik, caca, kiya, dan my lovely hubby…
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Yulia-Moz5 Salon Muslimah
Thursday, October 11, 2007
Pulang
Jakarta mulai sepi. Kemarin siang, hari kamis, aku dan suami menuju kawasan thamrin yang biasanya macet dan dengan kendaraan pribadi bisa memakan waktu 1jam lebih, sekarang 30menit saja! Jalanan lengang banget.Kalau kaya gini ada senangnya juga, kemana-mana bebas macet. Asikkkk. Tapi mau kemana juga sebenernya kalau libur lebaran hehe? Gak ada aktifitas ke pusat kota juga tuh. Gak ngaruh banget dong ya? Hehe. Tapi kalau di pusat-pusat perbelanjaan sih sepertinya malah tambah ramai bo' Hari rabu kemarin, keluarga besarku buka puasa bersama di mal kelapa gading, ampunnnn deh rameee bgt, susah cari tempat yang kosong. Ya iya seh. Hari gini. hehe
Ada sedihnya juga loh liat jalanan lenganggggg banget. Apalagi kalau pas lewat pelabuhan Tj Priok. Jalanan yang biasanya padat banget, ini ya ampun, seperti melihat gambaran kota di daerah terpencil somewhere. Berasa Lonely, sepi bgt sih apalagi pas ngintip ke dalam kendaraan-kendaraan umum, seperti bis kota wah kosong sekali. Ini sebenarnya rasa kesepian atau rasa ditinggalin? Hehe maklum tahun ini kami memutuskan untuk tidak mudik ke kp halaman suami. Lagi males aja, begitu jawaban suami setiap kali aku tanya “Kita gak mudik nih?”. Keinginan untuk mudik pasti ada ya. Apalagi keluarga besar suami memang di solo semua. Mudik kan bukan sekedar kegiatan pulang kampung. Bukan sekedar menengok orang tua. Tapi menurutku jauh lebih sakral. Mudik adalah “PULANG” ke tempat asal, melepas rasa rindu, rasa selalu ingin kembali. Rasa ingin mengulang kembali kenangan manis yang sudah terjalin sejak masa kanak-kanak. Gak heran deh liat perjuangan orang yang mudik. Empet-empetan di kereta api, sampe rela berdiri di luar gerbong loh! Kehujanan semalaman. Atau yang nekat mudik dengan motor membawa seluruh anggota keluarga pula! Demi yang namanya “Pulang” Dan ini berlaku untuk semua lapisan masyarakat. Mau yang kaya atau yang miskin. Mau yang hidupnya senang, ataupun susah. Keinginan untuk pulang memang selalu ada. Yah sudah jadi fitrah manusia juga ya. Toh suatu saat kita akan berPULANG kan?
Aku sendiri, sejak kecil tidak terbiasa dengan yang namanya mudik. Kalau ditanya kp halamanku di mana? Aku bingung sebenarnya.. Sejak kecil aku sudah tinggal dan dibesarkan di Jakarta. Di bilang orang Palembang, yah engga juga. Ibuku memang dari asal sana, tapi gak 100% juga tuh. Kakek dari ibu asalnya malah dari Sulawesi Tengah. Sedang Ayahku asli Sulawesi Utara, tapi yah kalau mau bilang orang sulawesi juga gimana ya? Aku aja gak pernah ke sana tuh. Hehe. Jadi kalau ditanya asalnya dari mana, kayanya dari Tj Priok lebih mewakili, hahahha. Karena aku memang melewatkan masa kecilku di sana. Aku masih menikmati masa kecil bermain di pantai marunda, bersepeda di kawasan sarang bangau, yang awal tahun 80an itu indah banget loh. Bagus banget deh. Banyak empang-empang, pepohonan dan asri, dan masih ada burung bangaunya. Hmm sekarang sih sudah jadi Kawasan Berikat Nusantara. Aku juga sering ke kebun-kebun semangka, kol, sawi, dll di sekitar kawasan Budidarma, yang sekrang sudah jadi kawasan industri juga. Waktu aku SD juga, aku sering bermain ditepian Kali yang cukup besar dan deras, bahkan Om-ku dulu hamper mati tenggelam terbawa arus sungai. Aku sendiri sampai sekarang masih tinggal di tempat yang sama, setiap hari melintasi jalan-jalan dimana sering aku melewati masa kecilku. Namun keadaannya jauhhh berdeda. Kali besar yang deras itu sering kali aku cari-cari dimana ya jejaknya. Kebun-kebun semangka yang tadi aku singgung, sekarang menjadi jalan raya yang selalu aku lewati. Ada rasa kehilangan ya. Ada keinginan untuk mengulang masa-masa itu. Walau kala tersadar, aku mikir, loh untuk apa ya?? Kita kan hidup untuk sekarang dan masa depan. Lagipula, hidup harus berubah. Masa maunya seperti belasan tahun silam aja sih? Gak ada perubahan dong. Seperti kata Happy Salma dalam bukunya, Jadikan rasa kerinduan akan masa lalu sebagai semangat kita untuk menjalani kehidupan ini dengan lebih baik lagi. Ternyata ya bo, Happy Salma yang cantik itu jg punya perasaan-perasaan yang sama dengan aku, setiap kali terkenang akan masa kecil J Perasaan yang diartikan dengan keinginan untuk “PULANG”. Toh Makna “PULANG” tidak hanya berarti kembali ke rumah, kembali ke tempat asal, kembali kepada YME, tapi bisa jadi kembali kepada sesuatu yang membuat kita nyaman. Yah seperti saat ktia mengenang masa-masa kanak-kanak kita.
Itulah sebabnya aku harus memastikan berkali-kali. Apakah benar suamiku tidak ingin berlebaran di kp halaman? Karena aku tahu pastinya ada rasa kerinduan untuk pulang. Kembali ke rumah. Berkumpul bersama keluarganya yang otomatis sekarang menjadi keluargaku juga. Setelah suamiku berkali-kali juga menjawab “TIDAK” Aku baru yakin. Sekaligus ada rasa bahagia juga terselip. Ada sesuatu yang aku sadari. Itu berarti, rumah kami di sini, juga “RUMAH”nya dia. Keluarga Kecil kami ini juga adalah Keluarganya yang terpenting. Beliau, hanya ingin pulang ke rumah. Titik. Dan itu berarti yah Rumah Mungil kami inilah. Yang walaupun secara bangunan, rumah ini masih jauh dari rumah impian kami, tapi rumah mungil inilah, yang selalu menjadi tempat kami “pulang”. Tempat yang selalu kami rindukan dalam keseharian kami. Tempat yang di dalamnya ada keluarga, ada orang-orang yang kami cintai. Tempat kami bisa menjadi diri kami sendiri. Tempat yang selalu memberikan kenyamanan dan kehangatan. Our Home Sweet Home!
Ada sedihnya juga loh liat jalanan lenganggggg banget. Apalagi kalau pas lewat pelabuhan Tj Priok. Jalanan yang biasanya padat banget, ini ya ampun, seperti melihat gambaran kota di daerah terpencil somewhere. Berasa Lonely, sepi bgt sih apalagi pas ngintip ke dalam kendaraan-kendaraan umum, seperti bis kota wah kosong sekali. Ini sebenarnya rasa kesepian atau rasa ditinggalin? Hehe maklum tahun ini kami memutuskan untuk tidak mudik ke kp halaman suami. Lagi males aja, begitu jawaban suami setiap kali aku tanya “Kita gak mudik nih?”. Keinginan untuk mudik pasti ada ya. Apalagi keluarga besar suami memang di solo semua. Mudik kan bukan sekedar kegiatan pulang kampung. Bukan sekedar menengok orang tua. Tapi menurutku jauh lebih sakral. Mudik adalah “PULANG” ke tempat asal, melepas rasa rindu, rasa selalu ingin kembali. Rasa ingin mengulang kembali kenangan manis yang sudah terjalin sejak masa kanak-kanak. Gak heran deh liat perjuangan orang yang mudik. Empet-empetan di kereta api, sampe rela berdiri di luar gerbong loh! Kehujanan semalaman. Atau yang nekat mudik dengan motor membawa seluruh anggota keluarga pula! Demi yang namanya “Pulang” Dan ini berlaku untuk semua lapisan masyarakat. Mau yang kaya atau yang miskin. Mau yang hidupnya senang, ataupun susah. Keinginan untuk pulang memang selalu ada. Yah sudah jadi fitrah manusia juga ya. Toh suatu saat kita akan berPULANG kan?
Aku sendiri, sejak kecil tidak terbiasa dengan yang namanya mudik. Kalau ditanya kp halamanku di mana? Aku bingung sebenarnya.. Sejak kecil aku sudah tinggal dan dibesarkan di Jakarta. Di bilang orang Palembang, yah engga juga. Ibuku memang dari asal sana, tapi gak 100% juga tuh. Kakek dari ibu asalnya malah dari Sulawesi Tengah. Sedang Ayahku asli Sulawesi Utara, tapi yah kalau mau bilang orang sulawesi juga gimana ya? Aku aja gak pernah ke sana tuh. Hehe. Jadi kalau ditanya asalnya dari mana, kayanya dari Tj Priok lebih mewakili, hahahha. Karena aku memang melewatkan masa kecilku di sana. Aku masih menikmati masa kecil bermain di pantai marunda, bersepeda di kawasan sarang bangau, yang awal tahun 80an itu indah banget loh. Bagus banget deh. Banyak empang-empang, pepohonan dan asri, dan masih ada burung bangaunya. Hmm sekarang sih sudah jadi Kawasan Berikat Nusantara. Aku juga sering ke kebun-kebun semangka, kol, sawi, dll di sekitar kawasan Budidarma, yang sekrang sudah jadi kawasan industri juga. Waktu aku SD juga, aku sering bermain ditepian Kali yang cukup besar dan deras, bahkan Om-ku dulu hamper mati tenggelam terbawa arus sungai. Aku sendiri sampai sekarang masih tinggal di tempat yang sama, setiap hari melintasi jalan-jalan dimana sering aku melewati masa kecilku. Namun keadaannya jauhhh berdeda. Kali besar yang deras itu sering kali aku cari-cari dimana ya jejaknya. Kebun-kebun semangka yang tadi aku singgung, sekarang menjadi jalan raya yang selalu aku lewati. Ada rasa kehilangan ya. Ada keinginan untuk mengulang masa-masa itu. Walau kala tersadar, aku mikir, loh untuk apa ya?? Kita kan hidup untuk sekarang dan masa depan. Lagipula, hidup harus berubah. Masa maunya seperti belasan tahun silam aja sih? Gak ada perubahan dong. Seperti kata Happy Salma dalam bukunya, Jadikan rasa kerinduan akan masa lalu sebagai semangat kita untuk menjalani kehidupan ini dengan lebih baik lagi. Ternyata ya bo, Happy Salma yang cantik itu jg punya perasaan-perasaan yang sama dengan aku, setiap kali terkenang akan masa kecil J Perasaan yang diartikan dengan keinginan untuk “PULANG”. Toh Makna “PULANG” tidak hanya berarti kembali ke rumah, kembali ke tempat asal, kembali kepada YME, tapi bisa jadi kembali kepada sesuatu yang membuat kita nyaman. Yah seperti saat ktia mengenang masa-masa kanak-kanak kita.
Itulah sebabnya aku harus memastikan berkali-kali. Apakah benar suamiku tidak ingin berlebaran di kp halaman? Karena aku tahu pastinya ada rasa kerinduan untuk pulang. Kembali ke rumah. Berkumpul bersama keluarganya yang otomatis sekarang menjadi keluargaku juga. Setelah suamiku berkali-kali juga menjawab “TIDAK” Aku baru yakin. Sekaligus ada rasa bahagia juga terselip. Ada sesuatu yang aku sadari. Itu berarti, rumah kami di sini, juga “RUMAH”nya dia. Keluarga Kecil kami ini juga adalah Keluarganya yang terpenting. Beliau, hanya ingin pulang ke rumah. Titik. Dan itu berarti yah Rumah Mungil kami inilah. Yang walaupun secara bangunan, rumah ini masih jauh dari rumah impian kami, tapi rumah mungil inilah, yang selalu menjadi tempat kami “pulang”. Tempat yang selalu kami rindukan dalam keseharian kami. Tempat yang di dalamnya ada keluarga, ada orang-orang yang kami cintai. Tempat kami bisa menjadi diri kami sendiri. Tempat yang selalu memberikan kenyamanan dan kehangatan. Our Home Sweet Home!
Jadi kalau ada teman yang bertanya kepada kami, "Tahun ini pulang kemana?? " Mungkin lebih baik aku jawab “pulang ke rumah” ya?
Kebetulan, libur lebaran tahun ini kami dan keluarga besar kami ( lengkap dengan ayah ibu dan adik2ku dan keponakan) akan berlibur ke Bandung dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Asikkkkkkk…
Kebetulan, libur lebaran tahun ini kami dan keluarga besar kami ( lengkap dengan ayah ibu dan adik2ku dan keponakan) akan berlibur ke Bandung dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Asikkkkkkk…
Yulia- Moz5 Salon Muslimah
Monday, October 1, 2007
Bisnis dan Hobi
Biasanya Moz5 Salon Muslimah ga ada perubahan drastis untuk omzet di bulan ramadhan. Tambah ramai memang menjelang libur lebaran, tapi salon juga tutup beberapa hari karena libur panjang. So, otomatis omzet bulanan juga jatuhnya sama aja. Lagi pula memang kebutuhan orang nyalon juga cenderung stabil setiap bulannya yah. Gak seperti garment yang memang ada masa panen di waktu-waktu tertentu.
Tapi alhamdulillah…
Tapi alhamdulillah…
Tahun ini benar-benar membawa berkah buat moz5. Kalo di bulan-bulan biasa aja kita sudah ramai khususnya weekend, eh sekarang tambah rame. Terutama moz5 margonda. Kebayang dong, tempat seuprit gitu kudu menampung 40an orang in one time. Hwaaaa rasanya mo meledak deh tuh bangunan salon J Belum lagi Sop Buah Fruty milik adikku yang mangkal di depan salon yang selalu menimbulkan kemacetan akibat antrian orang yang mo berebut beli, hehe…
Para karyawan serasa mo pingsan saat salon mulai tutup jam 8.30 malam!! Padahal di bulan ramadhan kami seharusnya tutup pada jam 5 sore. Tapia pa boleh buat, tak kuat rasanya melihat wajah2 kecewa saat harus menolak tamu…Belum lagi rengekan membujuk, memohon agar diperkenankan melakukan perawatan…
Fyuuh..
Terpaksa pun saya mengalah…kalo biasanya seminggu 2x nyalon, sekarang kudu ngalah deh sama pelanggan. Sementara waktu tidak bisa menikmati perawatan salon huhuhu…
Nah biasanya memanen omzet adalah saat sesudah lebaran malahan. Hehe kan kebanjiran para pemudik yang baru balik dari kampung halaman. Hehe, maklum mereka kan mau santai, mau relak setelah melakukan perjalanan panjang. Dan melenturkan kembali otot-otot yang kaku akibat kecapean. Lulur, Creambath, HairSpa, Refleksi adalah Top Services paska lebaran.
BerSalon Ria memang asyik. Bisnis yang sangat dengan duniaperempuan sekaleee ini adalah bisnis yang potensial. Gimana engga, orang bisa melakukan creambath aja seminggu sekali, facial bisa dilakukan sebulan 3 kali, gunting rambut bisa 4 bulan sekali. Belum lagi ada lulur yang bisa dilakukan seminggu sekali juga. Ada refleksi. Ada Hair Coloring, Rebonding, macem-macem deh..Apalagi kalo udah ketemu banci salon, hehe, ini istilah untuk mereka yang keranjingan nyalon, seminggu 2-3kali nyalon bo’
Buat aku sih, aku enjoy dengan bisnis ini awalnya memang murni karena potensi bisnisnya. Tapi yang gak kalah pentingnya adalah karena aku menikmati banget perawatan salon. Apalagi kalo udah ngajak anakku Caca perawatan bersama. Aku istilahkan Girlz Day, ibu dan anak nyalon bareng ;)
Terpaksa pun saya mengalah…kalo biasanya seminggu 2x nyalon, sekarang kudu ngalah deh sama pelanggan. Sementara waktu tidak bisa menikmati perawatan salon huhuhu…
Nah biasanya memanen omzet adalah saat sesudah lebaran malahan. Hehe kan kebanjiran para pemudik yang baru balik dari kampung halaman. Hehe, maklum mereka kan mau santai, mau relak setelah melakukan perjalanan panjang. Dan melenturkan kembali otot-otot yang kaku akibat kecapean. Lulur, Creambath, HairSpa, Refleksi adalah Top Services paska lebaran.
BerSalon Ria memang asyik. Bisnis yang sangat dengan duniaperempuan sekaleee ini adalah bisnis yang potensial. Gimana engga, orang bisa melakukan creambath aja seminggu sekali, facial bisa dilakukan sebulan 3 kali, gunting rambut bisa 4 bulan sekali. Belum lagi ada lulur yang bisa dilakukan seminggu sekali juga. Ada refleksi. Ada Hair Coloring, Rebonding, macem-macem deh..Apalagi kalo udah ketemu banci salon, hehe, ini istilah untuk mereka yang keranjingan nyalon, seminggu 2-3kali nyalon bo’
Buat aku sih, aku enjoy dengan bisnis ini awalnya memang murni karena potensi bisnisnya. Tapi yang gak kalah pentingnya adalah karena aku menikmati banget perawatan salon. Apalagi kalo udah ngajak anakku Caca perawatan bersama. Aku istilahkan Girlz Day, ibu dan anak nyalon bareng ;)
Dan satu lagi nih, aku senang aja kalau liat pelanggan salon puas. Klise emang, tapi itu memang salah satu kepuasan tersendiri..
Belum lagi aku memang hobi meracik ramuan-ramuan alami. Klop banget kan? Enak dong kalo memang semua berangkat dari hobi. Bayangkan meyalurkan hobi dan jadi income!! Ngomongin ttg hobi ini, belum lama aku menemukan artikel di wirausaha.com deh kalo gak salah, tentang membangun bisnis dari hobi. Lha kok isinya ada ttg aku ya? padhal gak pernah diwawancara tuh. Tapi kayanya materinya jelas-jelas ngambil dari blog ini deh. coba aja simak nih
Menyulap Hobi Jadi Bisnis
Aug 21, 2007
Dewasa ini membuka bisnis sendiri di rumah atau pun di luar rumah telah biasa dijalankan para wanita. Bagi kebanyakan mereka, dengan berbisnis bisa lebih fleksibel dalam hal membagi waktu dengan keluarga. Pilihan jenis bisnis yang akan ditekuni pun bebas. Melalui bisnis yang dibangun, para wanita bisa berekspresi sesuai keinginan.
Maka tak heran jika wanita pebisnis sering memilih bisnis yang benar-benar disenangi untuk dijalankan. Yang pasti, selain berharap keuntungan, mereka dapat menjalankan bisnis dengan enjoy. Sebut saja Yulia Astuti, pemilik salon muslimah Moz5, Moz5cantik, dan Aksesoris Mozly. Yulia dalam blog-nya bercerita tentang ketertarikan menekuni bisnis yang berhubungan dengan kecantikan bagi seorang wanita. Jadi selain membuka salon khusus wanita, ibu dua anak ini terpikir untuk memasarkan pakaian muslim yang sedang trend, kerudung/jilbab dan aksesoris yang dibuat sendiri. Berbekal keterampilan sekaligus hobi yang ditekuni semenjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu membuat kartu lebaran, gelang, kalung, bros dan ikat pinggang yang dibuat dari bebatuan.
Di tempat lain ada Fatmah Bahalwan yang merintis bisnis bernama Natural Catering, tidak jauh-jauh dari hobi sekaligus keahlian yang dimiliki, meracik bumbu untuk masakan dan kue. Alhasil, Fatmah juga aktif mengajar di berbagai kursus memasak ini mantap membangun usaha katering miliknya.
Hobi memang kerap dijadikan pilihan pertama oleh seorang wanita dalam menentukan bisnis yang digeluti. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Uang mengalir, hobi juga dapat tersalurkan. Tapi apakah prosesnya se-simpel itu? Tentu saja tidak. Meskipun hobi dijadikan dasar dalam menentukan pilihan bisnis, namun pebisnis perlu menyadari bagaimana hobi bisa dijalankan optimal dalam sebuah bisnis.
Yang namanya hobi sudah pasti dijalankan oleh seseorang pada saat ia memang ingin melakukannya pada waktu tertentu. Namun ingat, dalam sebuah bisnis hal tersebut tidak bisa dilakukan. Bagaimana jika ketika pebisnis ingin bersantai tanpa mengerjakan apa pun misalnya (termasuk hobi), ternyata ada permintaan dari pelanggan? Tentu saja pebisnis harus segera menyambut permintaan tersebut. Ini bisnis, bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Kesimpulannya, menjalankan bisnis yang didasarkan keahlian sekaligus hobi yang dimiliki sangat baik, karena usaha dapat dijalankan dengan lebih santai dan paling tidak pebisnis telah memiliki banyak pengetahuan. Hanya saja, meski memiliki keahlian dan hobi pada bidang yang digeluti, pebisnis tetap harus aktif dan memiliki motivasi untuk sukses. Jeli menangkap peluang-peluang, berpromosi dan kegiatan-kegiatan lain yang bisa mendongkrak nama dan penjualan produk.
Hal yang perlu dipikirkan diantaranya, bagaimana agar produk diketahui orang banyak, bagaimana membangun merek dan sebagainya. Tak sedikit wanita pebisnis menggunakan fasilitas internet untuk memperkenalkan produk dan usaha. Apalagi saat ini banyak tersedia fasilitas blog gratisan, jadi salah satu cara mendekatkan diri ke banyak kalangan. Masih banyak cara lain, dan tugas wanita pebisnis adalah mencari ide-ide cemerlang lainnya. (SH)
Menyulap Hobi Jadi Bisnis
Aug 21, 2007
Dewasa ini membuka bisnis sendiri di rumah atau pun di luar rumah telah biasa dijalankan para wanita. Bagi kebanyakan mereka, dengan berbisnis bisa lebih fleksibel dalam hal membagi waktu dengan keluarga. Pilihan jenis bisnis yang akan ditekuni pun bebas. Melalui bisnis yang dibangun, para wanita bisa berekspresi sesuai keinginan.
Maka tak heran jika wanita pebisnis sering memilih bisnis yang benar-benar disenangi untuk dijalankan. Yang pasti, selain berharap keuntungan, mereka dapat menjalankan bisnis dengan enjoy. Sebut saja Yulia Astuti, pemilik salon muslimah Moz5, Moz5cantik, dan Aksesoris Mozly. Yulia dalam blog-nya bercerita tentang ketertarikan menekuni bisnis yang berhubungan dengan kecantikan bagi seorang wanita. Jadi selain membuka salon khusus wanita, ibu dua anak ini terpikir untuk memasarkan pakaian muslim yang sedang trend, kerudung/jilbab dan aksesoris yang dibuat sendiri. Berbekal keterampilan sekaligus hobi yang ditekuni semenjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu membuat kartu lebaran, gelang, kalung, bros dan ikat pinggang yang dibuat dari bebatuan.
Di tempat lain ada Fatmah Bahalwan yang merintis bisnis bernama Natural Catering, tidak jauh-jauh dari hobi sekaligus keahlian yang dimiliki, meracik bumbu untuk masakan dan kue. Alhasil, Fatmah juga aktif mengajar di berbagai kursus memasak ini mantap membangun usaha katering miliknya.
Hobi memang kerap dijadikan pilihan pertama oleh seorang wanita dalam menentukan bisnis yang digeluti. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Uang mengalir, hobi juga dapat tersalurkan. Tapi apakah prosesnya se-simpel itu? Tentu saja tidak. Meskipun hobi dijadikan dasar dalam menentukan pilihan bisnis, namun pebisnis perlu menyadari bagaimana hobi bisa dijalankan optimal dalam sebuah bisnis.
Yang namanya hobi sudah pasti dijalankan oleh seseorang pada saat ia memang ingin melakukannya pada waktu tertentu. Namun ingat, dalam sebuah bisnis hal tersebut tidak bisa dilakukan. Bagaimana jika ketika pebisnis ingin bersantai tanpa mengerjakan apa pun misalnya (termasuk hobi), ternyata ada permintaan dari pelanggan? Tentu saja pebisnis harus segera menyambut permintaan tersebut. Ini bisnis, bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Kesimpulannya, menjalankan bisnis yang didasarkan keahlian sekaligus hobi yang dimiliki sangat baik, karena usaha dapat dijalankan dengan lebih santai dan paling tidak pebisnis telah memiliki banyak pengetahuan. Hanya saja, meski memiliki keahlian dan hobi pada bidang yang digeluti, pebisnis tetap harus aktif dan memiliki motivasi untuk sukses. Jeli menangkap peluang-peluang, berpromosi dan kegiatan-kegiatan lain yang bisa mendongkrak nama dan penjualan produk.
Hal yang perlu dipikirkan diantaranya, bagaimana agar produk diketahui orang banyak, bagaimana membangun merek dan sebagainya. Tak sedikit wanita pebisnis menggunakan fasilitas internet untuk memperkenalkan produk dan usaha. Apalagi saat ini banyak tersedia fasilitas blog gratisan, jadi salah satu cara mendekatkan diri ke banyak kalangan. Masih banyak cara lain, dan tugas wanita pebisnis adalah mencari ide-ide cemerlang lainnya. (SH)
Hayooooo sekarang apa hobi anda???
Yulia- Moz5 Salon Muslimah
Subscribe to:
Posts (Atom)