Thursday, June 30, 2011

Antara Aku, Teh Manis Hangat, dan Hujan

Memang benar kok!
Kebahagiaan bisa darimana saja. Bukan tentang di mana, apanya, dan bersama siapa. Tapi tentang bagaimana kita merasakannya.

1 gelas sebesar gaban (model jadul) yang berisi teh manis hangat ini mendadak terasa jauuuuhhh lebih bersahabat. Layaknya sepasang kawan lama dengan rasa rindu yang membuncah di dada. Sekali menyentuhnya, seolah, seperti membalas erat genggamanku pada cupingnya. Bahkan, bagian retak di mulutnya, tak kuhiraukan.


Kali ini sungguh, 1 gelas teh manis hangat ini menjadi begitu berbeda. Ketimbang 1 cup Earl Grey Tea atau Chamomile Tea pada kafe-kafe diberbagai Mal yang seringkali aku sambangi. Memang, akupun biasanya menikmati 1 cup of tea dgn varian rasa. Yang jujur sih, agak aneh di lidahku.

Jelas, dengan campuran batang di sana sini, ini bukan teh kualitas prima. Toh, siapa yg peduli jika sekali menyesapnya, luapan kegembiraan seolah awet menempel. Seperti enggan beranjak pergi. Mungkin diapun (gelas dan isinya ini), tak ingin segera dilupakan :)

Di sini, di sebuah warung sederhana
Bersama, seulas senyum tulus Ibu penjual
Bersama, hujan dan baju basah yg aku kenakan
Dan bersama peneduh lainnya

Aku merasa bahagia.
Alhamdulillah.

Kebahagiaan bukanlah keajaiban. Hanya akibat dari sebuah keputusan.



Jakarta, pada suatu sore yang basah
Spesial thanks u/ my besties Palsay