Saturday, January 19, 2008

Tidak ada MakanSiang Gratissss

Layaknya ujinyali, dimana keberanian kita diuji. Maka kesiapan mentalku bener-bener diuji kali ini. Kesiapan mental sebagai ibu tepatnya. Gimana engga, sudah 3 minggu lebih aku terpisah dari anakku, moncilu (baca: monster cilik yang lucu), my kiya. Benar-benar terpisah! Tanpa kontak fisik sama sekali. Bahkan sekedar mendengar suaranya via telpon-pun tidak. Huhuhu. Kebayangkan gimana pengen meletup-letupnya perasaanku?

Kiya masih di tempat eyangnya. Mungkin untuk 1 bulan kedepan juga. Dalam rangka treatment. Kiya sih engga sakit apa-apa, jadi jangan membayangkan yang serem-serem dong. Cuman memang, ada sesuatu di syarafnya sehingga dia mengalami keterlambatan. Bukannya gak berusaha dilakukan treatment di jakarta. Udah beberapa kali ke dokter, udah therapy di sana sini. Nah sekarang lagi mau mencoba aja therapy di tempat eyangnya. Hihiihihi, ini juga jangan membayangkan therapy dengan alat-alat canggih atau ruwet, ini mah therapy dengan pijatan! Pijatannya juga dengan seorang Nenek ahli pijat syaraf di tempat eyangnya sana. Yang memang sudah tersohor, sudah banyak orang yang berhasil disembuhkan.

Inilah ikhtiar kita sebagai orang tua. Pastinya kita, sebagai orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita. Bagi yang mengerti, mereka melakukan affirmasi, LoA, visualisasi dreams. Tapi itu saja tidak cukup, harus disertai ACTION. Bukan begitu Pak?Bu?

Aku tidak sekedar membayangkan kiya sehat, normal, bisa berjalan, berlari, bisa ngoceh dengan bahasa indonesia, jawa, inggris, jepang, palembang, menado, gak cuman bahasa planetnya doang. Tidak sekedar membayangkan atau visualisasi doang loh. Aku juga ACTION. Aku juga berusaha, Aku juga berikhtiar.

Nah, dari serangkaian Ikhtiar kami, mungkin kali ini yang bener-bener kami diuji banget kesiapan mentalnya. Keliatannya sih sepele yah, kiya ditinggalin ditempat eyangnya, toh juga cuman di jawa, bukan di benua lain. Dan hanya sementara. Tapi ternyata oh ternyata, tanpa kontak fisik apapun, bahkan juga tidak boleh menengoknya, wuihhhhhhhh rasanyaaaaaaaa....maknyuss!!! mantap garingnya (kalo mo bicara sesuatu yang positif, ketimbang pake kata nelongso, entar malah tambah mellow)

Paling-paling yang bisa menghibur aku dikala lagi dirundung rindu tak berkesudahan ini adalah aku merenung sejenak, kembali mengingatkan diri, bahwa ini semua yang terbaik untuk kiya. Bahwa kiya ditinggalkan ditangan-tangan orang yang mencintainya juga. Ada eyang kakung, eyang putrinya, ada om dan tantenya, serta adik sepupunya yang lucu-Affa.

Namun begitu, tetap saja, seringkali perasaanku turun naik, bak Roller Coster. Yang paling parah, yang membuat aku jadi gak keru-keruan adalah saat ego kita terusik. Ego kita sebagai orang tua, khususnya sebagai ibu. Di saat kita khwatir bahwa dia nanti melupakan kita, dia gak inget kita, saat mendengar kabar bahwa dia asik asik aja di sana, happy dan enjoy2 aja. Saat Eyangnya mengatakan bahwa my kiya, sama sekali tidak pernah mencari aku, tidak pernah menyebut namaku. Hmmm ego seorang ibu terusik! Pahadal di rumah di jakarta sini, dia selalu memanggil aku, dia selalu mau bersamaku, bahkan tengah-tengah malam kiyaku terbangun, dia hanya mau dipeluk sama mamanya ini.

Toh, aku sadar satu hal : jangan sampai ego kita sebagai ibu ini justru merusak, menghambat ikhtiar ini. Sabar, sabar, sabar. Kalo kiya bisa tetap ceria, tetap enjoy, itu karena memang kiya bawaannya happy (itu juga yang mengisnpirasiku untuk selalu Happy ) dan kalau kiya tetap tegar, itu juga berkat didikan sapa dulu dong ahhhhhhhh……

Bisa juga sih kita juga rancu atas kerinduan sosok dengaan kehilangan kebiasaan/aktifitas. Kalau malam sebelum tidur aku juga sering merasa gak menentu. Karena biasanya aku sebelum tidur membisikkan kata-kata positif ke telinga anak-anak. Kiya dan Caca. Aku percaya kata-kata positif yang kita bisikkan ke telinga mereka saat mereka sedang lelap, gelombang Alfa ya (cmiiw) itu akan tersimpan dalam alam bawah sadar mereka. Kata-kata seperti : anak soleha, anak pandai, pintar bergaul, sehat, dll. Berulang-ulang aku bisikkan. Juga Al Fateha. Nah lalu apa yang aku lakukan sekarang? Aku meletakkan baju dan celana yang biasa di pake kiya, di letakkan di tempat dia biasanya tidur. Berikut selimut kulampirkan diatasnya. Hehe. Udah kaya orang gila juga. Tapi gak papa asalkan bisa menenagkan. Toh aku juga tetap membisikkan kata-kata indah itu, walopun harus dilakukan pada bajunya. Plis deh! Upsss aku yakin loh bahwa kata-kata itu akan dikirimkan oleh malaikat-malaikat melalui gelombang-gelombang metafisika (ih apa seh?) yang kemudian dibisikkan ke telinga kiya nun jauh di sana. Aku percaya tuh. Lah, apa sih yang tidak bisa dilakukan dengan kekuatan cinta? Apalagi cinta seorang ibu?? The Power of Love, kalo kata Celine Dion mah.

Kalau biasanya rumah berisik bgt, gak pernah rapih karena selalu diacak-acak, atau jam-jam 3-4 pagi, ada yang menarik2 rambutku. Sekarang? Engga ada lagi. Rumah tenang, rapih, dan aku jadi kebanyakan tidur!!! Nah nah, aku jadi merasa kehilangan. Jadi, sebenernya kehilangan sosok kiyanya (iya ini mah pasti) atau kehilangan keadaan? Keadaan rumah berantakan, berisik atau rambut yang ditarik2 di pagi-pagi buta. Hehe, moga-moga pada gak bingung baca tulisanku ini.

Dont Worry Be Happy!Jangan khawatir. Semua juga aku bawa senang. Kadang kala kita down, below the line (minjem istilah Om Brad Sugar) its ok. Tapi jangan berlama-lama. Segera bangkit. Nah itu juga yang aku terapkan. Aku berusaha mengingatkan diri sendiri juga. Kalo kita kangen sama anak yah itu wajar, tapi kalo kita menangisi, cemas dan gelisah memikirkan dia. Ntar di sana juga dia gak tenang, rewel, dll. Makanya aku bawa senang aja deh.

Gak lengkap dong kalo gak sharing kabar gembiranya. Hmmm kiya sekarang sudah mengalami perkembangan pesat bo! Diusianya yang 2 tahun lebih dikit aja dia baru bisa merayap, bbrp hari di sana, beberapa kali dipijat, dia sudah bisa merangkak. Ini bagus, ini perkembangan motorik, tahapan sebelum berdiri untuk kemudian melangkah. Dia juga sudah bisa mengucapkan 2 patah kata bermakna sekaligus. Ini perkembangan verbal yah. Dia juga kalo dipanggil namanya, kalo tadinya cuman nengok dan cengar cengir, sekarang setiap dipanggil “KIYAAAA..“ dia akan menjawab “Inggih“ (Nah looooo, njawa bgt!) Terus yang lucunya lagi, rambutnya sudah tumbuh lebat dan panjang (nah ini yang aku gak abis pikir, kok bisa ya???)

Mmmmm kiya...kiya...Miss U Much nak!

Eniwei, cuman mo sharing aja kok. Mau mengingatkan kita semua juga, bahwa kalo kita menginginkan seuatu yang terbaik, makan imbangi juga dengan usaha yang terbaik juga. Dreams, Affirmasi, LoA, tidak akan terwujud tanpa Action, tanpa usaha, tanpa Ikthiar. Ada dong harga yang harus dibayar. Bener kata bule-bule, tidak ada makan siang yang gratis deh.

Ayo Semangat!!!!!!!

Yulia-MamaCaca&Kiya

1 comment:

Eka said...

Ayo Semangat !!!
Mmmmm ... suer aku yang mellow dan berkaca2 bacanya.

Tau ngga mb ... makin lama aku makin berasa deket ma mb, eventhough cuman lewat tulisan-tulisan. ( hi2 .. sok deket ... ).

Owya ... aku jadi ke Jkt. C u at Milad yah .... mmmm, mo oleh2 apakah ???

Eka
http://www.pernik-unikdiary.blogspot.com