Di rumah ku ini banyak sekali sampel produk kecantikan. Seringkali numpuk. Gak semuanya sempet aku coba sendiri. Untuk ujicoba produk memang masih aku pegang sendiri, belum aku delegasikan.
Jadilah, sample-sample dari supplier banyak yang numpuk aja di rumah.
Masalahnya, yang sering terjadi, orang-orang itu hanya kirim sample aja. Gak pernah menanyakan kelanjutan. Bahkan sering juga sample datang tanpa alamat atau kontak pengirim.
Lha terus kalo kita tertarik gimana?
Seringloh aku tertarik sama produk, yang ternyata setelah dicoba enak juga nih. Tapi gimana ya, karena yang ngirim sample gak pernah kontak-kontak lagi, kita juga susah ngubunginnya. Kalopun mau sedikit usaha cari sana cari sini dan finally kita ketemu juga dengan si pengirim, males ah berbisnis dengan orang yang gak serius. Yang ada ntar malah kita repot sendiri, kalo tiba-tiba usahanya berhenti.
Jadi pastinya, sampel-sampel itu aku coba kalo udah jelas sapa yang ngirim. Apalagi kalo yang ngirim dengan semangat nanyain terus, "Ok kan hasilnya? Mau order berapa dulu nih?"
Aneh. Padahal kan pasti butuh biaya ya? Kenapa gak di Follow Up yah terlanjur udah keluar uang dan tenaga? Atau memang mengirimkannya tanpa afirmasi positif sih, alias negative thinking duluan, Mikirnya : “Aaahh paling-paling juga gak ada hasil”.
Ya bener kejadiannya, gak ada hasil lah.
Atau malah takut bertanya. Takut ditolak, atau takut dikomplain? Lho malah bagus dong, dapet feedback yang nantinya bisa dipake untuk memperbaiki produk/jasa kita.
Coba kalo result oriented, setelah sample dikirim dengan semangat menanyakan, “Gimana udah dicoba kan? oK kan? Pesen 10 aja dulu ya untuk first order mah” Jadi bantu juga prospek kita mengambil keputusan (dengan cepat). Hehe.
Karena seringkali, No Order bukan karena mereka gak suka produknya, tapi semata-mata karena “Gak ditanya sih”
So, Action memang langkah pertama, tapi untuk membuahkan hasil, ya Follow Up dong.
Btw, apa hubungannya Gambar dengan topik pembahasan kita ya??
Yulia-Founder moz5 salon muslimah
No comments:
Post a Comment