Monday, July 7, 2008

"Ngalah"


Waktu ke palembang 2 minggu lalu, aku memboyong anak-anak dan ibuku, serta para pengasuh. Adikku, linda juga melakukan hal yang sama. Akhirnya, jadilah perjalanan bisnis kali ini, merangkap liburan bareng. Banyak kejadian lucu saat mereka ngumpul dan tidur bersama. Simak salah satunya.

Anakku kiya, 2.5 thn ,berebut mainan dengan ponakanku Idan, 4 thn. Beberapa detik kemudian, meledaklah tangisan Idan.

Idan : “BUNDAAAAAAAAAAAA...dede kiyaaaaaa!”
Bunda Idan : “ Yah Idan kasih pinjem dong mainannya, dede Kiya kan mau main juga”
Idan : “ Gak mau Bunda...”
Bunda Idan : “ Yaaaaa Idan sih suka gak mau ngalah anaknya . Ngalah dong sama dede-nya“
Idan : Sambil sesunggukan dan suara pelan, “ Bunda, Idan 'kan...gak suka kalah...”

Spontan aku tertawa. Walau kemudian aku menghentikan tawaku. Ops, seperti ada yang nyetrum.

Hm menarik juga ya. Kita seringkali mengajarkan anak-anak dengan kata-kata yang pastinya belum sanggup mereka cerna. Bahkan Ambiguitas.

Contohnya, kata “Ngalah” . Bagaimana anak seperti idan mengerti konsep ngalah. Tentunya, dia sudah mengerti Games, Tentang Kalah dan menang dalam permainan. Tapi konsep “Ngalah”?
Padahal dalam hal ini, yang kita minta, atau setidaknya yang kita ajarkan sebagai orang tua, adalah rasa pengertian. Juga rasa mau berbagi.
Misal, Berbagi mainan. Berusaha meminta anak kita mengerti bahwa adik kecil belum mengerti mana yang mainannya mana yang bukan miliknya. Bukankah luar biasa kalau anak kita bisa melakukannya? Dan itu adalah sikap PEMENANG? Lalu kenapa istilahnya “Ngalah” ya??
Kesannya, kalau anak kita ini mau meminjamkan mainannya, berarti dia KALAH?? Kan kalimat yang sering dipakai “ayo dong Kaka/Abang Ngalah sama adiknya ya”.

Nah, nah, gak heran kalo Si Abang Idan ini gak mau minjemin mainannya, spt yang diucapkan Idan dengan lugu “ Bunda, Idan kan...gak suka kalah...”

Wah, sejak itu aku gak pernah lagi pake kata “Ngalah”

Yulia- Mama Caca & Kiya

No comments: