Monday, March 31, 2008

Tentang Kiya (Part I)

Hm mendengar berita duka ttg Ben-nya mba vita bikin aku lemes. Aku ketinggalan berita bgt. bahkan heboh2berita ben kecelakaan aja aku gak tau sama sekali. padahal aku sering bgt ke komplek rumahnya mba vita, dan lewat sekolah Ben. bahkan udah berapa kali janjian mampir ke tempat mba vita, beberapa kali gagal. Aku kenal mba vita udah lujmayan lama, dan lama hilang kontak eh ketemu lagi di TDA. Aku yakin mba vita adalah ibu yang tabah, tegar dan ikhlas. Aku yakin bgt Ben kecil itu juga udah damai di sana..

Tapi pastinya, gak keru2an perasaan mba vita bisa dimaklumi. Jangankan ditinggal selamanya spt itu, aku aja selama beberapa waktu ini focus pada perawatan kiya, rasanya ampun deh. Itu juga salah satu alasan aku selama beberapa waktu ini kaya ilang dari peredaran :) yang jelas, secara emosi, Semua jadi satu! Kesel, sedih, kecewa, marah, bahagia, bersyukur, semua tumplek blek. dan spt kata mba Ines, mungkin aku perlu sharing di sini juga, spy bisa menjadi pelajaran teman lainnya.

Ya. Kiya malaikat kecilku itu sejak 11 bulan sudah ketahuan menderita (hm kata ini tepat gak ya? kok kayanya maknanya susaaahhhh bgt) Mikrosefali. Alias lingkar kepala yang kecil karena volume otaknya yang kurang, di bawah normal. Udah berbagai diskusi dan analisa, tetap tidak ketemu penyebabnya. Kelahiran normal, kiya juga tidak pernah mengalami benturan hebat sejak lahir, aku juga waktu hamil senantiasa bahagia, sehat, dan aman-aman saja. Aku memang sangat aktif waktu hamil kiya, maklum, aku sudah berhenti bekerja, selain sibuk ngurusin salon, aku juga lagi sibuk sama butik di salon. Terutama menjelang kelahiran kiya, saat 9 bulan, waktu itu bulan ramadhan, dan aku sangat sangat sibuk belanja di tanah abang dan sana sini, sendirian! Di blok F pula, waktu itu belum ada deh Blok A. Ditambah lagi aku juga full puasa. Tapi aku enjoy2 aja tuh, dan dokter juga mengatakan aman-aman aja.

Jadinya mentok saat kami berusaha mencari tahu penyebab mikrosefalinya kiya ini. Padhal sangat membantu kalau saja penyebabnya ini diketahui.

Kiyaku, yang bernama asli Andrieta Kirana Syawala (Andrieta = pemberani, Kirana=cahaya, syawala=bulan syawal, bulan kemenangan). Lahir pada 5 november 2005, tepat pada lebaran ke 3 alias 3 syawal. Walau kehamilannya agak diluar dugaan, karena tadinya, setelah berhenti bekerja dan copot alat KB, aku maunya, mempersiapkan kehamilan secara sehat. Pola hidup yang sehat, banyak bacaan bagus, pokoknya kondisi ideal untuk ibu hamil. Tapi toh Tuhan berencana lain. Segera aku positif hamil. Agak kaget dan sempet tercetus "yaaahhh kenapa sekarang hamilnya???" Tapi akhirnya kehamilan ini kami sambut dengan gembira.

Saat hamil, berat badanku tidak bertambah drastis, perut aja yang membuncit. Gak tau kenapa, waktu hamil cacapun, aku gak terlalu keliatan membesar. Mungkin juga karena mereka lahir dengan berat badan kecil ya(Caca 2500 gram, Kiya 2700 gram) Jadi kehamilan itu tidak banyak menghambat aktifitasku. Aku tetap kaya bola bekel, kesana kemari, lincah bgt dah. Maklum baru full TDA, alias baru resign kerja, masih norak2nya hehe. Kalo gitu, gak heran kalo kiya jadi aktif juga ya. Sejak dalam kandungan, aku udah curiga ini anak kok aktif bgt, kayanya gak bisa diem. Nendang sana nonjok sini. sampe-sampe aku sempet keceplosan ke ibuku "ma, ini hamil anak orang apa anak ular sih? lincah bgt, gak bisa diem." Namun, toh, kiya lahir selamat sentosa di Bidan Rianti (pelanggan salon), di bilangan jagakarsa. Terus terang, Aku takut bgt di sesar, aku mau persalinan normal. Karena berdasarkan rumor (yang tidak bertanggung jawab), kalo melahirkan di RS, kemungkinan disesar jadi besar. Hhh, padahal sih engga juga ya?. AKhirnya, walo periksa di hermina, di bunda, tetep aja melahirkannya di bidan. Tapi gak sembarang bidan dong, melainkan bidan terbaik di Jabodetabek.

Singkat kata, sejak kelahiran dan sampai masa-masa ASI, kiya gak ada masalah. Temen2 founder TDA, mungkin sering melihat aku menggendong2 kiya my baby ini ke ITC Mangga Dua. Waktu itu dengan teman2 founder kita lagi senang2nya buka toko di blok D. Nah, aku mulai curiga di saat kiya berumur 11 bulan, yang kunjung belum bisa duduk. Saat secara iseng aku tanya ke dokter anaknya, beliau sontak kaget dan segera memeriksakan history lingkar kepalanya. Langsung ketauan kalo lingkar kepalanya sangat kecil di bawah normal. Lemes deh. Padahal selama ini selalu kalo periksa di ukur dulu lingkar kepalanya, dan datanya jelas tertulis dibuku status. hmm tapi baik aku maupun dokternya tidak pernah memeriksakan, tidak pernah Ngeh. Belajar dari pengalaman kami, Pak,Bu, mohon diperhatikan baik-baik ya, lingkar kepala anak-anak kita. Periksa apakah masih dalam batas normal.

dan sejak itulah....

Setelah usaha sana sini, akhirnya sampailah kami kepada dokter neurolog anak terkenal di indonesia, yang bisa memberikan harapan cerah. Sebelumnya di analisa yang serem-serem (bahkan pengapuran otak!!), justru di dokter handal satu ini ada rasa optimis. Kiyaku Normal, sangat sangat sangat aktif, hanya sedikit mengalami keterlambatan. but its ok. Saat aku desak-desak beliau untuk melihat hasil CTScan beliau keberatan, karena beliau yakin anakku ok-ok aja setelah melakukan serangkaian tes perkembangan anak. Saat aku desak, apakah CP (Serebral Palsi) lagi lagi beliau menggeleng tegas. Kiyapun diberikan beberapa vitamin juga minyak ikan untuk perkembangan otaknya.

Puas hati dengan penjelasan Sang dokter, kamipun menjadi tenang-tenang saja. Rencana untuk mencari alternatif pengobatan di LN pun terpaksa dibatalkan.

Bulan demi bulan berlalu, setiap kali ada kegelisahan yang muncul karena tidak adanya perkembangan selalu kami tepis dengan pemikiran, "Ahhh Kiya normal aja kok".
(Bersambung ya bo')

Ayah, Kiya, dan kaka Caca
Ultah Ayah ke 34 (21 maret2008)


Yulia- Mama Kiya
founder moz5 salon muslimah

btw, ttg nama panggilan, kenapa kiya?? karena kami, khususnya aku, sangat senang nama Kirana. Tapi karena sang mama ini memiliki kelemahan otot lidah, alias cadel, susyehhh nyebut Kirana, akhirnya di buat praktis jadi kiya hehe

1 comment:

Eka said...

Kehadiran Kiya memberi sebuah pelajaran, pelajaran kehidupan yang mendalam, tentang arti sebuah kesabaran pastinya mb.

Optimistis dari orang sekitar pasti akan menjadi obat yang manjur buat Kiya.

Sun sayang,
Eka
http://www.pernik-unikdiary.blogspot.com