Teknologi tinggi memang sudah membuat dunia menjadi tanpa batasan lagi. Sekaligus membuat perubahan-perubahan besar pada hampir semua aspek kehidupan manusia.
Sekarang Eranya Informasi. Berkat teknologi pula, dalam hitungan detik, semua informasi yg anda butuhkan bisa dalam genggaman.
Tetapi, teknologi juga menimbulkan keluhan-keluhan baru. Dari sekian banyak keluhan, ada keluhan menarik, yaitu keluhan pada leher!!
Sekarang ada istilah Tech-Neck. Sebuah istilah yang merujuk pada rasa sakit di leher diakibatkan terlalu sering melihat layar BB atau Hp (Hp sekarang juga udah canggih, bisa liat email, googling, atao sekedar ngecek FB!!). Pada saat nunduk melihat layar tsb itulah posisi leher tidak dalam posisi alamiahnya.
Nunduk sesekali mah boleh, apalagi nunduk malu-malu kucing. Tapi kalo terlalu sering posisi leher nunguk ini dan dalam waktu yang cukup lama, maka itu membahayakan leher juga loh.
Wah repot juga dong, karena sekarang sapa sih yang gak BBan atau gak ngecek FB sering2? Apalagi kalo baru update status, atau upload foto, pasti gak sabaran mau lihat komen dari teman2 kita kan? hehe.
Tapi tentunya kita juga gak mau sakit leher dong. So, gimana ngatasinnya?
Lempar aja tuh BB or Hp ke jalan. Kalo gak rusak, pasti diambil orang. Selesai masalah. Opppss ini gak mungkin bgt dong.
ok, dibawah ini tips yg lebih masuk akal :
1. Pastikan minimal 5 menit sekali anda mengistirahatkan mata anda dari layar BB anda.Ini mah a must bo! selain sayang leher, juga sayang mata!
2. Usahakan untuk mensejajarkan posisi layar BB or Hp anda dengan posisi mata dalam keadaan tegak? posisi alamiah
3. lakukan Senam Leher, untuk melenturkan otot-otot leher. Gimana senam leher? yah seperti gerakan leher pada saat kita pemanasan kalo lagi SKJ (Senam Kesegaran Jasmani)
4. Rajin2 massage leher, alias rajin2 nyalon! Di salon ada bbrp perawatan yang menyertakan massage leher. Misal : Hair Spa, Hair Mask, Creambath, Facial, Ear Treatment, Massage Tubuh, Totok. Harga layanan perawatan2 tsb di moz5 or de moz5 mulai dari 35rb saja kok...bahkan bisa jauh lebih murah..(kok bisa? yah ambil perawatan paket dong!)
hmm perlu dicoba bukan? khususnya anda Mr&Ms BB, Miss Upload, Miss Comment, Mr UpDate, Miss Ring2, Sweety Tweety, semua deh...
Yulia-Founder moz5 salon muslimah
When you reach the heart of life you shall find beauty in all things, even in the eyes that are blind to beauty-KG
Friday, August 28, 2009
Monday, August 17, 2009
Zero Limits-Joe Vitale
Buku yg kubeli bbrp bulan lalu itu judulnya Zero Limits Karya Joe Vitale, 1 of my Guru. Udah dibaca beberapa kali, dan bahkan ditaruh di samping tempat tidur bersama buku2 inspiratif lainnya. Karena sebelum tidur aku punya kebiasaan baca buku, maka buku ini termasuk yang aku baca berkali-kali.
Inti dari buku ini adalah Ho'oponopono. Satu konsep yang dipelajari Om Vitale dari Dr Hew Len.
Lalu apa itu sih Ho'oponopono itu? Intinya (lah seneng bgt pake kata inti ya??) ttg konsep pensucian diri. Yang berbentuk proses pengampunan, pertobatan, dan transformasi. Untuk bisa mencapainya, kita terlebih dahulu harus dalam kondisi Nol, yaitu kondisi suci tanpa program atau kenangan, bahkan inspirasi sekalipun. Just Nol!
Masih gak ngerti kan?
Gini loh. Siap-siap tambah binun :)
Pada dasarnya, semua kejadian di dunia ini adalah tanggung jawab kita. Apapun itu, mau bencana kelaparan di afrika, mau longsor batu es di kutub, atau sampai si artis muda lokal yang dikabarkan sedang depresi, itu semua tanggung jawab kita. *Nah loh?? KOK BISA??, WEITTZZ Gak Bisa! Enak Aja!!*
Yang dimaksud dengan Tanggung Jawab sepenuhnya atas kehidupan kita adalah menerima SEMUAnya-Semua Bulet-bulet yang ada di hidup kita. Bahkan orang yang memasuki kehidupan anda, maka masalah mereka adalah masalah anda.
Jika anda mendengar, melihat berita, atau menonton langsung masalah di luar spt di afrika sana atau tayangan infotainment. Saat anda mendapat informasinya, berarti mereka sudah masuk dalam pengalaman anda, dalam kehidupan anda. Itulah kenapa menjadi tanggung jawab anda. *Whaatttt??*
Hmmm konsep yang bikin kejang kepala sekaligus emosi jiwa. Gimana gak, lah wong si artis yang depresi kok malah jadi tanggung jawab kita?? !#*()^&%^
Tenang Yul, terima aja dulu.
OK, kalau itu tanggung jawab kita? trus bagaimana kita merubah diri supaya dunia juga berubah??
NAH, good Question!! Inilah pointnya.
Yaitu proses pembersihan diri tadi. Menggunakan Mantra "Saya Mengasihimu". Inilah kunci penyembuhan. Terus mengucapkan dalam hati "Aku mengasihimu" terus dan terus.
Ditujukan pada siapa?
Pada Sang Ilahi, yang Maha Kasih.
Dengan pengulangan "Saya Mengasihimu, Saya menyesal, Maafkanlah saya, dan Terimakasih.
Pls note : Tidak dikatakan pada Orang, tetapi kepada Sang Ilahi. Ingat, gagasannya adalah membersihkan energi.
Dr Hew Len sendiri, dengan konsep Ho'oponopononya ini mengajari kita untuk melepaskan keduniawian, keegoisan kita. Kemudian mempercayai Yang Ilahi dengan tak henti2nya membersihkan semua pikiran. Serta pengalaman yang muncul kepermukaan saat berusaha mendengarkan Yang Ilahi, berusaha menikmati Kekinian Kita.
Hmmm sama lah dengan ajaran The Power of Now-nya Tolle ya.
Dengan Ho'oponopono-nya ini Dr Hew juga mengajari kita untuk bertanggung jawab dalam bentuk Do'a. Doa memohon pengampunan atas apapun dalam diri kita yang menyebabkankeadaan di luar. Doa-lah yang menghubungkan kita dengan Sang Ilahi, Cahaya di atas Cahaya, Sang Pemilik, whatever u name it.
Dibagian akhir buku tsb juga tersirat pengakuan dari seorang Vitale.
Simak penuturannya (menarik nih) :
"Dalam The Attractor Factor, misalnya, saya memuji kekuatan keinginan. Sekarang, Bertahun-tahun setelah menulis buku itu, saya tahu keinginan adalah sebuah permainan orang bodoh, sebuah mainan ego, dan bahwa sumber kekuatan yang sebenarnya adalah inspirasi.
Saya juga tahu bahwa menyetujui kehidupan merupakan rahasia besar menuju kebahagiaan bukannya mengendalikan kehidupan.
Terlalu banyak orang termasuk saya sendiri, melakukan visualisasi dan afirmasi supaya dapat menggerakkan dunia. Sekarang saya tahu itu tidak perlu. Lebih baik anda mengikuti aliran sambil terus menerus membersihkan apapun yang terjadi"
Wow!!!
Nah sebelum jauh2 membedah ilmu Dr Hew len, kita yang muslim, pasti tahu yang namanya Zikir. Mengingat. Eling. Nyebut.
Dilakukan dalam hati dan dicetuskan dengan lisan kata-kata ungkapan tasbih tahlil, tahmid. Di dalam zikir kita terkandung makna yang sangattt dalam. Makna kecintaan kita, makna memohon pengampunan, makna kepasrahan diri. Zikir yang mengingatkan kita akan makna hakiki kehidupan, makna ruhanian kita. The Power of Zikir.
Zikir adalah proses menuju kepasrahan atau zero level kita sebagai pembuka menuju pengampunan. Juga memberikan tuntunan kita kepada jati diri sesungguhnya, menuntun kepada sumber cahaya.
Apapun bukunya, apapun teori dan ilmunya, yang membawa manfaat adalah yang dipraktekan. Dan yang paling bermanfaat adalah ilmu yang dibagikan. Maaf kepada teman2 yang meminta pembahasannya, baru sekarang kesampaian.
Salam
Yulia Astuti
sumber gambar : bukabuku.com
Inti dari buku ini adalah Ho'oponopono. Satu konsep yang dipelajari Om Vitale dari Dr Hew Len.
Lalu apa itu sih Ho'oponopono itu? Intinya (lah seneng bgt pake kata inti ya??) ttg konsep pensucian diri. Yang berbentuk proses pengampunan, pertobatan, dan transformasi. Untuk bisa mencapainya, kita terlebih dahulu harus dalam kondisi Nol, yaitu kondisi suci tanpa program atau kenangan, bahkan inspirasi sekalipun. Just Nol!
Masih gak ngerti kan?
Gini loh. Siap-siap tambah binun :)
Pada dasarnya, semua kejadian di dunia ini adalah tanggung jawab kita. Apapun itu, mau bencana kelaparan di afrika, mau longsor batu es di kutub, atau sampai si artis muda lokal yang dikabarkan sedang depresi, itu semua tanggung jawab kita. *Nah loh?? KOK BISA??, WEITTZZ Gak Bisa! Enak Aja!!*
Yang dimaksud dengan Tanggung Jawab sepenuhnya atas kehidupan kita adalah menerima SEMUAnya-Semua Bulet-bulet yang ada di hidup kita. Bahkan orang yang memasuki kehidupan anda, maka masalah mereka adalah masalah anda.
Jika anda mendengar, melihat berita, atau menonton langsung masalah di luar spt di afrika sana atau tayangan infotainment. Saat anda mendapat informasinya, berarti mereka sudah masuk dalam pengalaman anda, dalam kehidupan anda. Itulah kenapa menjadi tanggung jawab anda. *Whaatttt??*
Hmmm konsep yang bikin kejang kepala sekaligus emosi jiwa. Gimana gak, lah wong si artis yang depresi kok malah jadi tanggung jawab kita?? !#*()^&%^
Tenang Yul, terima aja dulu.
OK, kalau itu tanggung jawab kita? trus bagaimana kita merubah diri supaya dunia juga berubah??
NAH, good Question!! Inilah pointnya.
Yaitu proses pembersihan diri tadi. Menggunakan Mantra "Saya Mengasihimu". Inilah kunci penyembuhan. Terus mengucapkan dalam hati "Aku mengasihimu" terus dan terus.
Ditujukan pada siapa?
Pada Sang Ilahi, yang Maha Kasih.
Dengan pengulangan "Saya Mengasihimu, Saya menyesal, Maafkanlah saya, dan Terimakasih.
Pls note : Tidak dikatakan pada Orang, tetapi kepada Sang Ilahi. Ingat, gagasannya adalah membersihkan energi.
Dr Hew Len sendiri, dengan konsep Ho'oponopononya ini mengajari kita untuk melepaskan keduniawian, keegoisan kita. Kemudian mempercayai Yang Ilahi dengan tak henti2nya membersihkan semua pikiran. Serta pengalaman yang muncul kepermukaan saat berusaha mendengarkan Yang Ilahi, berusaha menikmati Kekinian Kita.
Hmmm sama lah dengan ajaran The Power of Now-nya Tolle ya.
Dengan Ho'oponopono-nya ini Dr Hew juga mengajari kita untuk bertanggung jawab dalam bentuk Do'a. Doa memohon pengampunan atas apapun dalam diri kita yang menyebabkankeadaan di luar. Doa-lah yang menghubungkan kita dengan Sang Ilahi, Cahaya di atas Cahaya, Sang Pemilik, whatever u name it.
Dibagian akhir buku tsb juga tersirat pengakuan dari seorang Vitale.
Simak penuturannya (menarik nih) :
"Dalam The Attractor Factor, misalnya, saya memuji kekuatan keinginan. Sekarang, Bertahun-tahun setelah menulis buku itu, saya tahu keinginan adalah sebuah permainan orang bodoh, sebuah mainan ego, dan bahwa sumber kekuatan yang sebenarnya adalah inspirasi.
Saya juga tahu bahwa menyetujui kehidupan merupakan rahasia besar menuju kebahagiaan bukannya mengendalikan kehidupan.
Terlalu banyak orang termasuk saya sendiri, melakukan visualisasi dan afirmasi supaya dapat menggerakkan dunia. Sekarang saya tahu itu tidak perlu. Lebih baik anda mengikuti aliran sambil terus menerus membersihkan apapun yang terjadi"
Wow!!!
Nah sebelum jauh2 membedah ilmu Dr Hew len, kita yang muslim, pasti tahu yang namanya Zikir. Mengingat. Eling. Nyebut.
Dilakukan dalam hati dan dicetuskan dengan lisan kata-kata ungkapan tasbih tahlil, tahmid. Di dalam zikir kita terkandung makna yang sangattt dalam. Makna kecintaan kita, makna memohon pengampunan, makna kepasrahan diri. Zikir yang mengingatkan kita akan makna hakiki kehidupan, makna ruhanian kita. The Power of Zikir.
Zikir adalah proses menuju kepasrahan atau zero level kita sebagai pembuka menuju pengampunan. Juga memberikan tuntunan kita kepada jati diri sesungguhnya, menuntun kepada sumber cahaya.
"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah,Well, cuma mau sharing aja. Yang pasti, membaca buku tsb akan jauh lebih menarik, akan jauh lebih bermanfaat. Karena akan mendapatkan uraian langsung dengan lumayan detil. Apalagi Om Vitale kan masternya Hypnowriting, otomatis membaca bukunya sangatlah menarik, dan membuat kita keep reading, walau pembahasan yang cukup berat dan tidak biasa.
zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan
petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan
ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya
(yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang
beriman". (QS 33:41-43)
Om Vitale terkagum2 dan tertakjub2 dengan pemikiran Ho'oponopono ini. Beliau bahkan mengatakan sebagai
suatu Anugrah yang luar biasa. Maka kita sebagai muslim yang sudah lama mengenal konsep Zikir, seharusnya merasa diingatkan kembali.
Kembali kepada Zikir kita.
Yuk berZikir.
Apapun bukunya, apapun teori dan ilmunya, yang membawa manfaat adalah yang dipraktekan. Dan yang paling bermanfaat adalah ilmu yang dibagikan. Maaf kepada teman2 yang meminta pembahasannya, baru sekarang kesampaian.
Salam
Yulia Astuti
sumber gambar : bukabuku.com
Subscribe to:
Posts (Atom)