Wednesday, March 18, 2009

Bener juga ya…Pengen Aja Gak Cukup!



Kiya baru lahir..

Hari selasa yang lalu, aku dan mba ines menengok Ely, Bos Manet dan dede nya Vito yang baru lahir.
Begitulah, setiap ada bayi baru lahir, semua yang nengok sibuk sama si baby ya. Suka kelupaan nanya2 kabar ibunya hehe. Si kecil imut itu selalu mencuri perhatian semua orang yang melihat. Kecil, lucu, imut, ngegemesin, wajah polos, pokoke malaikat kecil bgt deh.
Aku dan mba ines juga gak habis2nya berkomentar : “Aduh lucunya….MAU..MAU..MAU….”
Hhhhhhh. Aku sendiri selalu kepengen adik bayi. Pasti berujar, “Mauuuuu dong…..Pengen dong….” Bahkan engga cuman 2-3 kali udah sering bgt membahas dengan suami.

Ternyata, pengen, ingin,mau, belum tentu kejadian ya. Karena kenyataannya, sampai hari ini aku gak kunjung hamil tuh. Lah wong, kalo sedang berbuat “itu” masih pake pengaman kok, gimana mo hamil??

Makanya di taksi, di perjalan dari RS Asri menuju kawasan Sarinah..aku merenung..

Bener juga ya…
Udah hampir 2 tahun ini mau hamil. Tapi yah itu selalu mau doang. Selalu ngiri sama temen yang baru melahirkan atau orang hamil. Tapi kok yah gak action ya?
Padahal kalo mo action, juga bukan action yang ribet ribet amat, tanpa modal malah. Cuman pasrah aja kok. *Hushh*

Aku jadi keingetan juga sama temen2 yang pengen punya usaha. Gitu juga kali ya. Sebatas pengen doang. Kalo ketemu aku, selalu bilang “Aduhhh pengen dong punya usaha sendiri…Pengen deh punya salon….”. Pengen deh ini…..itu….Tapi, tetap aja bertahun-tahun kalo ketemu yah kata-katanya sama terus. PENGEN..PENGEN….dan ajaibnya lagi..belum terwujud tuh…Ini membahas yang pengen doang loh. Banyak kok yang pengen, dan TERWUJUD.

Bener juga ya…
Semua berangkat dari KEYAKINAN kita. Belief System kita. Hmmmm Keyakinan?? Apa tuh? Aturan dalam hati, aturan yang kita anggap “benar”. Perlu dicatat, keyakinan itusendiri, faktnya, bukan masalah benar atau salahnya loh! Hanya saja ini adalah pendapat yang sangat kuat bagi yang bersangkutan.
Padahal, dari keyakinan ini lahirlah PIKIRAN DAN EMOSI.
Pikiran dan emosi ini yang akan menghasilkan …KEPUTUSAN .
Lalu, keputusan melahirkan TINDAKAN yang kemudian menciptakan HASIL.

KEYAKINAN-PIKIRAN&EMOSI-KEPUTUSAN-TINDAKAN-HASIL.

*Sekali sekali sopir taksi itu bertanya, mau lewat mana mbak? AKu menjawab “Terserah deh pak…” Lah wong lagi sibuk merenung, kok ditanya2 sih?*

Gini loh biar lebih jelas lagi.
Aku pengen punya anak…Pengen punya adik lagi untuk Kiya. Atau teman teman yang pengen punya usaha sendiri.
Tapi ternyata ….keyakinanku sendiri gak nyambung. Aku seperti trauma. Kalau anaknya seperti kiya lagi gimana? Atau kalaupun gak kaya kiya, gimana dengan kiya? Apa bisa aku mengurus bayi baru sambil tetap concern sama kiya??
Atau spt temanku, yg selalu berpikiran, KALAU BANGKRUT GIMANA??Terus apa bisa jalanin bisnis Kalo masih kerja gini? Gimana bagi waktunya? Gimana kalo lagi dikejar deadline di kantor? Gimana kalo gak bisa bayar gaji Karyawan? Gimana kalo nanti di tipu orang kaya si ANU??
Karena aku punya pengalaman sendiri. Ngalamin punya anak super istimewa kaya Kiya. Repotnya. Belum lagi ibuku juga sering bilang, alaaah punya anak lagi, yang ini aja masih repot…

Ternyata: kata-kata, apa yang sering dilihat,dengar, baca, atau pengalaman orang lain, trauma, dll itu masuk ke pikiran bawah sadar kita. Yang kemudian jadilah keyakinan kita…

Toh kenyataannya : Punya anak kaya Kiya So What?? Setiap anak adalah anugrah. Setiap anak memiliki keistimewaan masing-masing. Hanya karena dia berbeda dengan anak pada umumnya, apakah berarti dia tidak normal?? Banyak ibu2 yang memiliki cerita jauh lebih dramatis., tapi toh mereka sukses melanjutkan hidupnya, sukses dengan apa yang dijalaninnya tuh.
Kalau bangkrut emang kenapa?? Toh gak ada yg namanya kegagalan, yang ada PEMBELAJARAN. Toh dari bangkrut kita belajar jauh lebih banyak. Yang membuat kita jauh lebih berpengalaman kedepannya. Iya kalo bangkrut, kalo ternyata sukses, gimana?? Belajar manajemen resiko dong biar gak bangkrut. Belajar dong dari orang yang udah sukses,supaya bisa meminimalkan bahkan menghindari kemungkinan bangkrut.

Jadi berarti pertama, keyakinan yang harus di rubah. Kalau yang ini udah On Track yang bena, maka Pikiran dan emosi otomatis akan tepat. Dari sanalah adanya Keberanian dan komitmen. Saya berani untuk punya anak lagi. Saya berani untuk merintis Usaha. Saya berani mewujudkan impian saya. Keranian ini bekal kitamengambil KEPUTUSAN . YAP KEPUTUSAN.
Selanjutnya, tinggal ACTION. BERTINDAK! Action yang tepat ya!
Lalu…miracle happen. Dream come true….setelah berproses terlebih dahulu dong. Proses menuju miracle. Ada yang mungkin prosesnya cepat sekali, ada yang perlu diuji lebih lama. Syukuri dan nikmati semua yang dimiliki, dijalanin, dan atas semua yang belum tercapai.

Jadi, Ibu…ibu…Bapak..Bapak…Kita akan bertindak atau engganya, sangat bergantung dengan keyakinan kita.Keyakinan yang mendominasi kepala dan hati kia. Tindakan inilah yang akan menjadi RESULT…atau Miracle..kalau memang kita udah On Track yang benar.

SETUJUUUU???? *Yang setuju, tepuk tangan dong*
Tks jg pada TDW yang selalu mengingatkan hal ini…

Kembali ke alam nyata
Ternyata posisi kami, persis memasuki perapatan kuningan,dari arah buncit.
“Lhoooo lhooo pak, kok kita lurus sih?? ambil kiri dong, masuk Gatsu….”
“Lho, mbak katanya mau ke sarinah? Mending lurus aja mba, semanggi macet…”
“Saya kan mau ke tanah abang…”
“Tadi katanya Sarinah??”
“Iya, tadi maunya ke sarinah tapi sekarang maunya ke Tanah Abang, pokoknya gimana caranya kita musti belok kiri….”
“Waduh mba…..Ya udah deh. Mba…liat2 ada polisi gak??”
Sopir taksinya memilih pasrah…..

Hehe…
Nah terakhir…Kapan saya akan hamil lagi? Hmmm masih susah dijawab…di atas sharing ilmu doang kok…

Salam cantik!
Yulia Astuti-Founder moz5 salon muslimah

Wednesday, March 11, 2009

Advanced Franchise Relationship Program


Belum Lama ini saya dan tim dari moz5 menghadiri seminar Advanced Franchise Relationship Program, yang diadakan oleh IFBM dan dibawakan oleh Pak Burang Riyadi. Dari judul seminarnya aja, udah yakin, bahwa pembahasan ini akan sangat menarik.

Yess, memang Franchising is more about Relationship. Seperti yang sering kali diulang-ulang oleh pak burang, bahwa The Perfect Franchisee means The Perfect Franchisor.

Tapi sebelum kita bahas lebih jauh, ada baiknya kita pahami dulu apa itu hubungan Franchisee-Franchisor.

1. Hubungan kemitraan yang dilandasi dengan ikatan perjanjian
2. Memiliki jangka waktu bertahun‐tahun(biasanya, 3 tahun atau 5 tahun atau bahkan 10 tahun dan terus diperpanjang)
3. Saling mengharapkan mempunyai posisi yang setara
4. Masing‐masing mempunyai hak dan kewajiban
5. Adanya keterbukaan dan saling percaya
6. Win-Win RelationShip

Anda bisa tambahkan sendiri daftarnya...

Nah, menariknya, ternyata pada hubungan inipun ada siklusnya loh....jadi memang berproses, gak langsung tercipta begitu terjadi tanda tangan kontrak kerjasama (Ya iyalah). Ada masa semangat menggebu-gebu...(Masa pe de ka te he he) ada masa saling berusaha memikat hehe masa masa saling berjanji satu sama lain, trs masa...wah panjang deh..mendingan ikutan sendiri seminarnya ya...

Hmm Lebih mirip dengan hubungan Pernikahan, yang membangun bahtera Rumah Tangga. Makanya memilih mitra (Franchisee atau Franchisor), sama seperti memilih pasangan hidup. Ya dong. Bedanya, di sini kita bisa poligami ya hehe. Franchisor bisa memiliki banyak pasangan hidup...Begitu juga dengan Franchisee (dia bisa memiliki beberapa usaha franchise).
Nah karena sudah seperti hubungan pernikahan, maka, tentunya perlu pembinaan hubungan yang berkesinambungan. Dan yang penting lagi, harus ada loyalitas alias kesetiaan terhadap pasangannya (mitra).

Pada kenyataannya, yang lebih banyak mengendalikan hubungan,adalah pihak Franchisor Lebih tepat lagi, yang menjadi menjadi Imam, walo posisinya setara. Karena itu Para franchisor harus MASTERY dulu bisnisnya. Bagaimana nanti akan membimbing mitra/pasangannya kalau belum menguasai semua aspek bisnisnya.

Lalu demi kelanggengan Rumah Tangga ini pula, maka pada Relationship ini juga perlu adanya GOAL.
Lalu apa saja sih Goalnya?
1. Hubungan yang harmonis, pastinya...
2. Franchisee yang cooperative, Yess.. Sikap Kooperatif dilandaskan pada pemikiran bahwa semua yang diusahakan oleh franchisor adalah yang terbaik untuk mereka. Jangan Ngeyel gitu loh...
3. Franchisor yang sensitive..Sensitive Man!! Sensitive dalam artian mengerti dan mau memahami semua keadaan dan kondisi dari Franchisee
4.Mengoptimalisasikan berbagai input
5.Bersama‐sama memperoleh manfaat dengan meningkatnya masing‐masing kinerja usaha.
Silahkan tambah sendiri....

Nah yang saya share di sini hanya sebagian kecil dari apa yang didapatkan hari itu...Tentunya tidak seindah aslinya tapi secuil sharing ini semoga bermanfaat.

Mr Burang, Mr Roy, Thanx a lot!!

Yulia Astuti, founder moz5 salon muslimah