Monday, April 28, 2008

Family Day

"Awas Ca, jangan meleng-meleng, liat depan ya! Awassss..." hehe, mama bawel bgt!!

Kalo kaya gini, gak kaya di Indonesia, serasa di LN hehe

Resolusi keluarga kami tahun 2008 adalah Olah Raga Bersama! Aku maupun suami sama-sama suka olah raga. Tapi biasanya melakukan masing-masig. Suami biasanya Fitness or Tennis, aku sendiri lebih suka olah raga di rumah, senam atau sekarang lagi giat Hulahoop! Eh, serius loh aku menjalaninya, setiap hari setidaknya 40 menit kadang pagi dan malam, tapi rutinnya sih malam. Sambil nonton TV ( AXN, AFC, atau Indosiar Superstar Show hehe) or sambil dengerin musik lah. Pokoke yang aku enjoy melakukannya. Jadi sambil berHulahoop! sambil latihan barbel sambil nonton TV hehe asik bgt kan?? Berhubung Hulahoop yang sebelumnya udah terasa ringan, 2 bulan terakhir aku ganti dengan yang lebih berat bo! Kalo MR A.N sih biasanya cuman cengar cengir atau kalo lagi isengnya kumat dia suka ngegangguin, aku di suruh geser-geser pindah tempat. Ternyata sekarang aku udah bisa tuh geser tempat bahkan loncat2 sambil tetap bergoyang Hulahoop! Haha!

Aku sendiri sekarang lagi sibuk latihan hulahoop sambil naik turun tangga dan berbarbel ria. Banyak maunya yah. Sebenernya mau olah raga atau mau latihan sirkus seh??? Tapi kalo ada lomba Hulahoop! boleh juga tuh, pengen ikutan hehe. pengen ngintip juga kreasi2 berhulahoop! ini.

Belakangan, kami rutin juga bersepeda bersama di setiap minggu pagi di Monas! Asik loh, seru! Tapi khusus minggu lalu, kami ikut memeriahkan HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor) di kawasan Thamrin, tepatnya di Bundahan HI. Wah, rame dan seru juga sih. Ada berbagai lomba, mulai poco2, sepeda lambat, futsal, dll. Kemarin juga ada pembagian pohon-pohon gratis.

Ada juga komunitas sepeda ontel atau juga sepeda boncel deh. Lucu loh. Ada yang berpakaian a la tuan tanah jaman kumpeni ada yang pake blangkon dan beskap, macem2 lah. Ada juga gerombolan anak muda dengan pakaian kompak a la penari Hip Hop!

Sementara MR A N sibuk bersepeda melintasi Sudirman- Thamrin, aku menemani caca yang sedang belajar bersepeda. Kiya? asik jalan-jalan dengan Oma dan Mba Siti. Kesempatan langka bgt pan, bisa mentitah kiya di jalan Thamrin. Berhubung ada lomba Poco-poco, kiya juga excited bgt, ikut bergoyang!!

Kami juga bertemu dengan teman-teman. Ternyata banyak juga keluarga muda yang bersepeda di kawasan ini setiap minggu pagi ya. Memang kalo bersepeda lebih enak di jalan protokol itu sih ketimbang di monas, terlalu rame. Tapi asiknya kalo di monas Kiya bisa kasih makan rusa dan si opa yusuf bisa berjalan-jalan di taman refleksi.

Yang pasti bagi kami, hari minggu adalah hari olah raga dan hari keluarga. Mau sehat dan bugar? Yah Olah Raga dong ahhhhh!!

Selamat untuk Ramon Lalujan, sahabat kami yang berhasil jadi juara 2 di kejuaraan Bali the First Urban Down Hill. Selamat! Kereeeeeeennnnnn!!!

Yulia-founder moz5 salon muslimah

Thursday, April 24, 2008

Tidak menghiraukan


Semalam, jam 7.30an setelah menidurkan anak-anak, aku dilanda kantuk yang luar biasa. Asli ngantuk abis. Aku pikir, loh, ini masih sore, kok udah mau tidur sih? ada yang harus aku kerjakan nih. So, untuk mengusir ngantuk,aku buatlah 1 cangkir kopi susu.

Kantukku hilang. Dan aku siap beberes rumah. Ada banyak barang yang musti aku singkirkan dari rumah, dan ada beberapa benda serta file yang yang harus aku pilah-pilah dan simpan untuk arsip. Lumayan berat kerjaannya, sehingga jam 12 malam lewat dikit baru selesai. Tapi, aku sama sekali gak ngantuk! Pengaruh kopi tadi. Aku mandi dengan air hangat pun tetap gak ngantuk, masih segar bugar. Kuputuskan untuk membaca ulang sebuah buku bagus, walhasil jam 2 aku baru bisa tidur.

Jam 4. 30 harus bangun lagi, dan sekarang selasa pagi jam 8, aku jadi ngantuk berat. Badan pegal-pegal. Mau tidur juga susah, udah siang benderang gini. Akhirnya aku memutuskan minum kopi sambil ngeblog.

Inilah akibat tidak mendengarkan warning dari tubuh sendiri. Meskipun baru jam 7.30 malam, kalo udah ngantuk, itu berarti tubuh butuh istirahat!! Itu berarti seharian kemarin aku capek banget. Ya sih dari pagi-pagi udah ke bekasi jadi juri lomba kartini, trs ke depok ambil barang, langsung ke bogor cek renovasi salon bogor. Wuih melelahkan memang. Dan kesalahan terbesar aku kemarin adalah, Tidak menghiraukan kebutuhan diri sendiri. Kalau kita ngantuk, itu sinyal dari tubuh kita bahwa kita butuh istirahat atau kalau kita lapar, itu sinyal juga bahwa perut kita perlu diisi. dan kalau kepala pusing, itu berarti perlu creambath (hehe)

Nah, Kalau kita selalu berusaha mendengarkan orang lain, kenapa tidak mendengarkan tubuh sendiri??

Yulia- Founder moz5 salon muslimah

Wednesday, April 23, 2008

Hukum Alam

Untuk sesuatu yang baik, apalagi yang luar biasa, kebanyakannya butuh komitmen.

Mau sehat, salah satunya butuh komitmen yang kuat untuk olah raga, makan teratur, pola hidup sehatlah.
Mau punya kulit yang kencang dan kinclong, salah satunya butuh komitmen untuk rajin membersihkan dan merawat kulit.
Mau punya berat badan ideal, lagi lagi salah satunya butuh disiplin untuk menjaga pola makan.
Mau punya keluarga bahagia dan harmonis? salah satunya butuh komitmen dengan pasangan
Mau punya kepercayaan diri yang kuat? Lagi-lagi, salah satunya butuh komitmen untuk menerima diri sendiri apa adanya
Mau punya keikhlasan dan kelapangan hati? Lagi, butuh komitmen untuk selalu berbaik sangka terhadap keadaan

Ada orang bijak yang berkata, definisi kegilaan adalah mengharapkan sesuatu yang luar biasa dengan melakukan hal-hal biasa.

Memang sudah hukum alam bahwa untuk sesuatu yang luar biasa, butuh komitmen untuk mau melakukan hal-hal yang tidak biasa.
Btw, malam ini sebenernya ada undangan dari Indosat untuk dinner bersama TOMPI dll di Pisa Kafe untuk pelanggan Matrix VIP(gimana gak VIP, Miss Ring2 seh :P). Walau udah confirmed hadir, tapi karena caca butuh teman untuk belajar ulangan music (pianika) jadi batal dateng deh. Pengen bgt sih. Tapi ketimbang dikejar rasa bersalah, so, lewat dulu deh Dinner bareng TOMPI-nya. Lagi suka TOMPI nih :)
Asal coret,

Yulia- Founder moz5 salon muslimah

Sunday, April 20, 2008

moz5 ada di Bintaro dan Bogor!!!

YESS!!! We'R moz5!!!



di senin pagi ini, aku mau sharing ttg moz5 ah.

yap, moz5 salon muslimah yang ngetop itu (hehe) hadir di Bintaro dan Bogor. Alhamdulillah. Lagi, semua proses begitu cepat dan begitu dimudahkan. Ya, ada lah yang harus diurus dan njelimet tapi secara keseluruhan, alhamdulillah semua bisa dihandle dengan baik. Seperti cabang-cabang lain, kedua cabang inipun memiliki cerita sendiri.

Untuk bintaro, berawal dari info temanku, pamela yang punya teman, marda, mau over kontrak tempat usaha di bintaro. Kebetulan baik pamela dan marda ini adik kelasku di SMA13 Jakut, hehe jadi kita nyambung aja kalo ngobrolin ttg Priok dan sekitarnya. Karena usaha resto pizza-nya mau pindah ke tempat lain yang lebih wellcome untuk western food. Sepertinya, masyarakat bintaro bukan type pecinta kuliner yang bersedia mencoba apa saja makanan baru spt halnya masyarakat kelapa gading. Jadi, usaha pizza (yang beneran dan serius ya, karena Marda, Sang Owner, pernah sekolah pizza di itali) kurang berhasil walaupun sudah mencoba bertahan hingga 1 tahun. Awalnya aku tolak secara halus dengan mengatakan bahwa belum ada rencana untuk buka cabang di sana. Jauh. Tapi, berkat kegigihanMarda yang senantiasa menghubungi aku, akhirnya aku berpikiran, kenapa gak liat aja dulu, sapa tau emang ok. Karena memang, kadangkala kita selalu menolakdulu, tanpa mencoba melihat dulu, akhirnya malah kehilangan kesempatan. Ya ga?

Hmm, setelah aku dan marda lihat ke bintaro, wah bener aja, aku malahan lihat satu kesempatan besar. Lokasi sangat strategis. Kenapa gak coba?? akhirnya BISMILLAH, aku setuju ambil tempat di sana. Bukan tanpa riset loh ya. 3 tahun yang lalu aku pernah survey tempat di Bintaro cukup lama. Tapi mungkin saat itu belum rezeki, karena tak kunjung dapat tempat yang bagus. Jadi sekarang, saat kesempatan itu datang kembali (alhmadulillah, masih dikasih kesempatan) langsung ambil aja!

Dan begitulah jadinya. waktu bergulir, kamipun disibukkan persiapan opening. Mulai dari renovasi tempat, dll-nya. Di saat yang bersamaan, kami juga dapat lokasi strategis untuk moz5 bogor. Untuk moz5 Bogor pemiliknya adalah Osie, pelanggan salon setia kami, yang sudah menjadi sahabatku, bahkan sudah seperti adik sendiri, karena kami sangat dekat sekali. Aku cuman bilang A, osie sudah bisa menangkap maksudku. Demikian sebaliknya. Namun begitu, kami berusaha untuk seprofesional mungkin, apalagi sekarang osie sudah menikah, dan yang menjadi investor adalah suaminya. Osie sendiri seorang (calon) notaris dan suaminya, mas Ryan adalah seorang auditor (akuntan). Hehe, asik nambah lagi anggota keluarga moz5.

Senang yah, dari usaha kita sendiri, bisa mendapatkan sahabat, bahkan saudara! Udah lama banget Osie mencoba mencari tempat di bogor, tapi tak kunjung dapat. Akhirnya setelah adikku, Linda turun tangan, survey sendiri ke Bogor, langsung dapat tempat bagus dan murah! hehe. Alhamdulillah...

Wiiihh, bisa dibayangkan, persiapan untuk 2 tempat sekaligus. Tapi, syukurnya, makin ke sini, makin kami berpengalaman untuk persiapan opening. Sibuk memang, tapi udah gak seribet dulu lagi. Udah ada sistemnya dong. Pembagian kerja juga sudah semakin jelas.

Ok, untuk moz5 salon muslimah Bintaro yang insyaallah akan mulai beroperasi pada jumat, 25 april ini. Sedangkan moz5 salon muslimah Bogor, insyaallah mulai beroperasi 1 Mei 2008. Ini alamatnya:

Moz5 Bintaro : Bintaro Utama Raya 5 no 23, Persis depan kampus STAN, sebelah Alfamart. No telp 7359006.
Moz5 Bogor : Jl Ahmad Yani no 130, Warung Jambu (Dekat Ramayana) No telp 0251 9241084

Foto2nya? menyusul aja ya, karena sekarang masih berantakan. hehe.

Perlahan tapi pasti, moz5 salon muslimah akan hadir di lingkungan terdekat anda, so, NANTIKAN!

salam,

Yulia
Founder moz5 salon muslimah

Wednesday, April 16, 2008

Tentang Kiya ( Part 3 )



Lanjuttttttt


Kami harus mengambil tindakan secepatnya. HARUS. Maka aku kumpulkan banyak informasi mengenai neurolog, klinik-klinik, informasi seputar Down Syndrome, Mikrosefali, Cerebral Palsi, ADD, ADHD, halah, segala macam special needs untuk masalah yang berkaitan dengan cidera otak inilah. Bener-bener tks bgt to Google, dan spesial tks to mba ines, ika, mutia nasution (haii jeng), mba tari (haiii mba tks ya), imas, tia, wahkss banyak bgt deh yang membantu. Setiap dapat info ttg para ahli neurolog, rehab medik, dll. Tks bgt untuk Google, sahabat setia, yang menemani malam2 begadang, Google si Mbah Dukun, yang tauuuu apa aja hehe. Gak gampang loh cari dokter neurolog, karena setiap kali aku hub ke dokternya, dan tau riwayat kiya dipegang oleh dr sapa, semua pada mengelak. Semua menganjurkan aku untuk tidak pindah dokter. Walau jelas-jelas aku terangkan, bahwa aku tidak bermasalah dengan dr tersebut, tapi aku berhak tau apa yang terjadi sesungguhnya dengan anakku. Dan itu adalah Hak setiap Orang Tua!

Akhirnya setelah ngobrol2 via telpon dengan Mutia, Sang Terapis Okupansi dari Senopati Kids Center, aku dapatlah link ke dr Luh Yuni, Ahli Rehab Medik di RSCM. Eh ndilalah, waktu malam hari aku cari info ttg CP, aku dapet link ke Mba Tari, yang ternyata beliau juga bercerita bahwa najwa anaknya di pegang oleh dr Luh. ndilalahnya lagi, keesokan paginya, saat aku ngobrol ditelpon dengan adikku, Linda, beliau juga teringat dr Luh. Keponakanku Idan, pernah di pegang Beliau saat mengalami masa-masa sulit makan. Aku tau sih, Idan bolak balik terapi ke rscm, tapi saat itu aku gak ngeh, terapi apa dan dipegang dr siapa. Nah lo, dalam waktu kurang dari 24 jam, banyak yang merujuk ke dr tsb. Aku sendiri bertambah yakin untuk buruan menemui dr tsb. SEGERA!! Sayangnya, aktifitas dr yang padat ini gak memungkin kami untuk bisa segera bertemu.

Ya udahlah, lebih banyak berdoa, trs banyak2 visualisasi bahwa semua berjalan lancar. Tepat dimalam hari di 26 Maretnya, Aku membayangkan situasi dimana aku duduk dihadapan sang dokter sambil tersenyum, manggut-manggut mendengarkan hasil analisa beliau. Aku juga membayangkan wajahku tersenyum lebar menerima kabar gembira, kiya sehat dan normal.Setelah itu pasrah, dan tidur deh.. Tks Om Joe Vitale atas saran-sarannya hehe.

Tapi toh akhirnya, 27 maret 2008, Kami (Aku, Kiya, Mba Siti dan Mr A.N) menjejakkan kami di rscm untuk yang pertama kalinya. Adikku udah wanti-wanti,“Ati-ati ya yul, di sana elu bakal ketemu berbagai macam bentuk masalah. Elu musti siap mental, tapi bagusnya elu akan sangat bersyukur bahwa kiya jauh lebih sehat, jauh lebih normal daripada kebanyakan anak-anak yang kesana“

Bener aja, hari itu rame bgt di lt3 di salah satu gedung di komplek RSCM, dr Luh sendiri sibuk bgt, menangani pasien, mahasiswa kedokteran, tamu dll. Ramelah. Aku sendiri sibuk berlari-larian mengejar kiya yang emang gak bisa diem, merangkak ke sana kemari. sesekali aku titah bergantian dengan ayahnya dan mba siti, tapi tetep aja kita kewalahan. belum lagi dia suka menjambak, meraih, melempar apa aja yang bisa dia jangkau. Ditambah teriakan-teriakan ocehan khasnya J Beberapa anak di sanapun dibuat menangis. Maaf ya adik-adik.

Fyuuhhhh Hingga akhirnya, giliran kiya diperiksa. hmm sedikit deg-degan.
Wah ternyata dr Luh ini seperti yang diceritakan, beliau sangat ramah, sabar dan yang penting buat kami, sangat informatif!! Tanpa aku tanya ini itu, membaca mimikku aja, dia sepertinya tau apa yang ada dipikiranku, cie.. Tapi tetep, aku bertanya ini itu, nyerocos sana sini, dan yang asik, semua ada penjelasan dengan sangat simple, tapi masuk akal. Kiya disuruh melakukan banyak hal. Merangkak, memanjat, diperiksa kepala, mulut, tangan, dll. Tapi itu juga gak mudah, as we know, kiya sangat impulsif. Semua peralatan dr direbut, dibuang. Berikut hasil analisa beliau :

Kiya memang mikrosefali, tapi bukan CP. Karena kakidan tangannya lentur, tidak kaku. Dia merangkak dengan baik.Dan kalau dia masih berjalan jinjit, ada dua kemungkinan, itu behaviour dia atau bisa jadi karena ada gangguan di korteks otaknya. Untuk mengetahui hal ini, ada beberapa lembar form yang harus aku isi di rumah.
Kiya memang sangat aktif. Tetapi semua kegiatannya itu adalah nopurpose activities, alias gak ada tujuannya. Bukan dalam rangka mengeksplor sesuatu. Dan ini bisa mengindifasikan adanya masalah sensor integrasi. Tapi dokter Luh belum bisa memastikan saat itu juga.
Koordinasi bilateral (keseimbangan otak kanan dan kiri, hehe kalo gak salah yah catetanku) serta proteksi belum optimal. Saat aku desak, maksute apa tuh dok? Beliau segera mendorong punggungku dengan kencang. Nah Mama kenapa gak jatuh? Karena mama bisa menahan. Nah kemampuan itu belum ada pada kiya. Ooo gt. Ok, ok bisa diterima.
Keterpakuan pada aktifitas positif.

Jadi sama seperti apa kata Neurolog Kiya, Kiya-ku ini memang bukan CP. Tapi, jelas sekarang ada bedanya. Ada penjelasan lebih rinci, ada informasi apa yang harus kami lakukan. Memang sih keduanya, Ahli yang berbeda, yang satu Neurolog, yang satu lagi Ahli Rehab Medik. Tapi tetap harus ada penjelasan why and what to do.

Anyway, masih panjang deh catetan yang beliau buatkan. supaya aku bisa mempelajari lebih lanjut di rumah. Untuk mengetahui terapi apa yang dibutuhkan untuk kiya, maka kami harus menunggu 2 minggu dengan catatan, Aku dan kiya harus mengerjakan PR yang diberikan, yaitu :

Segera memesan sepatu khusus untuk mengatasi tiptoe-nya kiya. Bisa langsung di pesan di lantai dasar.
Membeli ayunan untuk kiya banyak2 berayun. yang kemudian aku tahu ini untuk merangsang integrasi vestibularnya.
Membeli kuda-kudaan, sama fungsinya seperti di atas.
Membeli baju monyet, supaya bisa memegang bagian belakang baju tersebut pada saat mentitah kiya. Bukan dengan cara yang biasanya kita lakukan ya. Mengangkat lengan anak sambil melatih berjalan. Kalau dengan cara tsb, kiya akan terus berjinjit.
Banyak-banyak melakukan aktifitas memanjat, berjalan, dan bermain yang benar-benar menguras tenaga tetapi terarah. Yah misalnya titah2an,main ayunan, main kuda-kudaan.

jadi Ma, kerjain Prnya sama kiya, trs nanti 2 minggu lagi kembali ambil sepatu dan kita liat lagi progressnya. Ini ada isian yang harus mama isi di rumah. Ok, sampai nanti ya Ma...Dokter Luh melepas kami dengan ramah.

Fyuuhhh akhirnya ya bo’ ada harapan juga...
Singkat kata neh, selama dua minggu ini aku kerjain deh PRnya. Yah beli kuda2an, banyak2 berjalan, dan aku tambahin juga terapi bernyanyi, hehe asal bgt deh. Aku dan omanya sering mengajari Kiya bernyanyi, dan karena Kiya sangat suka lagu Doo Be Doo-nya Gita Gutawa yah udah itu aja yang sering kami nyanyikan. Kiya sepertinya berusaha keras untuk menyanyikan lagu tersebut, sambil bertepuk tangan walo yang keluar selalu suara melengking dan tak bernada hehe. Kadang kiya berteriak marah kalau kami yang mendengarkan tidak ikutan bertepuk tangan. Hmm sepertinya kiya bakal narsis abes.

Herannya, kiya sangat sensitif dengan lagu Andai kau datang kembali, yang sesekali aku senandungkan. Setiapkali aku menyanyikan lagu itu, kiya langsung nangis terisak-isak. Bukan nangis yang HWOAAAAA....nangis kejer.Tapi nangis terisak seolah-olah menghayati lagu itu. Awalnya aku gak percaya, tapi beberapa kali aku nyanyikan sengaja untuk ngetes eh kiya selalu gak bisa dihentikan isakannya. Aku jadi gak tega, walau segera kunyanyikan lagu ceria, butuh 10 menit untuk kemudian dia akan berjoget. Jadi ku putuskan untuk tidak menyanyikan lagu mellow. Apa karena kiya terlalu sensitif juga ya? Kenapa juga aku sering gak sengaja menyanyikan lagu Andai Kau Datang Kembali tsb.

Nah, hari ini kami kembali ke RSCM. Telat beberapa hari. Setelah menunggu lama, aku, mama, papa, om bayu (hehe satu rombongan, Mr A N lagi di batam, jadi gak ikutan) sudah sangat kewalahan mengejar kiya yang merangkak sana sini, mentitah kiya, cabut ini, lempar itu, waktu yang dinanti tiba! Setela meminta maaf karena membuat kami menunggu lama (sptnya beliau bisa melihat wajah kelelahan kami hehe) Dr Luh segera membaca isian The Infant/Toddler Sensory Profile, yang sudah aku isi. Hasilnya memang jelas, untuk proses pendengaran, penglihatan, perabaan dan vestibular, di atas normal.Menunjukkan adanya masalah di Sensori Integrasi. Apalagi memang jelas-jelas kiya tidak bisa diam, apa saja mau di sentuh, dijangkau dan dibuang. Saat dokter Luh berbicara hal inipun, kiya sedang merebut bolpen dan kertas beliau, hahaha.

Mengenai SI ini, Dr Luh menganalogikan dengan cara yang bisa kami serap. Ibaratnya, Terminal kampung rambutan. Terminalnya bersih, bis-bisnya bersih, tidak ada pengamen, pengemis apalagi pencopet. Tapi tetap aja terminal itu berantakan, gak teratur. Semua sudah baik, tapi berantakan. Karena belum ada manajemen yang baik. Begitu pula yang terjadi di otak kiya, di pusat syaraf kiya. Jadi apa yang kita perintahkan ke kiya, dia bisa menerima tapi tidak bisa merespon dengan baik. Sensornya tidak optimal. "Kenapa bisa begitu? apa kurang stimulasi dok?" aku bertanya. Ternyata gak ada masalah dengan stimulasi. Ini ada pengaruh dari mikrosefalinya. Masih ingat kan ttg otak kiya yang tidak berkembang. Nah sangat besar kemungkinan, bagian yang tidak berkembannya tepat di bagian sensor tsb. Hm begitu toh. Aku pernah juga sih baca-baca ttg hal ini. Aku juga tahu kalau ada terapi sensori integrasi (SI). Saatkemudian aku dirujuk untuk terapi SI ini di RSCM juga, di v 66y623
gd yang sama, di lt 5, kami bergegas ke sana.

Sayangnya, di Bagian OT RSCM ini, mereka juga udah kewalahan menampung, dan mereka juga tidak bisa membuat jadwal untuk kiya. Its ok, aku sudah memutuskan untuk mencari tempat alternatif untuk terapi ini di luaran. Ketimbang nunggu jadwal yang gak pasti, lebih baik kita proaktif dong. Aku juga agak heran dengan terapis di sana, yang berusaha mengelak menerima kami dengan alasan yang berulang kali diucapkan“ iya, kami kasian liat ibu rumahnya kan jauh tg priok ke sini, apalagi kami cuman bisanya siang loh. Kasian ibunya, nanti capek. lagian, kalo ibu beberapa kali cancel jadwal terapinya, bisa kami coret loh dari daftar“ Waduh, aku segera berkesimpulan, bahwa terapis tersebut belum punya anak. Karena kalau dia punya anak, dia pasti tau bahwa : UNTUK ANAK, ORANG TUA pastinya RELA BERKORBAN APAPUN. Apalagi sekedar untuk bolak balik tg priok-salemba, keujung dunia aja pasti dijabanin!!! Bukan begitu Bu, Pak??

Oia, Kiya juga membawa sepatu ortopediknya yang kami pesan dengan warna Pink!! Sepatu ini harus selalu dipake kiya dari pagi sampe tidur malam. Sepatu ini untuk mencegah kiya jinjit, mengatasi masalah tiptoe-nya kiya deh. Alamdulillah saat pertama kali dipasangkan, kiya tidak ada masalah dengan sepatunya, kiya biasa aja. Paling, saat memasang sepatunya itu yang challenging. Butuh 2 orang!

Jadi sekarang PR aku adalah mencari tempat yang tepat untuk terapi SI ini. Mengenai SI ini, penemunya adalah Jean Ayres, Ph.D seorang ahli terapi okupasi Amerika Serikat sekitar tahun 70an. Di indonesia sendiri, mengenai SI ini baru dikenal belakangan ini. Oiya sekedar informasi aja berikut adalah Contoh disfungsi Sensori Integrasi :
Anak tampak malas bergerak
Keseimbangan tubuh kurang baik, sering jatuh
Anak sering berjalan jinjit, berputar-putar atau meloncat-loncat
Sering terbalik dalam menulis atau membaca huruf atau angka (misalnya huruf b atau d, angka 6 atau 9)
Sering memukul meja atau tembok
Bila menulis tekananya terlalu kuat
Suka menggigit atau memainkan sesuatu
Sulit menerima aktivitas baru
Menolak menginjak rumput, pasir atau kerikil

Tks banget atas perhatian teman-teman. Aku juga gak nyangka jadi nambah banyak teman!!Awalnya, sekedar sharing ttg perjalanan kiya ini, eh ternyata banyak yang mendapat manfaat ya. Aku sering dapet imel, sms, yang isinya macem2. Ada yang malah balik konsultasi, ada yang bertanya ini itu, dan gak sedikit yang kasih info tempat pengobatan alternatif, atau rujukan dokter2 lain.

Ada juga yang turut bersimpati dan ikutan prihatin. Waduh tanpa mengurangi rasa hormat, aku pengen meyakinkan, bahwa keluarga kami gak apa-apa. Sama sekali gak ada kesedihan. Memang, kemaren2 sempet ada kegalauan, kebimbangan, sedih, dll, tapi yah cuman bentar aja. Kami sekeluarga malah happy banget, kami seneng bgt ada kiya di keluarga ini. Walo sangat aktif,blasak atau sleketan bahasa sehari-harinya hehehe (bahasa apa sih tuh sebenernya??) dan kami sering kewalahan menemani dia sehari-hari, tapi kiya itu beneran loveable! Lucu bgt, dengan aksi-aksi lugunya, dia sangat menghibur jauh di atas srimulat, extravaganza bahkan trio Ivan Gunawan-Eko-Ruben hehehe Aku, Mr A N, dan Caca sering dibuat terbahak-bahak. Kiya juga senangnya ngeriung di kasur birunya. Dia senang mengumpulkan kami semua untuk desek2an tidur bersama dikasurnya. Kalau salah satu dari kami meninggalkan kasur, misalnya untuk ke toilet atau mengambil minum, dia akan teriak2 marah. Kalau kembali lagi desek2an dikasur, dia akan memberikan senyum lebarnya dan ikutan nyumpel di sela ketiakku. hmm justru momen ini yang selalu bikin kita kangen! Bikin kita betah lama ngumpul blek dikasurnya. Bikin males kemana-mana. So temans dont worry, kami, khususnya aku happy-happy aja kok. Anyway, tks atas doa dan perhatiannya ya.

Sampe sini dulu ya, ntar lanjut deh di episode berikutnya. Banyak hikmah yangbisa aku petik, banyak tindakan yang bisa kita lakukan, khususnya sebagai orang tua. Bahkan ada juga AHA yang berkaitan dengan bisnisku juga loh. Next time aku sharing juga.


Yulia- Mamanya Kiya
Founder moz5 salon muslimah

Thursday, April 3, 2008

Tentang Kiya (Part 2)

Kiya Usia 7 bulan



Walau begitu, kami tidak tenang-tenang aja. Tetap ambil tindakan dengan melakukan fisioterapy. Ini juga gak gampang. Sang terapis sering kali kewalahan menghadapi kiya yang memang tidak bisa diem. Kebayang kan, Pak, Bu, terapis anak yang memang sudah biasa ngadepin anak aktif aja, mereka sering kewalahan ngadepin kiya. Sering keceplosan, sambil ngelap keringat 'waduh nih anak gak bisa diem ya bu“ Sambil senyum, dalm hati aku ngebtin „ya emmmmmaaannngggggg' hehe.

Toh, tetap gak ada perkembangan berarti. Kami tetap ke dokter neurolog yang sama, dan tetap tidak ada keterangan. Kalau dikorek2, jawabannya itu itu aja, "Ya, memang gitu“
Sampe aku rasa udah saatnya cari alternatif lain. Bukan ke dokter lain, tapi malahan ke Mbah pijat di jawa yang tempo hari aku ceritakan. Setelah bulan juli 07, saat kiya berusia 1, 9 bulan kiya 3 kali di urut di sana akhirnya bisa duduk sendiri. Kami jadi yakin, bahwa ada harapan nih kalau rutin terapi di sini. Masalahnya, kiya harus ditinggal berbulan-bulan, itu yang kami,maksudnya aku, gak sanggup. Setelah pikir2 lamaaa, akhirnya di bulan desember, aku memutuskan OK. karena di usia kiya 2 thn 1 bln, kiya masih hanya merayap saja dan belum bisa berkomunikasi.

Singkat cerita, di bulan maret, sekembalinya kiya dari Jawa, lagi-lagi aku merasa was-was. Kok, aku merasa tidak ada perubahan yang signifikan ya? Memang sekarang kiya sudah bisa merangkak. Ini juga aku kaget, aku pikir kiya gak melalui tahapan merangkak, tapi langsung berdiri. Kan ada tuh anak yang tidak melalu tahapan merangkak, jadi dari merayap langsung berdiri. Untuk komunikasi tetap masih minus ya. Kiya belum bisa mendengarkan apa yang kami ucapkan, maksute belum ngerti. Kalo diajak ngomong gak natap mata, tapi jelalatan ke sana kemari.

Yo Wis, aku bawa ke dr neurolog-nya sekalian periksa ini itu. Jadwal rutinnya, jadwal rutin yang aku buat sendiri. Habis gak pernah ada tuntunan, kapan aku musti balik lagi. Tapi kali ini ada perubahan dari reaksi sang dokter, Kalo biasanya tenang-tenang aja dan optimis, sekarang kok malahan seolah-olah Kiya jadi pasien barunya. Simak komentar beliau.
Mama :“Dok, udah setaun ini lingkar kepalanya kiya gak bertambah loh, masih 43, sama seperti april 07. Gimana tuh dok?“
Dokter :“Oya? kok kecil ya?
Mama :“Lha iya dok, makanya kan selama ini saya periksa ke sini“
(waduh piye tho dokkkkk????“)

Dokter :“Oh ya emang gitu sih“
Mama :”Trs anak saya gimana dong? masih bisa ada kemajuan ga?”
DOkter : “Ya kalau udah di atas dua tahun sih susah”

Mama : *Hwaaaaaaaaaaaaaaaaaa rasanya mau pingsan* “Hm gini aja deh dok, trs kita musti gimana? terapi apa? atau periksa apalagi? atau minum apa kek?” *Maksa judulnya, udah mood mau makan orang soale*
Dokter : “Hmm gimana dong, abis gak pernah terapi lagi ya? Ibu mau terapi lagi ga?
Mama :“Ya iyalah“
Dokter :“Mau saya kasih referensi ga?“

Mama :“Ya dok“ *Apa kata elu deh dok*

Begitulah kira-kira dialog kami suatu malam 2 minggu lalu, di jam 11.30!! Kami memang dapet jdawal jam 12an malam, tapi ngotot dateng jam 10an. Akhirnya baru dapet giliran jam 11.30, lumayan nunggu lama juga, tapi emang salah kami sendiri, sapa suruh nekat hehe.Yah namanya juga usaha, abis gimana, setiap periksa, emang selalu membawa kiya tengah-tengah malam gitu. Soale susah lagi nidurin kiya yang udah terlanjur bangun dan main2 di klinik.

Jawaban dan komentar sang dokter tadi emang bikin aku shock. Selama ini beliau yang selalu optimis tapi kok tiba-tiba seolah gak kenal anakku kiya. Seolah-olah baru pertama kali ngadepin kiya. (ya sih pasiennya pasti bejibun bo’, tapi kan ada kartu status pasien. dan aku periksa di klinik anak yang mahal ini masa gak ada sistem database pasien sih?? Pasti adalah).

Ini nih yang namanya perasaan gado-gado. Mau marah, kecewa, kesel, nyesel, macem-macem dah. Nyeselnya, yaelah udah periksa lebih dari 1 tahun, dari kiya usaia 11 bulan sampe 2 thn 4 bln, eh kok malah digituin? dulu dia yang optimis, kok sekarang gitu? kalo cuman lingkar kepala kecil mah, itu udah tau bo’ gak perlu ke neurolog, nenekku juga tau, begitu ngeliat kiya!!! Dalam pikiranku,“Terus, ngapain aja gw selama ini, sia-sia dong...Urrrggghhhh“

Ya gitu deh, kondisi aku below the line bgt. Nyalahin, melempar tanggung jawab. Padahal kalo dipikir2 sih, jadi orang tua, yah sama aja kaya jadi pengusaha, harus punya OWNERSHIP yang sangat tinggi! Bukannya malah melempar tanggung jawab ke dokter, pengasuh, guru, media, dll. Spt kasus kiya ini, kenapa harus kecewa berlebihan kepada dokter tsb? Tugas dia hanya memeriksa, dan tugas kita sebagai orang tua adalah ambil tindakan. Ya kan Bu, Pak? Kenapa juga selama ini aku hanya bergantung kepada beliau? toh selama ini juga aku gak ambil tindakan apapun, even cari second opinion? kalau ternyata dia ada kesalahan analisa, so what???

Ketimbang aku bete dan nyesel yang justru menguras energi lebih banyak lagi padahal untuk aktifitas sehari-hari aja, aku butuh energi banyak, hehe. Aku memutuskan untuk cari informasi sebanyak-banyaknya, kan ada Om Google, ada teman-teman, ada majalah dll deh. Kayanya basi banget deh nyalahin dokter itu doang. Karena kalo mau informasi neurolog, terapi, dll bejibun kan? emang sih menyalahkan pihak lain kayanya lebih enak, tapi gak menyelesaikan masalah tuh. Malah memperumit masalah.

Bersambung lagi ya bo’
Hehe, maaf bukannya mo bikin penasaran tapi emang lagi terbatas bgt nih waktu nge-blog. maaf ya.

btw, postingan ini Judulnya Tentang Kiya, tapi isinya kok lebih banyak tentang mamanya kiya yaks?

salam,
Yulia- mamanya Kiya
Founder moz5 salon muslimah