Monday, August 27, 2007

Checklist Kesiapan Franchisor Part II


Berilah tanda check mark jika jawaban bagi pertanyaan di bawah ini adalah "YA".

"Potensi Laba Untuk Franchisee"

Apakah perusahaan memiliki prototipe (pilot center/company owned outlet) yang telah beroperasi?
Apakah prototipe yang dimiliki perusahaan memberikan keuntungan bisnis yang layak?
Apakah perusahaan dapat menunjukkan neraca rugi laba yang telah diaudit oleh kantor akuntan independen dari prototipe yang dimilikinya?
Apakah pertumbuhan penjualan bagi produk/jasa yang ditawarkan masih positif?
Apakah biaya investasi yang direncanakan dan modal kerja cukup menarik bagi calon franchisee?
Apakah investasi bagi calon franchise memberikan ROI yang layak?
Source : Lupa )
Yulia- Moz5 Salon Muslimah
Intermezo,
Aku dikomen ama temen yang suka baca2 blog ini. katanya, "idihhh gak penting bgt sih di profile pake ditulis anak pertama, nama orang tua elo segala, suku elo segala, sampe kesukaan elo. Dasar Narsis lu, hehehehe"
Wah,wah, padahal perlu juga ya dipublish siapa-siapa yang berjasa dalam hidup kita. ya ga sih? apa adanya kita hari ini kan berkat mereka juga...lagian biar sekalian menyambung tali silaturahmi.. kan orang jadi tau Ohhh anaknya pak yusuf toh sapa tau malah bisa membina tali kasih yang terputus bertahun-tahun. ya ga sehhh?? "bela diri.com"
Lagipula, orang lain juga perlu tahu kita sebagai pribadi, sebagai diri kita sendiri, lepas dari embel-embel atau status bisnis/pekerjaan doang. Jangan sampe orang lain tahunya aku cuma seputar dunia salon muslimah. Aku jauh ingin lebih dikenal sebagai aku. karena aku ya aku. hehe, kumat erornya..

Sunday, August 26, 2007

Work Smart, Play Hard



Ya dong. Jangan lupa untuk bersenang-senang hehe. Bekerja/berbisnis secukupnya saja, selebihnya let's have fun hehe. Sabtu sore kemarin, bersama teman-teman kita bikin acara di Pantai Marina Ancol, tepatnya sih di Bandar Jakarta. Dengan tema Beach Party, kita menghias sore nan cerah di tepian pantai menikmati semilir angin sore diiringi dengan games yang lucu dan heboh. Hehe. Menikmati hidangan laut dan musik live.
Bercengkrama dengan para sahabat. Aahhhh Indahnya!!!
Berikut beberapa potongan keceriaan itu...

Have Fun!!


Gw dan teman curhat : Aldrie & Ramon (Emang enakkk gak bawa anakkkk :P)

By : Yulia-Moz5 Salon Muslimah

Saturday, August 25, 2007

Checklist Kesiapan Franchisor Part I


Berilah tanda check mark jika jawaban bagi pertanyaan di bawah ini adalah "YA".

"Konsep Bisnis, Produk/Jasa dan Pasar di Mana Bisnis ini Beroperasi"


Apakah perusahaan menawarkan satu konsep atau produk/jasa yang memiliki ciri khas metode, rasa, bahan baku, model dan sebagainya) yang berbedadari saingannya?

Apakah konsep atau produk/jasa yang ditawarkan telah terbukti dapat berjalan?

Apakah produk/jasa yang dimiliki perusahaan sulit ditiru oleh pihak lain tanpa mengetahui resep atau metode yang diciptakan oleh perusahaan?

Apakah bisnis ini yang digeluti perusahaan memiliki barrier to entry dalam hal penguasaan teknis operasional?

Apakah produk/jasa yang dimiliki perusahaan dapat dengan mudah dipelajari dan ditiru oleh franchisee?

Apakah resep atau metode tersebut telah dipatentkan?

Apakah perusahaan telah memiliki standar atau manual untuk system operasinya sehingga mampu menjaga menjamin konsistensi dari kualitas yang standar?

Apakah standar atau manual yang ada memungkinkan konsep dan format bisnis yang dimiliki dapat dengan mudah dipelajari dan ditiru oleh pihak ke dua (franchisee)?

Apakah perusahaan saat ini mempunyai merek yang dikenal oleh pasar?

Apakah pasar bagi produk dan jasa yang ditawarkan masih terbuka?

Apakah untuk menjalankan usaha seperti anda dibutuhkan sertifikat profesi atau keahlian khusus?

Source : Lupa :)

By Yulia- Moz5 Salon Muslimah

Thursday, August 23, 2007

6 Pertanyaan

6 pertanyaan yang harus di jawab dalam menentukan franchise yang tepat
Browsing dari google, dapatlah artikel yang menarik di franchise blog. Simak aja deh.

1. Mau bekerja dari rumah atau dari kantor/lokasi bisnis??
Tentunya anda akan sangat produktif jika melakukan usaha dari lingkungan yang anda sukai. Pilihlah jenis usaha yang menawarkan segala hal yang anda suka!

2. Akan tetap bekerja/bisnis sekarang atau berhenti bekerja dan fulltime di bisnis franchise?
Banyak peluang usaha yang menuntut anda untuk fulltime di sana, namun tidak sedikit pelua yang tidak menuntut kehadiran anda secara langsung.

3. Senang berhubungan langsung dengan client/customer?
Gak masalah kalau anda tidak menikmati interaksi langsung dengan client, tinggal pilih bisnis yang tidak mengharuskan anda berhubungan langsung dengan pelanggan. Atau bisa membayar orang yang pandai berhubungan dengan orang lain.

4. Berapa jumlah uang yang siap diinvestasikan?

5. Apakah anda menikmati managing people?
Ada banyak peluang bisnis yang tidak mengharuskan anda untuk memperkerjakan karyawan. Bisa jadi pertimbangan bagi mereka yang tidak mau berhubungan dengan seputar hal Managing People

6. Berapa lama anda siap nombok?
Start Up Period sangat bergantung kepada jenis usaha, brand awareness, dll. Untuk sukses, di bidang apapun, terutama bisnis, tentunya memerlukan waktu.


by : Yulia-Moz5 Salon Muslimah

Friday, August 17, 2007

Paul McCartney Freedom LIVE

Merdeka atau tertindas, hanya sebuah keputusan. Merdeka!!

Wednesday, August 15, 2007

Passion, Passion, Where Are You???


Bicara tentang passion di bisnis, selalu menarik. Seperti yang belum lama ini dibahas pak Agus Ali di milis TDA belum lama ini. Karena benar, Passion itu sesuatu yang sepertinya harus diraba-raba untuk mengetahuinya. Entah apa yang diraba, hehe. Gini, passion itu memang bisa berubah, seiring perkembangan kita. Lah iya dong, kita sendiri sebagai manusia kan sejatinya juga mengalami perkembangan dong. Banyak yang salah kaprah menafsirkan passion. Banyak yang memisahkan passion bisnis dengan passion hidupnya. Makanya gak heran kalau dia pikir, menjadi perancang busana, itulah passion. Trs berubah menjadi perancang aksesoris, dia pikir passion juga. Lalu, saat berkecimpung di dunia salon, lagi-lagi dia berpikir, itu lah passionnya. Trs dia jadi bingung sendiri, dan memutuskan bahwa passionnya berganti-ganti. Yah iya kalo dia melihat status, emang ganti2, dari fashion designer jadi salon owner. Tapi kalo ditarik benang merahnya kan jelas-jelas kalo Passionnya, sejatinya adalah membuat orang tampil lebih menarik, tampil lebih pede, Serving People itulah Passionnya!!!! Hehe, maksa ga sehhhhhh????

Passion, Passion, Passion, Where are you??
Like a journey, proses penemuan passion kita sendiri. Syukur kalau kita bisa langsung menemui passion kita di mana. Tapi buat sebagian besar yang tidak bisa langsung tau? Yah dinikmati saja proses pencariannya itu. Seperti layaknya menikmati hidup itu sendiri. Karena akhirnya, pencarian passion kita ini kan akan berujung kepada The Great Question, yang pernah aku bahas di blog ini juga. Siapakah saya?? Apakah misi hidup saya?? Hehe, serius bgt yah kesannya…Tapi yah itulah yang seharusnya sejak dulu kita mengentahui setidaknya berusaha mencari jawabannya. Karena kalau kita sudah mengetahuinya, wahhh hidup ini akan menajadi lebih enteng. Life is mistery gak berlaku lagi tuh. Life will be mistery kalo kita sendiri gak tau kehidupan seperti apa yang harusnya kita jalanin, ya kan??

Jadi teringat sahabat dan mentorku, kebetulan beliau juga coach bisnis aku, pak kresno yang juga aktif di padepokan Thaha. Beliau punya dream untuk membuat sekolah yang disesuaikan dengan misi hidup setiap orang. Jadi anak-anak yang akan diterima disekolah tersebut akan mengikuti serangkaian tes untuk mengetahui passionnya apa. Gampang aja sih menurut beliau mencari tahu passion itu apa, misalnya perasaaan nyaman yang timbul pada saat melaukan aktifitas tertentu, perasaan hangat saat hanya memikirkannya, rasa ingin lagi, ingin lagi melakukannya, dan beberapa indikasi lainnya. Tapi tentunya ini memerlukan serangkain tes yang panjang juga. Karena begitu ketahuan passionnya apa, maka sejak dini, anak-anak tsb akan dibina, dibimbing dan dididik sesuai passionnya. Biar gak muter2 heheehe. Kalau memang di musik, yah udah pengajarannya focus dimusik dan tentunya ada ilmu2 lainnya. Tapi musik menjadi core lessonnya. Wow menarik bgt idenya. Terakhir saya dengar, sekolah ini sudah masuk tahap planning, hehe bukan tahap dreaming. Kereeeennnn…

AKu sendiri? Apa passionku?
Terus terang saat memulai bisnis 6 tahun yang lalu, wah boro-boro ngerti passion aku apa. Lah gak kepikiran tuh. Bikin salon muslimah aja, jujur aja nih, semata-mata melihat potensi bisnisnya aja. Fenomena perempuan berjilbab yang semakin banyak, aku jadikan kesempatan yang baik memulai bisnis. Apakah berarti passionku adalah salon menyalon?? Hehe engga juga tuh. Dulu-dulu males bgt nyalon, gara-gara trauma pernah creambath ama bences, eh sakit kepalaku 4 hari gak ilang-ilang. Mijitnya terlalu bersemangat yang ada kepalaku cenut-cenut. Apakah passionku adalah dandan?make up? Halah, engga banget. Sumpeee, aku pake bedak dan lipstick itu setelah punya salon, hehe salon owner gituloh, moso mukanya lecek :p Makanya, awal-awal aku bersemangat, tapi ada titik dimana aku mulai gak enjoy dengan salonku, walopun salonku rame, tapi aku udah mulai gak bergairah lagi. Nah loh…..

Hingga mulailah saat-saat dimana aku berkontemplasi. Hehe, keren amat istilahnya. Bener-bener aku cari tahu, Apa Passionku? Dan kalau ketemu, apakah relate dengan bisnis yang sekarang aku jalani? Kalau tidak, trs gimana??

Lama aku pertanyakan. Passion Passion Passion, what are you?? Where are you?? Hingga akhirnya aku sadar, kalo aku terus menerus mencari passion, gak akan ketemu kalau mencarinya keluar. Karena passion adanya di sini (menunjuk ke dada). Adanya di dalam diriku sendiri. Bukan mencari tahu apa passionnya, tapi jawab dulu, Siapa Aku???

Itu semua terjadi di tahun 2003-2004. Semua pergumulan batin itu. Para sobats, kalian masih inget kan masa-masa itu aku kaya apa? hehehe Terutama my dear frens, my dear DINI (tks bgt yah buat supportnya waktu itu)

Hingga ada suatu masa, I finally found the answer…..

Hehe, ntar bersambung lagi ya….
By-Yulia Moz5 Salon Muslimah

Monday, August 13, 2007

Kura-kura & Kelinci


Minggu lalu, aku mendengar kembali kisah kura-kura dan kelinci dari seorang yang sangat bijaksana. Dulu banget, jaman anak-anak, seringkali mendengar cerita ini. Tetapi, setelah dewasa, mendengar kembali cerita ini, sungguh jauh berbeda. Masih tokoh yang sama, kura-kura dan kelinci, masih cerita yang sama ttg kura-kura yang mengalahkan kelinci, tetapi dengan learning yang jauh berbeda.

Masih inget dong kisahnya. Tentang kura-kura yang selalu berjalan lambat, dan selalu diejek kelinci karena leletnya itu. Berbagai celaan dan ejekan sudah ditelan bulat-bulat oleh si Kura.
Hingga suatu hari…
si Kura akhirnya mengambil keputusan, mengajak kelinci bertanding adu cepat!! Bayangin, si Kura yang Lamban melawan Kelinci yang lincah dan gesit! Tentu saja disambut gembira oleh si Kelinci, karena dia yakin sekali akan menang!!! Benar aja. Setelah keduanya diadu, kelinci melaju pesat wuzzzzsssshhhh jauh meninggalkan si kura, yang hanya berjalan beberapa senti dari garis start. Kelinci terus melocat-loncat gembira. Hingga disuatu tempat, kelinci memutuskan untuk istirahat dulu. Toh, kura-kura sudah sangat jauh tertinggal. Sedangkan garis finis sudah sebentar lagi sampai. Ndilalah, tadinya mau santai aja kok malah sang kelinci sombong ini menjadi ngantuk dan akhirnya tertidur…
Semantara si Kura?? Walaupun jalannya alon-alon kelakon banget, tapi kura-kura tidak pernah istirahat. Dia terus berjalan. Bahkan, melewati kelinci yang asik tertidur, dan HOreeee si Kura berhasil mencapai finish!! Saat si kelinci terbangun dari tidurnya, dia kaget sekali dan bergegas lari, namun sudah terlambat…

Moral cerita yang kita tahu adalah, betapa sikap persisten itu sangat penting. Bahwa kalau kita terus menerus tanpa pernah menyerah, kita akan berhasil. Kesabaran dan ketekunan selalu membuahkan hasil kemenangan….Gak salah juga sih. Bener juga. Tapi ternyata, ada learning lain yang tidak kalah bermakna.
Yaitu tentang LeaderShip. Yap LeaderShip. Bahwa kura-kura memiliki sikap leadership dimulai dengan sikap terhadap dirinya sendiri. Dia berhasil mengalahkan dirinya sendiri. Dia berhasil mengambil keputusan, mengambil Garis Finishnya. Dia mengambil keputusan untuk menantang kelinci, mengambil keputusan untuk jadi pemenang. Dia bisa saja tidak menantang kelinci bertanding, lha jelas-jelas secara logika kura-kura gak akan pernah menang hehe, wong kelinci segitu lincah dan aktifnya. Jarak sekali loncatnya kelinci aja, sudah 100langkahnya kura-kura. Tapi toh, Kura-kura mengambil keputusan untuk mengakhiri ejekan kelinci yang sombong itu. Untuk tetap menantang dan tetap menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Karena bisa aja loh si kelinci ini ditengah jalan mikir “Ah, nyerah ahhhhh…ngapain dilanjutin, gak bakalan menang deh” Tapi ternyata engga tuh, si kura tetap aja berjalan santai namun pasti.

Dalam kehidupan kita sehari-hari seringkali kita bersahabat dengan “kelinci” ini yang sering kali dikenal dengan istilah excuses. “Ah, dia sih memang sudah mendarah daging di dunia salon” “Ahhh semua orang juga udah tau Rudy Hadisuwarno itu maestronya Salon” atau “aihhh gila, Rudy itu udah berkecimpung di dunia salon, jauh sebelum gw lahir boooo” kira-kira gitu deh kelinci2 yang bisa aja jadi excuses aku, bila ingin menantang Rudy Hadisuwarno di kacah bisnis Franchise Salon. Tapi, kalau mencontoh sikap si kura-kura yang menghasil memimpin dirinya sendiri, Maka kita buatlah garis-garis finish kita sendiri. Harus bisa belief pada garis finis kita, harus bisa, gak tengok sana sini, tetep jalan terus, menuju satu tujuan, si garis finish yang kita tetapkan sendiri. Jangan pernah mau terkecoh oleh "kelinci-kelinci" karena seorang pemimpin pastinya memutuskan untuk mengalahkan kelinci2 itu.

Yuk kita contoh si kura. Bukan leletnya, tapi leadershipnya hehe..Hidup Kura-kura!!!
By-Yulia Moz5 Salon Muslimah

Thursday, August 9, 2007

Anakku Terlambat Bicara

Saat pertama kali aku memegang buku yang lumayan tebel ini, aku ragu-ragu, apa iya ini bisa menjawab pertanyaan2 itu?? Namun, karena kebiasaan untuk openmind maka, kubeli juga, dan segera kubaca. Tapi, hanya sekilas-sekilas. Karena lagi-lagi aku merasa kurang nyambung dengan permasalahan kiya.

Tapi sekarang, buku itu aku baca ulang. Dan sering kali aku dibuat tergelak. Terbahak. Gimana engga? Apa-apa yang ditulis oleh Ibu Maria Van Tiel( http://juliavantiel.multiply.com/ mengenai anak gifted, ada semua di Kiya yang sering kali aku juluki dengan Moncilu (monster cilik yang lucu). Seolah kebingunganku, pertanyaan-pertanyaanku terjawab sudah.. Betapa istimewanya anak gifted itu.Dengan segala kehebohannya, anak-anak ini memang perlu perhatian khusus. Bukan karena kelemahan-kelemahannya, tapi justru karena kelebihannya.

Masih terlalu dini untuk mengatakan Kiya adalah salah satu anak Gifted. Tapi setidaknya, dari buku inilah aku dapat penjelasan yang logis, yang nyambung dengan pengalamanku sehari-hari bersama Kiya. Yang selama ini, aku sering kali binun, seringkali tibuat bertanya2, Kenapa sih Kiya begini? Kenapa sih Kiya Begitu??


Toh setidaknya, aku bisa lebih sabar lagi menghadapi My Kiya. Aku jauh lebih memahami, kenapa dia aktif sekali, kenapa energinya selalu berlimpah ruah, tengah malam buta, aku harus terbangun, menjaganya dan menemaninya bermain. Mengacak-ngacak seluruh isi rumah. Kenapa dia senang sekali memanjat, senang sekali ngegeratakkk. Semua itu dilakukan setiap saat. Bukan hanya sesekali. Tapi SETIAP SAAT. Jadi bukan sekedar, aktifnya anak-anak. Karena untuk kiya, kadar aktifnya di atas normal anak-anak . Aaahhh, setiap anak memang istimewa, memang karunia Tuhan yang terindah.

Wah, pokoke aku senang banget bisa membaca buku ini. Bayangkan, ibu Julia ini referensi bukunya banyak bgt. Kebayangkan kalau aku yang harus membaca sendiri buku-buku tersebut? Itulah kekuatan BUKU. Hanya dengan membaca 1 buku, ilmu2 yang dipelajari bertahun-tahun, dari berbagai referensi, bisa kita serap dalam sekejab. Mengenai Buku tersebut, Berikut adalah resensi dari Bali Post. Yang pasti membaca buku karya Ibu Julia ini benar-benar asik, dengan gaya bahasa yang santai dan sehari-hari, meskipun disana sini topiknya lumayan berat. Toh, buku ini tetap nikmat untuk dihayati. Dan akupun banyak belajar.

Simak aja resensi singkat di bawah ini.



Mengapa Anak Terlambat Bisa Bicara?
ANAK adalah sebuah anugerah yang dinanti-nantikan orangtua. Kehadirannya ke dunia ini begitu berarti hingga orang ua mau mempertaruhkan apa saja demi kehadirannya. Fenomena bayi tabung, operasi caesar, bahkan polemik cloning merupakan sebagian saja dari keinginan orangtua yang sangat mendambakan kehadiran anak.

Berbahagia sekali bagi orangtua yang dianugerahkan anak tanpa melalui proses tersebut. Namun, apa jadinya ketika dalam masa tumbuh kembang anak itu tidak seperti anak-anak pada umumnya? Misalnya saja anak itu mengalami cacat fisik dan mental, atau mengalami perkembangan kepribadian yang tidak biasa?

Anak-anak yang mengalami keterbelakangan atau cacat mental dan fisik telah sejak lama menjadi perhatian dan ditangani secara serius oleh pemerintah atau pihak swasta terkait. Mereka berada dalam wadah organisasi yang menampung dan mengarahkan anak-anak itu dengan beragam pendidikan, dengan tujuan, agar dapat mandiri dan kalau mungkin mampu bermanfaat bagi dirinya serta keluarganya.

Yayasan Pendidikan untuk Anak Cacat (YPAC) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) hanya sebagian saja dari usaha serius pemerintah dan organisasi sosial dalam rangka menangani anak-anak tersebut. Masih ada lagi organisasi lainnya yang mengurusi anak-anak seperti organisasi sosial untuk anak jalanan, anak nakal, anak terlibat narkoba, dan sebagainya.

Sayangnya, sampai sejauh ini masih sedikit sekali lembaga yang memfokuskan kegiatan untuk anak-anak yang bermasalah dalam hal belajar. Streotipe dan labelisasi dengan menyebut anak malas, nakal, keras kepala, yang berlangsung sampai sekarang di negeri ini sebenarnya menunjukkan ketidaktahuan dan kurangnya informasi mengenai permasalahan yang dihadapi anak-anak zaman sekarang yang makin kompleks.

Baru-baru ini muncul istilah baru yang masih sangat samar bagi umumnya orang tua, yakni autisme. Tidak begitu jelas bagaimana bentuk autisme yang diderita anak-anak itu sesungguhnya karena literatur yang mengulasnya masih sangat langka dan begitu pula dengan para ahlinya. Artinya, yang terjadi adalah salah kaprah. Anak yang dalam masa tumbuh kembang hanya asyik dengan dunianya sendiri, tidak merespons lingkungannya yang tidak menarik minatnya, dan tampak memiliki aktivitas yang tidak umum bagi anak-anak seusianya, dengan begitu didiagnosa sebagai anak autis.

Persoalan inilah yang diulas di "Anakku Terlambat Bicara" tulisan Julia Maria van Tiel, terbitan Prenada dengan tahun terbit pertama Februari 2007. Hal-hal yang dipersoalkan pada awal tulisan ini dialami seorang ibu sekaligus penulis buku "Anakku Terlambat Bicara" ini. Anaknya, diprognosa dan didiagnosa sebagai anak autis berdasarkan ciri-ciri umum yang diyakini kebanyakan orang, yakni asyik dengan dirinya dan dunianya sendiri.

Sang anak, Johan, bisa berjam-jam terfokus pada suatu permainan saja. Lebih jauh lagi, Johan, mengalami keterlambatan bicara dibandingkan anak seusianya. Namun di sisi lain, ia memiliki perkembangan motorik yang sangat pesat, khususnya motorik kasarnya, sehingga ia terkesan seperti anak yang tidak mau diam. Atau kebanyakan orang menyebutnya anak hiperaktif.
Tak mudah bagi seorang Julia Maria van Tiel menerima sebutan bahwa anaknya, Johan flores, mengalami perkembangan yang tidak normal, tidak seperti anak pada umumnya. Background-nya sebagai seorang dokter gigi dan meraih gelar Doktor dalam bidang Antropologi Kesehatan menjadi bekal baginya untuk lebih jauh menelusuri misteri yang dialami anaknya. Melalui berbagai literatur yang dibacanya, kenalan orthopedagong, dan kegiatan diskusinya dengan kelompok orang tua yang memiliki anak yang mengalami perkembangan tidak seperti pada umumnya. Akhirnya, dia temukan jawaban dari misteri yang selama ini menggelayuti kepalanya.
Berbakat Positif

Johan Flores bukanlah seorang anak penderita autis sebagaimana yang diagnosa sebelumnya. Johan adalah seorang gifted children atau anak berbakat positif yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Namun, di suatu sisi tertentu dia mengalami kesulitan dan tidak mampu berprestasi sehingga terkesan seperti anak yang tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya, tidak kreatif, keras kepala, tindak tunduk terhadap perintah, seringkali mengejutkan gurunya, dan terkesan hyperactive karena terlalu banyak bergerak dan tidak bisa berkonsentrasi. Kenyataan ini menjadikan dilema bagi sang Ibu: Benarkah Johan memiliki kemampuan intelegensia yang tinggi atau sebaliknya?

Setelah ditelusuri dengan seksama, Julia Maria, menyimpulkan bahwa anaknya mengalami gangguan keterlambatan bicara yang menjadi penyebab utama baginya untuk mengungkapkan pikiran-pikiran sehingga seringkali Johan frustrasi dan tidak mau melakukan apa-apa. Menurut buku yang pernah dibacanya menuliskan bahwa "jika anak terlambat bicara, bahkan belum bisa bernyanyi di usianya yang ketiga, bisa jadi anak tersebut mengalami keterbelakangan atau hambatan perkembangan intelegensia".

Tapi, Johan sudah bisa berbicara dan bernyanyi ketika usia satu tahun, lalu mengalami kemunduran perkembangan. Di sisi lain Johan mengalami perkembangan motorik yang sangat pesat. Kembali permasalahan menggumpal bagai benang kusut. Tidak mudah memang mengidentifikasikan kelainan pada anaknya yang begitu spesifik. Diperlukan waktu, kesabaran, ketabahan, pengetahuan, berinteraksi dengan para orang tua yang memiliki masalah sama, menggali informasi sebanyak-banyaknya, baik kepada para ahli dan literatur yang ada, dan pengamatan saksama terhadap anak.

Akhirnya, jerih payah seorang Julia Maria terjawab dalam tulisannya yang terangkum diberi judul "Anakku Terlambat Bicara" ini. Tulisan yang sangat menyentuh ini akan membawa pembaca seolah mengalami sendiri peristiwa-peristiwa sehari-hari bersama anak tercinta. Tulisannya merupakan peristiwa sehari-hari yang mengalir lancar tanpa hambatan seperti detik-detik waktu mengalir deras yang dilalui bersama anaknya.

Istilah-istilah psikologis dan kedokteran yang membingkai tulisan ini, tidak serta merta membuat tulisan ini terkesan eksklusif, karena selalu terdapat uraian-uraian yang memudahkan pemahaman bagi khalayak pembaca umum. Dokter, perawat, guru, dan therapis anak, pihak yang terkait dan peduli dengan tumbuh kembang anak, dianjurkan untuk menikmati membaca buku perjuangan seorang ibu demi anaknya ini. Agar tidak terjadi kesalahan diagnosis dan kesalahan penanganan sebagaimana yang sudah sering terjadi, yang hanya akan merugikan masa depan anak itu sendiri.

* abdul rohim
http://www.balipost.com/BaliPostcetak/2007/6/3/kel1.html

By-Yulia Moz5 Salon Muslimah

Monday, August 6, 2007

Bisnis dan Property

Ternyata, jerawat di dahi dan dagu, penyebabnya adalah alergi.
Ternyata lagi, jerawat di pipi, adalah indikasi penyebabnya adalah stress.
Ternyata lagi neh, jerawat yang menyebar di wajah dan gak sembuh2, penyebabnya adalah hormon! Waduh jadi inget pak Agus! (ini beneran loh, gak ngarang, hari sabtu kemarin, aku ikutan training for beauty trainer dan memang membahas ttg jerawat juga)

Yah memang harus seimbang kendaraan kita. Bisnis dan property. Cuman propery yang bisa meleverage networth kita. Apalagi kalo mo nembus >11 digits. ngandelin bisnis doang? gak bakal sampe. eh, sampe juga ding, tapi kapan?? keburu tuwir, cape ya bo. Tapi tanpa bisnis yang kuat, property juga bakal ngos2an. Yah kaya orang dayung aja, seimbang dayung kanan, dayung kiri. Buat kita-kita yang udah memulai di bisnis duluan, yah perkuat aja, sambil lirak lirik, main di property juga. Malah ada komen yang lebih nyocking lagi nih, tadi siang pak james bilang "kalo dipikir2 sebenernya bisnis tuh cuman buat nakut2in bank doang, hehehe" Buat ngegertak bank, kalo "Nih Duit GW, dari Bisnis Gw Nih. Elu mau kasih duit berapa ke gw nih@!!" hehe, ilmu preman bgt, tapi yah sambil manggut dan sedikit menerawang gw mikir " BENER JUGA YAKS!"
Trs, apa hubungannya property dan jerawat spt yang udah disinggung di awal? Yah baca aja terus!

Ya. Hari ini ada jadwal petemuan 11digits di Primavera, APS Belleza. Udah gw set hari senin ini khusus untuk 11 digits. Agenda pertama ketemu salah satu developer yang mau nawarin komp ruko di daerah bekasi dengan penawaran khusus beli grosiran. halah, bukan pedagang baju doang yang beli grosiran, orang2 kaya ternyata doyan sama property grosiran, dengan tujuan, yah harga yang ok. Masih inget dong kata Brad Sugar di Billionaire in Training... Sama aja tuh, bisnis ritel baju sama property, hihihi. Karena ini pertemuan yang ke2, jadi topik utama masih seputar aturan main, membership, dll. Pak Simon juga sharing ttg pengalaman ikutan seminar adam khoo. Seminar 3 hari ini diisi juga dengan simulasi bisnis. Dikasih challenge untuk mengumpulkan networth sebanyak2nya. Dan ternyata juara I nya, adalah dia yang main diproperty. tuh, lagi-lagi property kan??

Aku sendiri, beberapa hari ini mulai ngebut lagi mengolah program kemitraan moz5. Yap. Moz5Salon. Proyek yang udah dirintis lebih dari 5 tahun yaw. hehe lama bgt ya. GAk tau nih, untuk urusan yang satu ini, aku memang sangat sangat perhitungan. Gimana engga, nantinya kan ini jadi amanah yang besar. Gak cuman amanah modal yang ditanamkan dari para mitra kami, tapi juga amanah akan harapan2 dan impian. taelah, romantis bgt. Intinya sih, aku mau menawarkan peluang yang memang menguntungkan dan barokah bagi kedua belah pihak. gak cuman pihak moz5 aja, tapi yang paling penting adalah pihak partner(franchisee). Kalo mo untung cepat sih, yah dari tahun2 awal moz5 lahir juga permintaan kerjasama tinggi bgt. Tapi yah apa yang mo kita tawarkan dong? sistem aja masih running test. Tapi sekarang?? Bolehlah aku pede menjawab permintaan2 peluang kemitraan moz5salon. Pokoknya tunggu tanggal mainnya aja deh.


Oiya, hari ini pak agus ali ultah loh. yang ke, ehmmm rahasia aja deh. Yang pasti pak agus hari ini lagi seneng bgt. Lagi banyak duit katanya sih..Tks yah traktirannya...hehe...Wish U All The Best!! Semoga sebelum 40, segera tercapai 11digitsnya. Dan rencana membuka moz5 sekaligus 2 cabang segera terealisasi, hehe.

Trs, apa hubungannya dengan jerawat dong? Hehe....

Thursday, August 2, 2007

Bersahabat Dengan Angka

Dulunya nih, Paling males sama angka2. sanguin abis seh. gt alasan aku, sekaligus excuse setiap kali aku melakukan kesalahan dengan angka. misalnya, aku selalu salah lantai setiap kali ke kantor teman2ku. mo ke lt 11, selalu nyasar ke lt 19. Mau ke lt 20 selalu ke lt 26. gak tau kenapa, memori aku sepertinya gak bisa membedakan, lt 11 dan 19. sama-sama kepala 1. hehe. ngeselin, bahkan cenderung ngerepotin. kebayang setiap kali menuju kantor teman, selalu, telpon " eh lantai elo berapa ya?" selalu dibalas "Aduh udah ke 100 kali gw menjawab!!!" Apalagi kalo harus mengingat harga. Selalu ketuker-tuker. kacau...kacau...

Belum lagi masalah no telp, no rek, dan no-no lainnya. hehe. seringkali juga di komplen suami, gara-gara salah transfer pada saat harus transfer sejumlah uang ke beliau. lagian, salah ndere, punya rekening bank banyak sekale. pusing sendiri deh. cari penyakit hehe. sampe-sampe, aku males bin mules bgt kalo harus ke bank...

tapi not me dunk kalo menyerah gt aja. gak banget deh. jadi sejak bbrp bulan lampau, aku mulailah terapi bersahabat dengan angka, hehe. mulai dengan yang menyenangkan. seperti misalnya, minta suami transfer ke rekening aku, dan melaporkan jumlah yang direkening. kan seneng tuh bacanya, tau ada sejumlah uang yang bertambah di rekening bank. para staff salon juga setelah menyetor uang kas, harus menelpon aku juga. tadinya cuman laporan via sms, sekarang kudu secara lisan juga. hehe, kan enak tuh, tau rekening kita bertambah...Asik..asik..Atau cari-cari info barang-barang yang lagi di sale 50% hehe, apalagi 70% wahhhh....pokoke, hunting tulisan Dics 50% hehe..

Aku juga mulai rajin pelototin tuh angka-angka di laporan keuangan salon. tadinya males bgt, tapi karena terpaksa berhubungan dengan pelaporan teteb dijabanin. Tapi sekarang, karena lagi terapi enjoy dengan angka, yah aku melototin, sambil memikirkan ide-ide kreatif untuk mendongkrak angka2 itu. Jadi kadang kaya orang rada2, mantengin monitor atau kertas laporan, yang isinya angka2, anteng bengong berjam2. hehe. tapi kan yang penting setelah itu dong, corat coret rencana ini itu.

Aku juga jadi lebih semangat utak atik angka-angka. apa aja yang bisa diutak, yah aku atik. kekekss. kalo dulu2 bikin statistik males-malesan, sekarang jadi rajin sekali. Statistik Pengunjung Pertama, statistik av $ sale, statistik kunjungan ke 2, ke3 dst. Semua distatistikin. Dan tiba2 jadi dapet data-data yang informatif. Yang kepake banget buat menentukan langkah stategis.

Yang paling asik seh, berkat ketekunanku (taelah tekunnnnnnn) ngutak atik angka, simsalabin, holaaaaaaa omzet salon sudah naik 30% dibandingkan dengan periode januari 2007. Aku optimis per Dec 2007 bisa naik 70%. Mantap....!

Udah bbrp waktu ini, aku juga lagi sibuk mikirin tambahan 2 digit hehe. lagi semangat nambahin digit. gak banyak kok 2 digit aja...hehe, gara-gara ada Club 11 Digit di TDA. Seru deh pokoke bersahabat dengan angka-angka.